Share

Pecundang

Ilham sudah sampai dilokasi pengintaian. Dia sudah pikirkan masak-masak, tidak akan berbuat yang melebihi batasan. Rasanya begitu membuat darahnya mendidih melihat rupa Galih. Dia tidak melepaskan Tias tapi juga tidak memeluknya. Lihatlah dia? Dengan pongah memeluk beberapa wanita jalang. Ilham menyamar untuk masuk ke dalam lingkaran Galih. Dia menyamar dengan menggunakan wajah karet sehingga tidak akan ada yang tahu karena dia sudah membuat pingsan salah satu penjaga.

“Kamu masih di sini? Bukannya waktunya ganti penjaga?” keluh seseorang yang bertato kalajengking di bagian punggung tangannya.

“Ah, baiklah. Aku tadi ke toilet dulu.” Ilham sudah sampai di pintu ruangan milik Galih. Ya, dia tahu bahwa lelaki yang dilumpuhkan adalah penjaga pintu masuk kamar atau ruangan Galih. Dia menatap tajam ke arah Galih. Ingin rasanya mermukkan tulang belulangnya sekarang. Tapi tunggu, mungkin saja sebentar lagi.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status