Tias membiarkan saja, Ilham menyusuri jengkal demi jengkal tubuhnya dengan juluran lidahnya. Kini, pakaian mereka sudah berserakan di lantai, dengan tumpukan bertambah lagi, setelah Ilham berhasil melepaskan seluruh pakaian yang menempel dapa tubuh istrinya. kali ini, dia akan melakukannya dengan sedikit liar, apakah Tias sudah benar-benar sembuh dari traumanya. “Aku suka desahanmu, Sayang. Mendesahlah dengan lebih dahsyat.” Ilham mencicit dengan suara nafas yang sudah memburu. Akan tetapi, aktivitas mereka harus terhenti karena ada bel yang berbunyi. Ilham menutup tubuh istrinya yang setengah terbuka dengan selimut, dan merapikan celananya yang hampir lepas dari tubuhnya. Setelah itu, membukakan pintu orang yang memencet bel. “Tuan, mohon maaf. Kejutannya apakah jadi?” tanya seorang lelaki memakai seragam pelayan. “Jadi. Setengah tujuh nanti, saya akan ke sana. Sebentar
Last Updated : 2021-06-27 Read more