Share

datang

Agam sangat senang mendengarnya. Akhirnya ia mau dibujuk untuk pulang bersama orangtua Desti.

"Makasih, Rin. Akhirnya Agam mau kami ajak pulang. Tadi Bayu bujukin juga dan menawarkan tinggal bersama, tapi Agam menolak. Semoga kalian menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Kalau begitu kami pamit."

"Aamiin. Sama-sama Oma. Kalau ada apa-apa, kabari Arin saja."

Orangtua Desti beranjak dan berpamitan pulang ke Bandung. Agam melambaikan tangan saat sudah masuk ke mobil dan mereka akhirnya pergi meninggalkan rumah Arin.

"Mas juga pamit ya? Sudah siang, takut ditungguin."

"Loh, mau ke mana, Nak Kai?" tanya Narsih.

"Mau ke rumah sakit. Mami masih di sana, jadi Kai harus ke sana."

"Oh, baiklah. Hati-hati, semoga Oma cepat pulih dan segera pulang ke rumah."

"Aamiin. Kalau begitu, Kai pamit, Bu."

"Hati-hati, Mas. Nggak usah ngebut bawa mobilnya," tutur Arin.

"Ya. Mas pergi dulu, Sayang. Jangan rindu dulu, Mas hanya sebentar," goda Kaisar membuat Arin tersenyum malu.

"Ada Ibu masih aja gomb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status