Wajah Annisa langsung memucat mendengar perkataan Nayla baru saja. Refleks dia melirik ke arah Zidane, menatapnya dengan sorot yang sulit diartikan.Sementara itu Zidane mengernyitkan kedua alis, menatap Nayla dengan mata elangnya yang tajam."Kenapa kau menanggapinya dengan serius? Aku hanya bercanda saja," ucap Nayla sembari terkekeh pelan.Annisa mengejapkan mata merasa tak percaya, yang baru saja dia dengar seperti bukan sedang bercanda. Lamat iris cokelat itu memandang wajah sahabatnya, mencoba membaca ekspresi. Namun, tetap saja, Annisa tidak bisa asal menebak."Aku kira kau serius," ucap Annisa lirih sambil tersenyum kecut. "Syukurlah kalau hanya bercanda," sambungnya lagi.Gadis berhijab itu berdehem serta menundukkan pandangannya sesaat untuk menetralkan kecanggungan yang sempat mendera perasaannya."Sebenarnya, kalau pun kau serius dengan perkataanmu baru saja, aku sudah memiliki jawaban." Annisa berucap sembari menatap Nayla dengan sorot yang
Baca selengkapnya