Share

Chapter 170

Zidane tidak memiliki rasa hormat pada gadis yang ada di hadapannya. Menjatuhkan harga diri sebagai perempuan di depannya. Tentu Zidane bukan laki-laki yang haus belaian wanita.

“Semua yang dilakukan ayahmu akan dipertanggungjawabkan. Satu lagi, saya tidak sudi untuk didekati oleh wanita sepertimu.”

Zidane mendorong tubuh Nayla yang menghalangi pintu. Gila sekali, Zidane saja yang mendengar Nayla mengucapkan kata-kata tidak pantas malu. Entah apa isi pikiran gadis itu.

Cinta membuat Nayla gila dan tidak bisa lagi berpikir positif. Ia menatap punggung Zidane yang menjauh. Ia pun berteriak frustasi.

“Kenapa seperti ini?” tanya Nayla meremas rambutnya sendiri.

Penampilan Nayla jauh sekali dari kata rapi. Rambut acak-acakan, pakaian kusut dan wajah yang make-upnya sudah luntur. Ditambah kedua mata yang sembab. Nayla pantas disebut stres dengan penampilannya yang sekarang.

Langkahnya untuk mendapatkan Zidane terhenti di sini. Ia kehilangan semuanya hanya demi mendapatk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status