Share

Pingsan

“Jangan menangis, aku tahu mas mengkhawatirkanku. Terima kasih sudah menjagaku. Aku minta maaf tidak bisa menjaga anak kita.” Tiar mengelus sang suami setelah menghabiskan makanan yang disupakan kepadanya.

“Tidak usah disesali lagi, Sayang. Kita mulai dari awal.” Ilham mencium tangan istrinya dengan sangat dalam.

“Mas, kapan boleh pulang. Aku nggak suka bau rumah sakit,” ucap Tias.

“Kalau dokter membolehkan kamu pulang, baru kita pulang.” Tias manyun. Dia tidak ingin berada di rumah sakit. Satu-satunya tempat nyang membuatnya mual.

“Kalau aku di sini terus, bukan malah sembuh tapi malah akan sakit lebih parah.” Ilham mengelus kepalanya sangat lembut kemudian beranjak meninggalkannya untuk menemui dokter terkait dengan keluahan istrinya. Tias semakin manyun karena Ilham meninggalkannya. Entah mengapa dia menangis karena hal itu.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status