Share

Aku Akan Menyuapimu

“Sayang kau sduah sadar?” Ilham berkali-kali mencium tangan Tias karena bahagia wanitanya sudah siuaman.

“Aku sangat takut. Kau tidur sangat lama.” Terlihat aura sedaih mengeglayuti wajah tampannya.

“Hai, kenapa sedih? Aku tidak akan mati semudah itu.enak aja, suamiku bisa kawin lagi kalau aku mati. Aku belum ikhlas,” ucap Tias dengan suara seraknya.

“Kau bisa saja.maafkan Mas, Sayang. jangan marah padaku. Anak kita harus dibersihkan dari rahimmu. Aku minta maaf karena terlalu semangat hingga membunuh anak kita.” Ilham tergugu.

“Jangan menangis. Bukan salahmu, Allah lebih sayang padanya. Tidak perlu disesali. Bantu aku duduk.” Ilham membantu istrinya duduk. Rasanya sangat lemas. Mungkin karena darah yang keluar sangat banyak, jadi sangat lemah.

“Terima kasih, Sayang. Lain kali aku akan lebih lembut. Apa kau lapar?m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status