"Pak Morgan?" gumam Annisa pelan.Pria yang baru saja disebutkan namanya oleh Annisa itu tersenyum manis dan berhenti tepat di hadapannya.Sedetik kemudian, Morgan mengulurkan tangan di hadapan Annisa untuk bersalaman. "Selamat, ya. Kamu mempresentasikan semuanya dengan sangat sempurna," ucapnya.Meski ragu, akhirnya Annisa membalas jabatan tangan Morgan yang ingin memberi selamat atas keberhasilannya mendapatkan tender besar."Terima kasih," jawab Annisa singkat sembari mengulas senyum tipis.Jabatan tangan mereka terlepas. Ada jeda selama beberapa detik yang menciptakan rasa canggung di antara mereka."Kalian mau pergi ke mana setelah ini?" tanya Morgan berbasa-basi untuk mencairkan suasana. Dia melihat Annisa, beberapa detik kemudian beralih menatap Tiara yang berdiri besamoingan dengan Annisa."Kami mau cari makan siang, Nona Annisa yang traktir," jawab Tiara tanpa filter.Morgan kembali menatap Annisa, nampak tenang dan tampan. Ya, meskipun bagi Annisa, Zidane tetap pria paling
Read more