Share

Chapter 184

Kedua mata Annisa ditutup oleh Zidane. Annisa berjalan ke mobil dengan dituntun oleh Zidane. Sepanjang perjalanan, Annisa tidak berhenti bertanya pada Zidane.

“Mas, kamu mau bawa aku ke mana, sih? Kenapa juga harus tutup mata segala?”

Entah sudah berapa kali Annisa mengulang pertanyaan yang sama.

“Tenang, aku nggak akan bawa kamu ke tempat yang menakutkan. Kamu kalem aja duduk.”

Annisa tidak bisa tenang, apalagi kalem kalau matanya terus ditutup seperti ini. Ia tidak sabar mau melihat apa yang akan ditunjukkan Zidane pada dirinya.

Setelah Annisa ditutup matanya selama 30 menit, Zidane menuntun Annisa berjalan.

“Awas kakinya hati-hati, ada kotoran kucing,” ujar Zidane mengusili istrinya.

Annisa panik, ia berjinjit sembari melangkah. Zidane menahan tawanya.

“Sekarang kita mau lewat kolam buaya,” interupsi Zidane.

“Mas ....” Annisa menghentikan langkahnya. Ia ragu untuk melangkah.

“Ayo, Sayang, kok, berhenti?” tanya Zidane.

“Mas bawa aku ke mana, sih? Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status