Share

Galaunya Tias

Tias sudah lumayan bisa beraktivitas. Kendati belum bisa bergerak leluasa. Pagi ini dia memasak omelet untuk sarapan suaminya. “Hai, sudahlah. Jangan memakasakan diri.” Tias hanya diam. Dia sedikit marah sama suaminya. Dua hari meninggalkannya entah ke mana tanpa memberi tahu. Tidakkah dia mengerti, bahwa hati Tias sangat gelisah.

“Lepaskan!” Tias melepaskan pelukakannya.

“Hai, kenapa marah? Jangan cemberut, nanti cantiknya hilang.” Ilham duduk di meja dapur melihat istrinya sedang plating makanan. Dia terlihat terampil menata sandwic itu dengan hiasan fla yang terlihat menggiurkan.

“Biarin! Mau aku secantik apa pun, suamiku tetap akan mengacuhkanku.” Jujur memang saat seperti ini wanita lebih sensitif. Ilham terkekeh mendengarnya.

“Sudah berhenti saja kalau marah. Nggak usah dilanjutin. Aku minta maaf sudah meninggalkanmu. Mumpung libur, ayo jala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status