Share

Chapter 148

Sepersekian detik Annisa mematung mendengar lontaran permintaan sang mertua. Lantas, sebuah air bergulir menetesi pipinya tanpa suara.

Hatinya berdenyut nyeri, permintaan berbagi suami bukankah itu merupakan hal yang keji.

"Apa Anda salah memakan sesuatu hari ini, Om?" tanya Annisa menahan gemelatuk rahangnya yang mengeras.

"Kamu berbicara seperti itu pada saya? Dasar tidak sopan!" bentak Alfian meradang.

"Mana yang lebih tidak sopan? Perkataan Anda barusan atau perkataan saya yang menjawabi Anda?"

"Kamu—" Alfian mencoba meredam amarahnya.

"Bagaimana Zidane bisa menikahi gadis angkuh sepertimu? Bahkan kamu tidak tahu bagaimana menghormati orang yang lebih tua."

"Saya tidak pernah melucuti rasa hormat saya pada Anda, Om. Tapi, sikap dan ucapan Anda lah yang membuat diri Anda tidak pantas dihormati."

Alfian bangkit dan menggebrak meja di depannya. Membuat seluruh pasang mata pengunjung terarah pada meja mereka.

Annisa tersenyum pedar, lantas dia meminta Alfian untuk duduk dan kembali te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Kang Tur
kirain stop tengah jalan,sampai2 g lihat updatenya
goodnovel comment avatar
Rose Dreamers
Ini akan aku lanjut setelah novel Topeng Si Suami Idaman tamat ya, kak. Sekitar lima harian lagi
goodnovel comment avatar
Sarip Hidayat
lanjutin ka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status