"Hem."Annisa dan Zidane refleks menoleh ke arah sumber suara, mereka langsung membenarkan posisi berdiri dengan perasaan nampak canggung."Nayla," gumam Annisa pelan.Entah mengapa, ada yang berdenyut sesak di dalam dada Annisa saat melihat Nayla. Mungkin ini efek dari kejadian kemarin malam yang belum selesai."Maaf aku mengganggu kalian," ucap Nayla sambil tersenyum tipis.Dia berusaha menekan perasaannya agar tidak nampak jelas terlihat bahwa saat ini dia sedang cemburu pada pasangan suami istri yang ada di hadapannya itu."Kamu tidak mengganggu, kok," sahut Annisa tenang.Sedetik kemudian, Annisa mendongak menatap Zidane sekilas sebelum melanjutkan perkataannya."Kalian pasti ingin mengobrol, ya. Kalau begitu, aku pergi ke kantor dulu," ucap Annisa sambil tersenyum canggung.Setelah itu, dia terburu-buru ingin segera pergi dari sana. Namun, langkahnya tertahan karena Zidane mencekal lengannya sedikit mencengkram.
Read more