Gadis Badung yang bernama Keysa ketahuan mencuri dan lagi-lagi ayahnya yang harus mengganti semua barang-barang yang dicurinya. Kebiasaan mencurinya dimulai ketika dia kelas 3 SMP. Karena tak ingin memperpanjang masalah, ayahnya mengganti semua kerugian yang ditimbulkan akibat ulah anak keduanya ini. Keysa karena hidup dalam kemewahan, bisa membedakan mana asli dan mana imitasi. Barang-barang yang dicurinya tak tanggung-tanggung selalu bernilai tinggi. Untuk menutupi rasa malu keluarga akhirnya Keysa dikirim ke pesantren Elite di kota itu
View MoreBau disinfektan menyengat hidung, Adinda berdiri mematung di belakang ayahnya tanpa disadari oleh tuan Geraldy. Ayahnya terus sesenggukan menggenggam tangan nyonya Syakila. Dengan perasaan tak menentu Adinda memegang bahu ayahnya."Ayah! Apa yang terjadi?"Geraldy mendengar suara Adinda terkejut, dia tak menoleh namun dia menyentuh tangan anaknya yang menempel di bahunya."Seperti yang kau lihat nak!" jawab tuan Geraldy dengan suara serak menahan tangis." Maafkan aku ayah, ibu begini karena aku, aku salah dan khilaf!" Adinda memeluk bahu ayahnya dari belakang.Geraldy terdiam, apa lagi ini. Adinda menyembunyikan apa lagi? Geraldy meraih tissue dan menghapus air matanya. Dia diam dan berharap Adinda melanjutkan kata-katanya. Lalu Geraldy menarik sebuah kursi kosong ke sebelahnya dan menyuruh Adinda duduk di dekatnya."Maafkan aku ayah!" ucap Adinda lirih."Ada apa nak?" tanya Geraldy pelan.Sesaat Adinda menarik nafas dalam lalu menghempaskannya dengan pelan. Dia ikut menggenggam tang
Tuan Sunshine berbicara di ruangan direktur, direktur yang tak lain adalah Dr. Yuta meninggalkan mereka berdua dan segera melihat kembali kondisi nyonya Syakila."Ini terkait dengan Syakila!" kata Geraldy memulai obrolan."Sebelum kau bicara lebih jauh, lihatlah isi ponsel istrimu mungkin kau bisa menemukan petunjuk mengapa istrimu mencoba minum obat tidur dalam dosis yang tinggi!"Geraldy menerima ponsel istrinya namun dia tak membukanya."Tak membukanya sekalipun, aku tahu penyebabnya. Mungkin dia merasa menyesal karena mantan kekasihnya yang membunuh anaknya sendiri!" kata Geraldy dengan penuh penyesalan.Tuan Sunshine merasa tidak enak hati, ini adalah aib keluarga Geraldy jadi dia tak ingin mendengarnya."Sebaiknya selesaikan dengan baik, setiap manusia pasti berbuat kesalahan tapi tolong simpanlah ini dalam hatimu, jangan biarkan orang lain tahu aibmu sendiri!" Nasehat tuan Sunshine.Geraldy terdiam sangat lama air matanya jatuh bercucuran. Dia merasa sangat malu, karena dia men
Syakila.semakin terngiang ungkapan penyesalan Geraldy baru-baru ini yang mengatakan jika sebenarnya Keysa itu adalah Natasya. Jika Rehan mengatakan pelaku pembunuhan itu adalah Bagas, artinya Bagas telah membunuh darah dagingnya sendiri. Sejak kelahiran Keysa Bagas tak terlihat lagi batang hidungnya, bahkan ponselnya tak aktif lagi.Akhirnya Syakila ikut mengganti nomor ponselnya, dia sudah merasa sangat bersalah terhadap suaminya. Lalu kini dia bagaikan seorang pesakitan, seakan dia telah menerima hukuman akibat perbuatannya yang telah mengkhianati Geraldy.Sampai Adinda hendak berangkat ke kampus, Syakila tak juga bergerak dari tempat duduknya."Ibu, ada apa?" tanya Adinda bingung.Air mata yang menggenang di pipi ibunya membuatnya mendekati ibunya."Apakah karena Keysa?" tanya Adinda dengan penuh dendam."Ti..tidak sayang, terimalah Keysa sebagai adikmu, mungkin dengan cara itu ibumu ini bisa melupakan semua rasa bersalah ini," Isak nyonya Syakila."Memangnya apa salah Ibu?""Sudah
Melihat gelagat yang tidak bagus di wajah tuan Geraldy dan nyonya Syakila, akhirnya Rehan dan Keysa pamit pulang."Hati-hati nak!" pesan tuan Geraldy yang mengantar mereka sampai depan pintu gerbang.Taun Geraldy melihat beberapa motor mengiringi kepergian mobil Rehan. Dia menarik nafas dalam, syukurlah Keysa kini di jaga oleh orang yang tepat. Gumamnya dalam hati.Tuan Geraldy kembali masuk ke dalam rumah dia mengambil tas kantornya dan tak pamit lagi pada nyonya Syakila Yang sedang duduk diam di ruang tamu. Nyonya Syakila merasa sangat gugup dengan sebuah nama yang baru saja disebutkan Rehan. Nyonya Syakila dan Bagas adalah sepasang kekasih semasa kuliah, karena saat itu orang tuanya tak merestui hubungan mereka akhirnya Syakila dinikahkan dengan Geraldy. Awal pernikahan mereka berjalan aman-aman saja, Bagas menghilang entah kemana, namun setahun kemudian ketika Syakila telah melahirkan seorang putri yang di beri nama Adinda dia muncul kembali. Hubungan mereka berlanjut secara sem
Pagi menjelang, Keysa buru-buru turun ke dapur membantu maid menyiapkan sarapan pagi. Ditinggalkannya suaminya yang masih tertidur pulas. Untunglah semalam Rehan tak mengganggu tidurnya."Nyonya sudah bangun?" sapa maid."Iya bi, hari ini menunya apa biar aku saja yang memasaknya," Keysa menawarkan diri."Nasi goreng seafood!" jawab maid.Keysa mengambil bahan-bahan dari dalam kulkas, lalu dia mulai memasak menu kesukaan suaminya. Selain nasi goreng dia juga menyiapkan menu yang lain berupa roti panggang, salad buah dan telur dadar. Tak lupa pula dia menyiapkan jus wortel.Rehan terbangun dan tak menemukan Keysa di sampingnya segera bangun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar menuju kamar mandi, setelah menggosok giginya dan mencuci wajahnya dengan sabun lalu keluar. Dia menuju ke dapur seperti dugaannya nampak Keysa sedang menyiapkan menu sarapan pagi.Nyonya Sekar dan tuan Sunshine keluar bersamaan dari dalam kamar. "Ayo kita sarapan, Panggi mama dan papa."Kedua menan
Pembicaraan berlanjut setelah makan malam, makanan penutup di bawa ke ruang keluarga. Kali ini Rehan duduk di samping Keysa. Mendengarkan pembicaraan menyangkut pembunuhan orang tuanya tentunya sangat tidak mengenakan hati. Makanya Rehan harus memberikan dukungan moril untuk Keysa."Sepertinya kalian kelihatan tidak sabar mendengar cerita papa," ucap tuan Sunshine.Rehan dan Keysa hanya tertawa tanpa suara. Mereka tak bisa memungkirinya."Apakah ada kemungkinan lain?" tanya Rehan."Sebenarnya ini adalah rahasia besar yang tidak bisa di ketahui oleh kalian berdua, takutnya kalian tidak bisa bijak mendengarnya. Tapi ini baru berupa spekulasi. Papa dan detektif yang menyimpulkannya, benar tidaknya hanya Tuhan dan mereka yang bersangkutan yang tahu.Rehan menatap ayahnya dengan penuh tanya."Sejak kapan papa penuh teka-teki seperti ini?" protes Rehan."Ini aib orang nak!""Lho, tujuan papa kan hanya ingin membuka kebenaran agar kita tahu siapa pembunuhnya, dengan begitu kita akan bisa leb
Sepanjang jalan menuju ke rumah orang tua Rehan, Keysa tak banyak bicara. Dia menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan mata. Rehan sesekali melirik ke kiri dan kanan mencoba memperhatikan keadaan jangan sampai ada yang mengikuti mobil yang dia tumpangi.Dia dan Bayu bertukar mobil demi untuk mengelabui musuh dan tak lupa pula dia meminta para bodyguard mengikutinya dari jarak yang tidak terlalu dekat."Ah, untunglah tak ada yang mengikuti ku," gumam Rehan dalam hati. Tak berapa lama mobilnya memasuki pekarangan yang sangat luas. Rumah besar nan megah milik orang tuanya. Terlihat ayah dan ibunya sedang menanti kedatangan mereka dengan duduk di teras rumah.Rehan membangunkan Keysa dengan mencium pipinya. Tentu saja gadis cantik ini tersentak kaget."Kita sudah tiba sayang, ayo turun!" ajak Rehan.Keysa membetulkan jilbabnya lalu membuka pintu mobil. Rehan ikut turun dan mengitari mobil lalu menggandeng tangan istrinya menuju teras."Assalamualaikum!" "Waalaikum salam!""Mari
Tuan Bismu sangat serius mengurus masalah yang diminta sahabatnya Rehan. Dia sudah beberapa hari ini bolak balik ke pengadilan hanya untuk bertemu dengan hakim dan jaksa, dirinya juga telah menyiapkan pengacara atas persetujuan Rehan, keduanya terlihat sangat sibuk di pengadilan. Untunglah hari itu tak ada sidang sehingga mereka bisa leluasa berbicara dengan hakim dan Jaksa.Di hari berikutnya, tuan Bismu bertemu pengacara di pengadilan."Bagaimana urusannya?" tanya Bismu."Ini akan menguak kasus yang lama terpendam!" jawab pengacara yang bernama Amar. "Tidak masalah, siapa tau dengan kemunculan putri kandung tuan Emil akan menguak misteri pembunuhan yang telah menimpa keluarganya."Amar terdiam beberapa saat, menurutnya bukan pada masalahnya tetapi pada keamanannya. Jika pembunuh itu masih berkeliaran di luar bukan berarti bukan hanya Rehan dan Keysa yang tidak aman tetapi merekapun dalam keadaan yang tidak aman."Mungkin kita perlu menyiapkan beberapa petugas dari kepolisian untuk
Atika memberikan keterangan dengan menunjukkan beberapa dokumen pendukung."Hmm sepertinya dokumen ini harus disandingkan dengan dokumen yang ada pada kami," jawab Abimanyu."Maksudmu apa tuan?""Penerus perusahaan ini adalah Keysa Geraldy, dia adalah anak kandung tuan Emil dan nyonya Adiba. Jika ibu maksud nyonya Adiba memiliki anak lain, saya rasa itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan ini!"Setelah mengatakan itu Abimanyu mencoba meneliti wajah wanita di depannya. Sepertinya wanita ini terlalu berani."Anak yang kami asuh bernama Natasya Aurelia, dan sekarang namanya di ganti menjadi Naura," kata Atika.Abimanyu tertawa, "Silakan tinggalkan ruangan ini Bu, maaf saya harus meeting dengan karyawan. Tak perlu membawa siapapun ke perusahaan ini walau ibu membawa gadis manapun ke perusahaan ini, sekali lagi saya tegaskan tak ada hubungan sama sekali dengan saya, apa ibu paham?"Abimanyu secara tidak langsung mengusir Atika dari ruangannya, tapi Atika bahkan tak bergeming."Aku data
Keysa kini berusia 15 tahun, Putri kedua Pengusaha sukses dikenal badung di sekolahnya. Susah di atur, pihak sekolah tak berani mengeluarkannya karena ayahnya punya andil besar di sekolah itu. Sekolah itu merupakan sekolah elit khusus anak-anak pejabat dan pengusaha. Jarang terdengar di sekolah itu ada siswa dari golongan menengah ke bawah. Maka tidak heran jika barang-barang yang dicuri Keysa bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dari Jam tangan, I-Phone, sepatu, bahkan uang ratusan juta milik sekolah pun raib. Anehnya ketika barang-barang itu hilang dan akan dilakukan penggeledahan, maka Keysalah yang mengakuinya. "Akhir-akhir ini, sekolah kita mengalami kecurian, ini bukan hanya sekali tetapi sudah berulang kali, maka sebelum sekolah usai, kami akan menggeledah semua tas kalian." Itu adalah suara Kepala Sekolah yang mengumpulkan semua anak-anak dari kelas satu sampai kelas tiga di aula gedung itu. Keysa mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Tak perlu digeledah pak, karena akulah p...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments