Share

Chapter 160

Usai rapat, Diki sama sekali tidak bisa tenang usai Zidane menyindir pengkhianat. Kedua tangannya berkeringat. Pikirannya selalu terbayang jika ia ketahuan. Jantungnya pun berdegup dengan ritme kencang. Apalagi Zidane menegur dirinya di ruang rapat.

Diki mengatur napasnya agar lebih tenang lagi. “Semua akan baik-baik saja,” gumamnya yang baru saja keluar dari ruang rapat.

“Baik-baik saja apanya, Pak Diki?” tanya Alfian yang tidak sengaja mendengar gumaman Diki.

Para direksi yang baru keluar pun berhenti. Mereka memperhatikan Diki yang kini tampak pias. Diki menelan salivanya, ia tidak berani menatap Alfian langsung. Irisnya menatap ke arah lain.

Diki berdeham pelan. “Ekhem, perusahaan ini akan baik-baik saja ke depannya maksud saya.”

Zidane yang melihat itu menampilkan smirknya. “Barangkali Pak Diki tahu, siapa pengkhianat di perusahaan ini. Makanya Pak Diki mengatakan baik-baik saja.”

Kecepatan jantung Diki meningkat dua kali lipat. “Hah? S-saya belum mengetahuinya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status