Share

pulang

"Kenapa liatin Ken kaya gitu?" tanya Kenzi heran saat melihat kakaknya.

"Kali ini Kakak merasa kamu lebih berguna, Ken."

Dahi Kenzi berkerut menandakan jika dia bingung dengan ucapan kakaknya.

"Maksudnya? Dari dulu nggak berguna?" decih Kenzi.

"Tadi kamu datang di saat yang pas. Kedua orang tua Irma seperti sedang ingin menelanku hidup-hidup, beruntung kamu memanggil Kakak. Terima kasih adikku, kali ini kamu sangat berguna," kata Kaisar tertawa.

"Dih, kirain apa. Emang tadi Kakak ngomong apa?"

"Ngomongin kamu."

"Kok aku?"

"Irma mencintaimu, tapi Kakak bilang kalau masih banyak lelaki yang pas dan cocok buat dia nikahi. Nggak harus kamu, ya kan?"

"Aneh Irma itu. Sama Kakaknya gagal, eh minta sama adiknya. Ya kali Ken mau, nggak enak juga nanti serumah dengan kekasih, eh mantan kekasih. Bisa jadi aa rumah tangganya."

"Tapi bisa saja sih, kalau keduanya saling mencintai. Kamu cinta nggak?" goda Kaisar.

"Nggak. Kenzi belum nemu calon yang pas kayak istri Kakak. Setia Ken mah sama Rani, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status