Share

Hidupku Sempurna

“Aku takut naik perahu,” cicit Tias. Wajahnya sangat pucat dan tangannya dingin.

Ilham memeluk mistrinya itu. Rasa takut yang semula menggerayangi tubuh Tias, kini berubah menjadi rasa  nyaman karena pelukan itu.

“Sudah lebih baik?” Ilham tersenyum, dan menyuruh Tias sedikit demi sedikit melihat ke arah air yang bergejolak karena sapuan dari dasar kapal.

“Lihat ikan itu? Mereka terbiasa tertimpa dasar kapal. Maka dari itu, kau juga harus terbiasa dengan hal-hal ekstream, kalau ingin rasa takutmu hilang. Termasuk, berhubungan itu denganku,” bisik Ilham. Telinga Tias memanas. Dari tadi, Ilham selalu menggodanya. Dia bersemu merah dan menyembunyikan wajahnya.

“Jangan sembunyikan, aku suka saat kamu merasa malu seperti ini. Mirip lopster goreng,” tawa Ilham. Dia tertawa lepas. Hobinya sekarang adalah membuat istrinya tersebut merasa sangat malu. Wajah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status