Share

Makin Sayang

“Tidak usah. Biarkan saja. Sudah ada yang mengurus. Nanti tinggal dilaundri saja.” Tias lupa, jika suaminya ini sultan. Dia tidak perlu mencuci sendiri. Tias mengangguk. Ilham mengajak istrinya untuk bersiap pulang saja. Untuk sarapan, mungkin di luar pulau lebih banyak varian piliahan. Lagi pula, masih terlalu dini untuk sarapan. Mereka akhirnya menyeberang, untuk pulang ke rumah. Perjalanan sedikit lama, karena nanti akan langsung ke kantor yang ada di Bogor. Sekitar dua jam lebih mungkin hampir tiga jam.

Mereka sudah menyebrang menggunakan perahu kecil, karena memang hanya perlu untuk dua orang. Biasanya malah dia menggunakan speed boat untuk menyebrang. Semburat kuning terlihat sangat cantik menerpa air yang bergejolak karena terbelah oleh dasar perahu.

Tias tersenyum melihat indahnya pemandangan itu. Ilham memeluk dari samping, untuk merespon senyum istrinya itu.

“Terima kasih, Pak.” Tias men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status