Share

Chapter 169

Kepanikan menyerang diri Nayla kalah melihat banyak polisi yang mendatangi perusahaan. Nayla tidak diperbolehkan mendekat ke arah ruang meeting. Ia hanya bisa melihat dari kejauhan. Ia meremas tangannya cemas.

“Kamu kenapa, Nay?” tanya salah satu staf karyawan yang melihat Nayla memantau ruang rapat.

Tubuh Nayla tersentak. “Eh, aku tidak apa-apa. Memang kenapa?” Nayla bertanya balik.

“Kamu kelihatan cemas gitu lihatin polisi di sana. Polisi di luar sana untuk menangkap pengkhianat kantor ‘kan?”

Nayla menjawab dengan bergumam.

“Siapa saja, ya, kira-kira yang akan ditangkap oleh polisi?” tanya staf karyawan tersebut.

Detik itu juga pintu ruang meeting dibuka. Polisi bergerak menodongkan senjata api ke kepala Pak Diki. Nayla yang melihatnya mengatupkan kedua tangan di depan mulut.

“Papah ....” Manik mata Nayla berkaca. Ia hampir memecahkan tangisnya. Polisi tersebut membawa ayahnya dan orang-orang yang terlibat dalam kasus ini.

Pak Diki yang berjalan dengan diser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status