The Power Of Love

The Power Of Love

last updateLast Updated : 2021-12-17
By:  Chynthia  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
43 ratings. 43 reviews
28Chapters
3.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ketika dua insan saling mencinta, namun benteng besar menghalangi cinta mereka. Dua insan yang memiliki rasa trauma membuat mereka tak berani menyatakan cintanya satu sama lain. Ayunda yang sadar jika ia telah jatuh cinta pada CEO di tempatnya bekerja namun ia tak berani mengungkapkan perasaanya. Begitupula sebaliknya, Nathan yang sadar jika ia telah jatuh cinta pada Sekertarisnya namun trauma pada dirinya membuat ia tak mau membawa Ayunda kedalam hidupnya. Hingga akhirnya, apakah kekuatan cinta mampu menyatukan mereka berdua? Atau sebaliknya, mereka memilih tak saling bersama dan hanya memendam perasaan mereka satu sama lain?. Update setiap hari, jangan lupa untuk selalu review dan vote ya! Supaya Author semangat nulisnya. Untuk informasi update novel, bisa follow Instagram resmi Author. @chintyajuliantari

View More

Latest chapter

Free Preview

Kenangan Mimpi Buruk

PLAK Tamparan telak mengenai pipi mulus Ayunda, gadis cantik ini baru saja bercecok lagi dengan sang papa. papa yang seharusnya menjadi pelindung untuk keluarganya, namun tidak untuk papa Ayunda.Ayunda meringis dan memegang pipi kanannya, rasa pedih atas tamparan yang diberi oleh sang papa tak ada artinya dibandingkan rasa sakit di hatinya. Ayunda melirik sang mama yang tengah menangis memohon bersujud dibawah kaki sang papa, Ayunda menarik nafas panjangnya dan segera membantu mamanya untuk berdiri.“Bangun, Ma jangan kau habiskan banyak tenaga untuk meladeni manusia gila didepanmu.” ucap Ayunda dengan tegas.Subagia sang papa yang mendengar ucapan Ayunda hendak melayangkan tamparan lagi dipipi Ayunda, Ayunda dengan cepat menatap sang papa dengan tajamnya.“Tampar aku lagi, Pa. Jika itu yang membuatmu senang!” seru Ayunda.Tangan Subagia mengepal, terdiam dan tak mela

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Chynthia
Good novel story!
2021-12-05 22:56:28
0
user avatar
Cheezyweeze
Suka baca blurbnya. Hayuk semangat kak
2021-10-04 06:48:06
0
user avatar
Yunii_Abbdika
seruu kakk ceritanya semangat teruss
2021-09-29 21:18:50
0
user avatar
Minawati
Lanjut kak novel nya bagus
2021-09-28 22:08:41
0
user avatar
RIA
Cerita yang bgt menarik dan saya suka sama cara penulisan kk othor bgt gampang di pahami. Semangat up nya kk Thor jgn kasih kendor......
2021-09-28 14:05:45
0
user avatar
Mystique
keren kakak, semangat othor nulisnya
2021-09-28 14:02:32
0
user avatar
Marsellina99
Bagus ka ceritanya, semangat hehe^^
2021-09-28 00:40:03
0
user avatar
Rhill
Bagus bgtt Suka ama ceritanya
2021-09-25 15:35:23
0
user avatar
Putri Affrilia
keren kak.. baguss
2021-09-25 13:38:00
0
user avatar
Christina
keren kak...
2021-09-25 09:14:07
0
user avatar
layla
suka kak. lanjut
2021-09-24 16:06:04
0
user avatar
Kurni naziha
Ceritanya bagus kak, nextt...
2021-09-24 07:53:36
0
user avatar
Pratiwi
Ceritanya menarik. Semangat up ya
2021-09-24 07:50:36
0
user avatar
Giaa Ukary
Ceritanya menarik! Semangat terus ya kak!
2021-09-24 01:21:04
0
user avatar
Tiarachubbyy
Kak ceritanya keren bangeet siiiih.........️
2021-09-24 00:37:54
0
  • 1
  • 2
  • 3
28 Chapters

Kenangan Mimpi Buruk

 PLAK  Tamparan telak mengenai pipi mulus Ayunda, gadis cantik ini baru saja bercecok lagi dengan sang papa. papa yang seharusnya menjadi pelindung untuk keluarganya, namun tidak untuk papa Ayunda.Ayunda meringis dan memegang pipi kanannya, rasa pedih atas tamparan yang diberi oleh sang papa tak ada artinya dibandingkan rasa sakit di hatinya. Ayunda melirik sang mama yang tengah menangis memohon bersujud dibawah kaki sang papa, Ayunda menarik nafas panjangnya dan segera membantu mamanya untuk berdiri.“Bangun, Ma jangan kau habiskan banyak tenaga untuk meladeni manusia gila didepanmu.” ucap Ayunda dengan tegas.Subagia sang papa yang mendengar ucapan Ayunda hendak melayangkan tamparan lagi dipipi Ayunda, Ayunda dengan cepat menatap sang papa dengan tajamnya.“Tampar aku lagi, Pa. Jika itu yang membuatmu senang!” seru Ayunda.Tangan Subagia mengepal, terdiam dan tak mela
Read more

Rutinitas Ayunda

Ayunda mengendarai mobil miliknya, ia berkendara dengan sangat baik dengan kecepatan yang sedang. Meski ia tengah berkendara dengan baik namun, pikirannya masih terpaku pada mimpinya pagi tadi. Mimpi yang selalu menghantui dirinya dan mengingatkan dirinya kembali pada kilas menyakitkan 7 tahun silam. 20 Menit berlalu. Ayunda telah sampai disebuah Mansion besar. Keadaan pagi ini cukup baik jadi ia tidak memakan waktu yang lama untuk sampai dirumah atasannya.“Selamat pagi neng, Ayu!” sapa Satpam penjaga dengan senyum sumringah seperti biasanya.“Selamat pagi, Pak Jono, terimakasih sudah dibukakan gerbangnya. Jangan lupa sarapan pak!” seru Ayunda dengan ramah menyapa Satpam keluarga Abraham.Ya ABRAHAMSiapa yang tak kenal?Abraham adalah keluarga terpandang yang menduduki kerajaan Bisnis, apalagi semenjak dipimpin oleh sang pewaris.
Read more

Sekertaris Ayunda!

Ayunda membantu pelayan untuk menyajikan sarapan di meja makan sebelum Nathan dan Alson turun, biasanya ada Tuan Besar Haris dan Nyonya Besar Sisilia yang bergabung untuk sarapan namun karena mereka tengah mengunjungi cucunya di Australia, (Anak-anak dari Gina putri pertamanya) hal membuat meja makan telihat sepi.“Good Morning, Mama Gita!“ sapa Alson berjalan menghampiri Ayunda yang tengah menyiapkan sarapan.Mama Gita, adalah panggilan khusus Alson pada Ayunda sedari dulu, Alson selalu menganggap dan berharap Ayunda bisa menjadi ibunya kelak.“Hay, good morning, Son!“ sapa Ayunda kepada Alson yang berjalan mendekati dirinya.Ayunda menghampiri Alson dan merapikan sedikit baju Alson yang terlihat sedikit belum rapi,“Sudahh,“ ucap Ayunda tersenyum lalu menarikkan satu kursi untuk Alson duduk.“Terimakasih, Mama.” ucap Alson yang masih sangat lugu.Ayunda menganggukkan kepalanya dan ters
Read more

Sekertaris Idola!

Nathan telah masuk lebih dulu kedalam ruangannya, terlihat disana sudah ada Mr.Paul yang tengah menunggunya. Ayunda memilih pergi ke Pantry terlebih dahulu, untuk menyiapkan beberapa cemilan ringan dan kopi untuk Nathan dan Mr Paul. Tok tok tok Ayunda mengetuk pintu rungan Nathan dan membukanya perlahan,“Excusme,“ sapa Ayunda dengan sopan, tangan kirinya memapah nampan yang berisikan Kopi dan Cemilan.Mr Paul dan Nathan menoleh dan mengangguk, mempersilahkan Ayunda untuk masuk.“Good morning, Mr Paul, Good morning, Mr Nathan.” sapa Ayunda kembali sembari berjalan mendekati Nathan dan Mr Paul yang tengah berbincang mengenai kerja sama bisnis mereka kedepannya.“Good morning, Ms Ayunda. How are you today?“ sapa Mr Paul dengan nada gembiranya.Ayunda meletakkan kopi dan cemilan di meja dekat sofa tempat Nathan dan Mr Paul duduk.“I’m exce
Read more

Makan Siang Bersama.

Jam menunjukan pukul 12.00 siang artinya, aktivitas kerja dipending sementara dan dipergunakan untuk mengisi perut ataupun beristirahat.Nathan membuka pintu ruangannya dan berjalan menuju meja kerja Ayunda,“Ayo makan Siang!“ ajak Nathan.Ayunda mengangguk lalu mengambil tasnya yang berisikan ponsel, dompet, dan semua alat-alat makeup wanita. Mereka berdua berjalan beriringan, karyawan yang berlalu lalang hendak ke kantin ataupun makan diluar kantin menyapa Nathan dan Ayunda. Memberi mereka berdua hormat dengan membungkukkan setengah badannya.Ayunda menganggukan kepalanya dan tersenyum kepada karyawan yang menyapanya, sedangkan Nathan memilih acuh dan berjalan mantap tanpa memperdulikan sekitarnya.Nathan dan Ayunda sudah berada di depan dilobby, mobil mereka masih terparkir dengan baik didepan lobby. Ayunda hendak masuk kedalam kursi kemudi tiba-tiba dicekat oleh Nathan .“Aku yang akan mengemudi, kamu duduklah dikursi p
Read more

Serangan Mendadak

Dentingan ponsel Ayunda berbunyi, membuat fokusnya didepan komputer teralihkan. Ayunda sudah melanjutkan pekerjaannya setelah makan siang bersama Nathan tadi. Saat karyawan lain sudah pulang dan beristirahat, Ayunda masih sibuk berkutat dengan komputer didepannya dan menunggu bosnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ayunda mengecek ponselnya, ternyata ia mendapat pesan dari Mama Dewi.Mama Dewi mengirim beberapa foto rumah yang telah rampung, rumah yang Ayunda bangun dari hasil jerih payahnya sendiri. Rumah besar dengan 3 lantai itu sangat indah, lengkap dengan garase dan terdapat 3 mobil didalamnya. Mobil-mobil itu juga merupakan jeri payah Ayunda selama merantau di Jakarta. 6 tahun bekerja sebagai Sekertaris di perusahaan besar dengan gajih yang cukup fantastic, bahkan bonus-bonus yang diberikan Nathan untuk Ayunda juga sangatlah besar. Tak heran jika gajih Ayunda perbulan bisa mencapai 8 digit.Ayunda menitihkan air matanya, perjuangannya membuahkan hasil.&l
Read more

Takut Kehilangan

  06.00 PagiDering alarm pada ponsel Ayunda berbunyi dengan sangat nyaring membuat Ayunda seketika bangun dari tidurnya. Setelah kejadian malam kemarin, Ayunda langsung membersihkan dirinya dan tertidur. Tak ada acara makan malam yang di rencanakan Nathan sebelumnya, karena Nathan sendiri juga tak turun dari kamarnya.Ayunda mengerjapkan pandangannya, lalu berdalih mengambil ponselnya dan mematikan alarm pada ponselnya. Ayunda meregangkan badannya, dan seketika ia tersadar jika tengah berada di kamar tamu keluarga Abraham. Ayunda kembali mengingat kejadian kemarin malam, saat dirinya dan Nathan didalam mobil kejadian yang hampir saja membuat dirinya dan Nathan berdosa. Wajah Ayunda memerah , ia sangat malu dengan dirinya sendiri.Ayunda menggelengkan kepalanya seraya menepuk pipinya dengan sangat keras,“Ahh tidak-tidak. Bagaimana bisa aku memikirkan kejadian kemarin malam?” gumam Ayunda pada dirinya
Read more

Permintaan Alson

"Selamat pagi, Nyonya dan Tuan Abraham.“ sapa Ayunda yang sudah berdiri di meja makan keluarga Abraham.Ayunda menarikkan satu kursi untuk Alson,“Terimakasih, Ma!“ ucap Alson tersenyum.Ayunda mengangguk tersenyum dan membelai lembut rambut putranya.“Selamat pagi, Ayunda, bergabunglah sarapan bersama kami.“ ajak ibu Sisilia.Ayunda terdiam.“Duduklah, Nak. Bergabunglah bersama kami untuk sarapan.“ sambung papa Haris.Ayunda tersenyum canggung, ia tak berani mengiyakan permintaan Tuan, dan Nyonya Abraham ini.“Duduklah, kita sarapan bersama.” suara bariton Nathan terdengar, ia baru saja turun dari lantai 2.Ayunda yang awalnya ragu untuk sarapan bersama keluarga Abraham pun setuju untuk sarapan bersama, ia memang tak berani mengiyakan sebelum Nathan memberi izin. Ayunda duduk disamping Sisilia, dan Alson. Alson sangat senang melihat Ayunda yang ikut bergabung untuk s
Read more

Makan Siang Bersama

Jam sudah menunjukan pukul 1 siang,  didalam ruangan Nathan masih fokus dengan beberapa dokumen yang harus ia kerjakan. Diluar ruangan pun sama Ayunda  tengah sibuk dengan komputer didepannya. Ponsel Ayunda berdering nyaring, hingga mau tak mau Ayunda harus mengangkatnya. Ayunda  langsung mengangkat begitu saja tanpa melihat siapa yang tengah menghubunginya.“Hallo, selamat siang. “ ucap Ayunda sopan, ponselnya ia loadspeaker agar ia bisa menelpon sembari bekerja.“Hallo, Yun, ini saya. Saya sudah dikantor, saya tunggu kamu dibasemant ya. Saya malas naik keatas.” ucap Sisilia.Ayunda membulatkan matanya, ia langsung melihat kontak nama panggilan yang tengah menelponnya.“Oh, Tuhan. Hampir saja lupa!” batin Ayunda terkejut.“Iya, Nyonya, saya akan segera turun kebawah. Maaf lama menunggu, Nyonya.“ ucap Ayunda sopan, ia merasa tak enak hati kepada Sisilia.“Tak apa,
Read more

Nathan Sakit

Setelah mendapatkan obat maag milik Nathan didalam tasnya, Ayunda segera berlari menuju ruangan Nathan dan segera membuka ruang rahasia yang berada dibalik tembok meja kerja Nathan. Tembok besar itu bisa berputar jika didorong dan akan terlihat kamar pribadi Nathan, yang sering Nathan tiduri jika ia lelah dan lembur.“Pak Nathan!” pekik Ayunda dengan wajah khawatirnya ketika melihat Nathan yang terbaring seraya meringis memegangi perutnya.Ayunda segera mendekati Nathan,“Dimana sakit, Pak?“ tanya Ayunda dengan kecemasan dihatinya.“Perut saya sangat perih, Yun. “ ringis Nathan seraya memegang perutnya.Ayunda segera duduk di tempat tidur king size itu dan membawa kepala Nathan untuk berbaring dipaha Ayunda,“Apa kau tidak makan siang, Pak?” tanya Ayunda khawatir sembari mengelus perut Nathan dengan lembut.“Kau yang meninggalkan saya.” ucap Nathan meringis namun dibalik itu
Read more
DMCA.com Protection Status