Share

Chapter 153

Kedua mata Zidane terpejam sambil memikirkan cara agar perusahaan ayahnya bisa selamat. Memang masalah ini sungguh memusingkan karena dihubungkan dengan kehidupan pribadinya. Andai saja kedua orang tuanya tidak mendesaknya menikahi Nayla, mungkin dia bisa berpikir lebih jernih.

"Hahh... mengapa sangat rumit sekali?" keluh Zidane.

Tiba-tiba saja pintu ruang kerjanya diketuk oleh seseorang. Ternyata yang datang adalah Nayla. Jelas kehadiran wanita itu membuat mood Zidane makin memburuk.

"Mau apa lagi kau?" tanya Zidane dingin.

"Kamu nggak pulang, Dane? Apa mau nginep di kantor?" Lagi-lagi Nayla sok perhatian pada Zidane.

"Nanti juga aku pulang. Kau pulang duluan saja," usir Zidane.

Nayla mendecak sambil geleng-geleng kepala. Dia tahu betul jika pria yang duduk di hadapannya itu pikirannya sedang kusut.

"Kamu nggak usah mikirin soal perusahaan terlalu dalam, Dane. Nanti juga ada solusinya," ujar Nayla.

Tampaknya Zidane makin kesal karena kehadiran Nayla. Rasanya dia ingin langsun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarip Hidayat
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status