Share

Chapter 178

Yogi mengatakan maaf pada Nayla karena ia telah ditelepon untuk kembali ke kantornya.

“Maaf, Nay, kayanya aku nggak bisa nemenin kamu saat ini. Aku udah ditelepon anak kantor. Nanti kalau ada apa-apa tinggal kabari aku saja,” ujar Yogi berpamitan pada Nayla.

Senyum Nayla yang tadi mengembang mulai kembali menciut. “Oh ya udah, Mas. Maaf ganggu waktu kerja kamu.”

Yogi sedikit tidak enak pada Nayla. Namun ia tidak bisa kalau meninggalkan pekerjaannya. Terpaksa Yogi meninggalkan Nayla sendiri di rumah sakit.

Nayla menatap punggung Yogi yang semakin jauh. Baru saja ia senang ada yang mau menemani dirinya. Namun ternyata secepat ini. Nayla kembali sendiri, menatap bayangannya.

Memang harus siap sendiri. Nayla tidak bisa bergantung pada orang lain untuk memikirkan dirinya. Karena bagi siapa pun, apalagi Yogi, dirinya tidak berarti.

Nayla bangun dari duduknya, ia berjalan ke arah pintu IGD. Ia menunggu dokter keluar dari dalam ruangan itu. Menyenderkan punggungnya pada pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status