"Shaka, main dan jalan jalan sama Mama aja dulu ya? Papa sibuk. Atau mau sama Kak Khumaira?" tanya Arin."Nggak! Shaka maunya sama Papa!" ketus Shaka.Kaisar membawa Shaka ke dalam pangkuannya. Dia tersenyum dan mencium pipi Shaka."Sayang, main sama Mama dulu, ya. Nanti kalau Papa udah nggak sibuk, Papa aja Shaka ke Jakarta.""Ke rumah Mas Abi ya, Pa?""Iya. Nanti ke rumah Aa Abi. Sekarang mainnya sama Mama dulu, Papa ada banyak pekerjaan. Oke, Sayang?""Tapi Papa jangan bohong ya? Papa sibuk terus," ucap Shaka."Sibuk kan demi Shaka. Biar nanti Shaka bisa sekolah yang tinggi, biar bisa jadi Presiden. Anak Papa kan pinter, kan?" Arin melihat cara Kaisar yang nampak bingung membujuk Shaka. Anaknya itu memang cukup kritis akan hal yang ada di sekitarnya."Kamu tak usah khawatir. Kalau kamu udah mulai beraktivitas, dia pasti lupa dengan hal ini. Nanti aku yang bujukin," timpal Arin.Kaisar pun percaya dengan cara pengasuhan yang Arin ajarkan pada Shaka. Selama tiga tahun lebih menjadik
Terakhir Diperbarui : 2022-11-09 Baca selengkapnya