Share

Chapter 179

“Ya, aku anakmu. Aku Nayla, Mah. Aku datang ke sini bawa makanan kesukaanmu. Nanti kita juga mau nonton film. Mamah mau nonton film baru apa? Aku bisa memutarkannya untukmu.”

Maya yang tadi mau tersulut emosi pun langsung mereda. Ia tadi ingin marah-marah karena Nayla adalah anaknya dengan Diki. Maya sedang sensitif yang berhubungan dengan suaminya.

Ekspresi Maya kembali normal. Alisnya tidak menukik seperti tadi. Ia menerima sandwich buah yang diberikan oleh Nayla.

Nayla melihat sikap ibunya yang seperti anak kecil. Maya juga jadi sering mengobrol sendiri dan menjawabnya sendiri. Keberadaan Nayla tidak dianggap oleh Maya. Nayla terluka melihat ibunya yang keadaannya jauh dari kata baik-baik saja. Kalau yang sakit adalah fisik ibunya, Nayla mungkin tidak akan seterluka ini.

Nayla pun keluar dari ruangan ibunya. Ia mengeluarkan ponsel. Kemudian mengirimkan pesan pada Yogi.

[Ibuku terkena depresi, Mas. Aku hancur]

Nayla memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Kemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status