Share

Chapter 151

Satu hari kemudian, suasana perusahaan masih saja terlihat semrawut dan banyak masalah yang belum teratasi. Apalagi, belum ada investor yang menawarkan diri ataupun menerima penawaran proposal yang dikirimkan oleh Zidane.

“Apa lagi yang harus dilakukan untuk mempertahankan perusahaan ini?” ucap Zidane bermonolog sambil duduk di tempatnya.

Zidane menatap lurus ke arah komputer yang ada di depannya. Benda itu masih menyala dan sudah disiapkan untuk bekerja. Namun, kepala Zidane masih belum bisa tenang dalam mengerjakan pekerjaan. Dia hanya bisa melamun dengan pikiran kosong. Bahkan, dia sudah membuang waktu selama kurang lebih empat jam hanya memikirkan hal yang sama.

Tiba-tiba, telinga Zidane mendengar sebuah suara ketukan pintu, tanpa ada salam. Belum dijawab, wanita yang saat ini menggunakan rok span sepanjang lutut itu sudah menyelonong masuk dan berjalan ke arah Zidane.

“Ada apa, Nay?” tanya Zidane malas.

Nayla duduk di depan meja kerja Zidane. Mereka berhadapan, namun tidak sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status