Share

Chapter 163

“Tidak ada yang menyuruhmu untuk bicara dan saya tidak butuh apa pun tanggapan darimu. Pintu keluar ada di sebelah kanan. Silakan keluar,” ucap Zidane penuh penekanan dalam setiap katanya.

Tubuh Nayla menegang mendengar ucapan Zidane yang tidak bersahabat. Bahkan dia tak menyangka Zidane berani meninggikan suara padanya.

“I-iya, Pak. Aku keluar sekarang juga.” Nayla beranjak dari kursinya. Ia berjalan cepat keluar dari ruangan Zidane.

Ekspektasi Nayla begitu tinggi pada Zidane. Ia kira dia menyentuh dagunya untuk dicium. Namun ia mendapatkan semprotan kata-kata penuh penekanan.

“Tch, kenapa dia malah mengamuk padaku?” tanya Nayla setelah keluar dari ruangan Zidane.

Ia menghentakkan kakinya kesal. Tangannya mengepal kuat. Niat hati ingin mencuri hati Zidane malah didepak begitu saja.

“Aku harus bagaimana mencuri hatinya? Aku sudah bisa mencuri hati orangtuanya, tapi mendapatkan hati Zidane susah sekali.”

Nayla geram sekali, mengingat tadi Zidane menyebut istrinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status