Zidane mengakhiri pergumulannya dengan kecupan hangat di kening dan bibir istrinya."Terima kasih, Sayang, kau telah menjaganya selama ini," ucap Zidane sambil mengusap anak rambut yang menghalangi wajah istrinya.Tak ada jawaban yang terucap, hanya senyum tipis yang cantik dengan tatapan yang meneduhkan. Zidane ikut tersenyum, lalu menarik tubuh sang istri ke dalam dekapannya penuh kelembutan."Aku mencintaimu, Tazkia. Sangat mencintaimu," gumam Zidane.Annisa tersenyum dalam dekapan suaminya. Kepalanya menyembul agar bisa melihat wajah Zidane."Aku juga mencintaimu, Zidane," akunya.Mendengar pengakuan perasaan yang terucap dari mulut sang istri membuat hati Zidane berkembang penuh bunga-bunga bermekaran. Dia kembali mengecup kening Annisa cukup lama, menghirup aroma wangi tubuh sang istri hingga tembus ke dalam hati.Sejak saat itu, hubungan Zidane dengan Annisa semakin erat, penuh cinta dan kasih. Mereka saling berjanji untuk hidu
Read more