Pria paruh baya itu tertawa saat melihat raut wajah Zidane yang memerah karena sangat emosi tetapi tidak bisa melakukan apa pun. Dia berjalan menjauh dari Zidane sambil kembali menghubungi seseorang melalui ponselnya. Begitu sambungan telepon itu terhubung, dia langsung menekan tombol pengeras suara."Arrrgh!" pekik suara wanita yang sangat familiar di telinga Zidane dari balik telepon bersamaan dengan suara pukulan."To-tolong lepaskan aku. Ja-jangan lakukan ini kepadaku," ujar Annisa dengan suara ketakutan.Mendengar hal itu, membuat Zidane semakin merasa cemas dan geram karena mereka telah berani menyakiti wanita yang dicintainya."Kau dengar itu 'kan?" tanya Hari. Bibir tua itu tak henti mengembangkan senyum, tetapi sorot matanya menandakan ancaman."Serahkan semua bukti-bukti yang kau miliki jika kau ingin istrimu selamat! Saat ini, anak buahku sudah mengikatnya di atas gedung, maju satu langkah saja akan membuatnya terjatuh," ujar Hari penuh
Read more