Share

Pelan-Pelan (21+)

Pagi menjelang. Tias sudah mengenakan baju santai karena hari ini mereka akan terbang pulang. Tias sudah di depan kaca dengan sisir di tangannya. Rambutnya yang panjang dan lurus sedikit menyusahkannya. Tapi itu menjadi daya tarik untuk suaminya. Harumnya semerbak shampo membuat Ilham mengulat. Tapi hanya terpejam saja. Rasanya sangat damai mencium bau semerbak itu. “Mas, bangun, ih. Udah setengah enam. Nggak salat?” Tias sudah lebih dulu salat karena memang sudah kesingan.

“Sun dulu sekali. Baru aku bangun.” Ilham masih memejamkan matanya.

“Berkali-kali juga boleh setelah salat. Buruan, Ih.” Tias masih menyiri rambutnya yang sedikit kusut karena lupa membawa conditioner. Ilham langsung semangat. Dia mandi secepat kilat karena memang sudah lewat banget waktunya. Setelah itu salat dua rokaat dan bergabung dengan istrinya yang sejak tadi kesusahan menyisir rambut.

“Aku bantuin.&rdq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status