Share

7. Guru Baru

Penulis: Kirana Quinn
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-15 12:11:54

Anisa dibuat terhenyak saat melihat Keysa masuk kedalam kamar. "Kamu...!" Anisa menarik tangannya.

Ssst ! Keysa menaruh jari telunjuk depan mulutnya. "Kamu tidak sholat ?"

Keysa tersenyum manis, ia kemudian menatap Anisa yang membeku di tempatnya, lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Harap maklum, lagi halangan," Anisa menarik nafas panjang.

Anisa penasaran namun Keysa hanya tertawa tanpa suara. Dia segera melepaskan mukenanya dan menaruhnya di gantungan lemarinya. Untunglah keempat temannya tak ada disitu, rupanya sudah menuju ke ruang makan jadi tak sempat melihat Keysa. Kedua sahabat itu akhirnya segera keluar menuju ruang makan. Keempat teman kamarnya sempat melihat kedatangan mereka. Salah seorang menghampirinya.

"Kok baru keliatan, dari mana ?" tanya Nurlela yang sering disapa Lela, ia kelihatan kepo ingin tahu teman sekamarnya itu kemana saja.

"Tadi dia joging, gak ngajak-ngajak aku sih," Anisa yang memberikan alasan yang lumayan masuk akal.

Di pondok itu setiap waktu libur sebagian santri melakukan olahraga pagi, ada yang joging, ada yang berlari keliling lapangan. Tapi biasanya yang berlari keliling lapangan itu hanyalah Santri Putra. Santri putri tak bisa berlari takut auratnya tersingkap.

Keysa mengedipkan mata padanya. Beruntung juga punya sahabat, bisa dibayangkan jika Keysa tak punya teman, maka dia bisa sangat kerepotan di pesantren yang lumayan ketat ini.

Ketika mereka selesai makan siang, keduanya menuju kembali kekamarnya, Keysa dan Anisa sempat melewati kursi yang diduduki Diana. Masih terlihat bekas jahitan di dagunya, tanpa rasa bersalah Keysa menyapa Diana dan teman gengnya.

"Hai..duluan ya ?" Keysa melambaikan sebelah tangannya dengan senyum sumringah.

Bukan bermaksud meledek, Keysa memang benar-benar tulus menyapa Diana, dia ingin mengkhiri perseteruan diantara mereka. Di pondok pesantren itu mereka selalu diajarkan bagaimana menjalin hubungan persaudaraan antar sesama.

Diana mendengus, dia sangat kesal. Dia tahu Keysa sengaja mencekal kakinya sampai dia jatuh, berulang kali dia meyakinkan ayahnya namun seakan buta dan tuli, ayahnya hanya berkata jika itu kecelakaan. Diana dendam, dia sedang mencari cara untuk membalas perbuatan Keysa.

Membalas perbuatan yang sama, tapi dia tak punya nyali, Keysa memiliki bobot tubuh sekitar 63 Kg, dan tinggi 170 cm dibanding dirinya yang terhitung pendek pasti akan kalah. Lagian dia pernah melihat Keysa ikut bergabung dengan perguruan pencak silat di pesantren dengan beberapa teman lainnya. ih...Diana tak berani.

Jika di hitung-hitung Diana bisa kalah telak jika berduel, bukankah membalas perbuatan Keysa tidak harus melakukan hal yang sama ?

Keysa sempat menjadi pembicaraan para pengurus pondok pesantren. Semua orang tau bagaimana tingkah anak itu sebelum masuk pondok pesantren. Dia pernah disebut sebagai spesial pencuri barang-barang berharga. Gadis yang berlindung pada kekuasaan ayahnya, dimanjakan dengan materi namun pada akhirnya mencuri.

Spesial pencuri barang-barang berharga disematkan padanya, namun di pondok ini apa yang bisa dicuri ? TV, Kulkas ? Semua barang-barang itu bukanlah jenis barang mewah yang menjadi target pencurian.

"Aku melihat perkembangan gadis yang katanya badung itu lumayan bagus, kekhawatiran orang tuanya terlalu berlebihan kurasa," kata Ustad Ali.

"Iya benar, buktinya kita tidak pernah kehilangan, tapi kita perlu mengamatinya, kemarin aku sedikit sanksi dengan pernyataannya yang tidak sengaja menggaet kaki teman sekelasnya itu." ujar Ustazah Elma.

Obrolan mereka di dengar oleh Kepala Sekolah. Laki-laki paruh baya itu menatap mereka dengan satu tangan disakunya.

"Tugas kita membina anak-anak santri disini, jadi yang harus dipantau bukan satu siswa yang katanya sebelumnya bermasalah, bisa jadi siswa lainnya malah lebih bermasalah darinya."

Di pondok itu setiap saat selalu saja membahas perkembangan para santri, hal itu terus dilakukan bukan karena ingin bergosip tetapi lebih condong mencari solusi bagaimana membina santri yang kedapatan berbuat onar.

Guru-guru yang sempat membahas Keysa itupun terdiam. Mereka membenarkan ucapan Kepala Sekolah. Pembahasan seputar Keysa dikesampingkan sementara dan mulai fokus melihat perkembangan santri kelas dua dan tiga apalagi yang kelas tiga, karena sebentar lagi mereka akan lulus.

Kunjungan orang tua di bulan berikutnya, lagi-lagi bibi Hanah yang datang, tapi sedikit ada kemajuan karena ibunya sempat menitipkan uang 100 juta untuk Keysa. Keysa senang menerimanya karena dia akan menggunakan uang itu untuk keperluan panti asuhan. Keysa sama sekali tak memikirkan uang sekolahnya karena ayahnya telah membayar semuanya selama tiga tahun penuh. Keperluan sehari-hari Keysa cukup untuk sebulan, Bibi Hanah lah yang membawakan untuknya.

"Bi, kenapa Ayah dan Ibu tak ingin menjengukku ?" Tanya Keysa ketika keduanya duduk di bangku yang sudah disiapkan pihak pondok untuk orang tua santri.

Bibi Hanah menarik Nafas dalam. "Tuan dan Nyonya sangat sibuk akhir-akhir ini non, mereka sibuk cari uang demi masa depan non juga kan ?"

"Bi, atau jangan-jangan aku ini anak pungut ya ?"

Pertanyaan Keysa yang tiba-tiba membuat bibi Hanah terkejut. Dilihat sekilas dia nampak seperti anak pungut. "Ah, non ada-ada saja, bibi ini saksinya lho non, Adinda dan non Keysa itu anak kandung tuan dan nyonya"

Keysa terdiam, dia membuka tas yang dibawa bibi Hanah. Odol, sabun, bedak, shampo dan segala keperluan bulanannya sudah tersedia jadi tak perlu lagi belanja apapun.

Keysa mengangkat kepalanya, melihat pengasuhnya sejak kecil. Air mata mulai mengalir dari matanya, "Tapi kenapa mereka lebih perduli pada kak Dinda dibanding aku bi?"

Bibi Hanah menggenggam tangan Keysa, "Itu perasaan non saja, di rumah non Dinda kesepian juga kok, tuan dan nyonya bahkan jarang menanyakan dirinya."

Keysa sanksi dengan pernyataan Bibi Hanah lau berdiri menyembunyikan emosi dimatanya "Emang bibi tau ?"

"Taulah non, bibi kan gak kemana-mana, dirumah terus, kecuali ke pasar."

Benar juga apa yang disampaikan bibi Hanah padanya. Keysa akhirnya mengantarkan bibi Hanah ke depan pintu gerbang. Rupanya bibi Hanah datang bersama sopir di rumahnya. Keysa melambaikan tangan kepada keduanya dengan senyum manisnya.

Saat jam pelajaran akan dimulai terdengar bisik-bisik di antara teman-teman sekelas Keysa.

"Kita kedatangan guru baru jebolan Al-Azhar Kairo," raut wajah Linda teman kelasnya nampak berbinar.

"Menurut penuturan kakak kelas namanya ustad Andreas, kulitnya putih dan sangat tampan."

"Duh...aku pingin sekali melihatnya, semoga dia masuk di kelas kita."

Dan masih banyak lagi celotehan teman-teman kelas Keysa yang membuatnya mencibir. Baginya guru atau siapapun dia, walau gantengnya selangit tak akan menggoyahkan hatinya. Gadis badung ini tak sekalipun melirik atau sekedar mengagumi teman lelakinya. Malah dia bersyukur kelas mereka terpisah dengan santri putra, setidaknya mata jernihnya tak akan tergoda dan ternoda.

Kelas semakin riuh tatkala ustad yang menjadi buah bibir para santri putri ini mulai memasuki kelas 1 A. Kehebohan pun terjadi, seakan tak pernah melihat kaum adam mereka melongokkan kepalanya melalui jendela.

ihhhh....Keysa mencibir.

"Assalamu 'alaikum," terdengar salam dari Ustad baru itu yang langsung dijawab antusias santri putri serentak bagaikan koor vocal.

Keysa mengamati sesaat guru Aqidah Akhlak ini, tampan juga. Keysa tak bisa memungkiri hal itu, belum lagi suaranya yang terdengar merdu. Aha.....dia tercengang.

Santri putri dikelas 1 A berjumlah 22 orang, sebelum kedatangan guru baru ini kelas lumayan hebohnya, namun begitu guru tiba suasana hening seakan sedang mengheningkan cipta. Tanpa dikomando, satu persatu mulai mengeluarkan buku catatan. Diana terlihat senyum senyum simpul dan sesekali melirik Keysa. Rupanya dia sedang menyusun rencana untuk menjahili Keysa nanti.

"Saya absen dulu satu persatu," suara Ustad Andreas memecah kesunyian.

Keysa menyikut lengan Anisa yang nampak tak berkedip menatap guru tampan itu.

"Anisa."

"Hadir pak."

"Ayu."

"Hadir."

"Diana."

Satu persatu namanya di sebut.

"Namaku tak dipanggil pak," Keysa mengacungkan tangan.

Ustad Abdreas mendongak, "Oh ya, siapa namamu ?"

"Keysa Geraldy pak."

Hmmm...gadis ini yang sering dibicarakan di ruang guru. Ustad Andreas menatapnya sesaat lalu mulai melakukan pembelajaran.

"Siapa yang tau apa itu Aqidah, dan apa itu Akhlak "

Masing-masing mengacungkan tangan kecuali Keysa. Dia bersikap acuh tak acuh. Keysa tau teman-temannya pasti berusaha mencari perhatian sang guru, namun justru sikap Keysa yang seperti itu yang mengundang perhatian gurunya.

Keysa walau hanya memakai bedak bayi tapi kelihatan imut dan cantik, wajah yang tanpa riasan itu sangat indah dipandang. Itulah penilaian awal sang guru tampan untuk Keysa.

Merasa diamati Keysa balas menatap sang guru. "Apa maunya nih ustad," Keysa memanyunkan bibirnya. Ustad Andreas geleng-geleng kepala. Diana melihatnya.

Bab terkait

  • Mencuri Harta dan Cinta   8. Pembalasan Diana

    Pelajaran hari itu diakhiri dengan pemberian tugas oleh Ustad Andreas yang akan dikumpul Senin depan. Andreas segera membereskan bukunya dan siap-siap bergegas keluar kelas. Gaya mengajar Ustad tampan itu tidak membosankan, terlihat dari caranya yang selalu memberikan apresiasi dan semangat terhadap siswa, juga kepeduliannya terhadap siswa yang tak mengerti topik pembelajaran sehingga dia mengulanginya sampai siswa itu benar-benar memahaminya. Seluruh siswi kelihatan menyimaknya dengan baik kecuali Keysa. Dia terlihat ogah-ogahan, namun daya ingatnya cukup kuat sehingga apapun yang diterangkan guru di depan kelas mampu tersimpan dengan baik di memorinya. Keysa tergolong anak yang tak ingin menunda-nunda pekerjaan sehingga tugas yang diberikan guru hari itu juga langsung dikerjakannya di buku tugas. Biar tak kelupaan. Sorenya Keysa bersama Anisa dan Berliana teman sekelas, belajar bersama di aula untuk persiapan lomba cerdas cermat empat pilar kebangsaan. Mereka bertiga terpilih mew

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Mencuri Harta dan Cinta   9. LCC

    Pertemuan Keysa dan Ustad Andreas di ruang guru rupanya membawa kesan yang mendalam bagi Keysa. Dia tidak dihukum, Andreas hanya meminta bantuannya untuk menyalin rangkuman beberapa Bab pelajaran Aqidah Akhlak.Keysa dipersilahkan duduk di sebuah kursi kosong samping Andreas. Dia terus menunduk, pikirannya sedang berkelana, tak berapa lama Andreas menghampirinya dan mengecup keningnya pelan. Keysa terbelalak. Ini tidak benar, matanya terus menatap ustad Andreas yang kini berdiri dihadapannya."Keysa, saya memintamu kesini bukan untuk bengong," ustad Andreas berdiri sambil mengayun-ayunkan buku dihadapannya."Ustad, tadi ustad ngapain ?" tanya Keysa gelagapan. Lho tadi kan ? Keysa kebingungan dan melirik kiri dan kanan.Andreas mengernyitkan kening keheranan, "Saya baru hendak memintamu menyalin buku ini."Buku cetak Aqidah Akhlak disodorkan dan di taruh di atas meja.Kini malah gantian Keysa yang keheranan, jadi tadi dia sedang menghayal telah dicium ustad ?Ih....sial, bagaimana dia b

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Mencuri Harta dan Cinta   10. Menjalani Hukuman

    Keysa keluar diam-diam dari pondok seperti biasa, memilih waktu subuh seperti hari-hari sebelumnya. Tak ada yang tau, kecuali Anisa. Sahabatnya itupun berpura-pura tak tau, dan emang diapun tak ingin tau. Terkadang dia penasaran dengan apa yang dilakukan Keysa diluar sana, namun dia memilih diam sampai Keysa sendiri yang akan menceritakan kepadanya suatu saat nanti.Keysa kembali lagi ke pondok dengan senyum kepuasan setelah melepas rindu bersama anak-anak yatim di panti asuhan. Kini dia berbaur kembali bersama teman-teman santri yang lain. Keysa menolak lagi untuk ikut lomba, akhirnya Anisalah yang mengikuti lomba Olympiade matematika mewakili sekolahnya. Keysa memilih menjadi kutu buku, terpikir olehnya untuk menjahili teman-temannya namun akhirnya dia bosan juga dengan rencananya.Keysa menolak semua kegiatan eskul di sekolah kecuali pramuka. Gadis manis ini memilih Pramuka, karena Pramuka lebih banyak kegiatannya di luar pondok, menjelajah alam, heaking, berkemah dan lain-lain. O

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Mencuri Harta dan Cinta   11. Keysa Diikuti

    Keysa menepati janjinya, sudah dua bulan dia tak keluar pondok. Bukan karena tau dia sedang diawasi tapi lebih pada tekadnya menepati janji. Hari ini Keysa gelisah, pesan telepon untuknya dari ibu Hanifah yang disampaikan melalui satpam membuatnya tak bisa konsentrasi belajar. Keysa sedang memikirkan cara untuk keluar pondok besok.Kegelisahannya dilihat oleh seorang Ustazah yang diperintahkan mengawasi gerak geriknya. Nama Ustazah itu Meylan, dia adalah guru baru di sekolah. Andai dia berpapasan dengan Keysa di jalan, pasti Keysa tidak akan mengenalinya.Ustazah Meylan melihat kegelisahan Keysa, Ustazah yang berparas manis ini sudah bisa menduga jika Keysa sabtu besok pasti akan keluar pondok. Sebuah mobil terparkir tak jauh dari seberang jalan samping mesjid atas permintaan ustazah Meylan.Subuh menjelang lagi-lagi Keysa keluar dengan menggunakan mukenanya. Gadis cantik itu tak tau jika dia sedang diawasi, buru-buru Keysa membuka mukenanya dan memasukannya dalam tas ransel kecil yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Mencuri Harta dan Cinta   12. Salah Kira

    Keysa menyadari jika kepergiannya kali ini akan menimbulkan kecurigaan, memakai mukena dan menuju mesjid seperti biasa, tas ranselnyapun di sembunyikan dibalik bahu. Berjalan perlahan, tak berani menengok kiri dan kanan. Keysa merasa deg-degan, bulan lalu dia bernafas lega karena tak ketahuan, tapi hari ini perasaannya tidak enak. Keysa memencet tangannya dari kelingking sampe ibu jari sambil berucap, "Pergi, tidak, pergi, tidak, pergi." Gadis konyol ini akhirnya pergi juga sesuai keinginannya, dia bebas keluar pondok tanpa kendala apapun, bertemu dengan anak-anak panti asuhan, bermain bersama mereka lalu pulang.Dahulu dia pernah berada pada usia yang sama dengan anak-anak yatim piatu itu, punya orang tua namun tak pernah mendapatkan perhatian, hidup enak namun terasa hampa.Kurangnya perhatian dari orang tua bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perilaku pada anak, seperti suka mencuri, membuat onar, dan melakukan tindakan bullying. Semua hal negatif tersebut dilakukan anak

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mencuri Harta dan Cinta   13. Kepulangan

    Kediaman keluarga Geraldy sangat ramai hari ini, kepulangan Keysa saat libur semester yang berlaku setahun sekali membawa suasana bahagia di rumah itu. Bukan orang tuanya namun para pembantu yang menyambutnya dengan hangat, diselingi tawa gembira. Setahun sejak kepergian Keysa rumah itu bagaikan tak berpenghuni, begitu kira-kira yang bisa digambarkan beberapa pembantu padanya. "Hahaha...kalian bisa saja, ayo kita masak steak, sudah lama aku gak makan masakan bibi," Keysa mengajak para maid yang bertugas di dapur untuk membantunya memasak steak kesukaan yang sering dibuatkan bibi Hanah untuknya. Bibi Hanah sangat senang, kebetulan Keysa ada disini, maka dia akan sangat leluasa memasak semua kesukaan majikan ramahnya ini. Dia meminta beberapa maid membantunya mempersiapkan kesukaan Keysa. Keysa pun tak tinggal diam, dia berbaur bersama para maid di dapur dari menyiapkan daging, kentang dan beberapa bumbu lainnya. Sebagian maid menata meja, meletakkan piring dan sendok tak lupa pula me

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • Mencuri Harta dan Cinta   14. Ulang tahun yang sama

    Sebenarnya keluarga adalah tempat yang paling baik untuk membagi suka dan duka, namun tidak bagi Keysa, keluarga terbaiknya adalah panti asuhan yang didirikannya bersama-sama teman-teman anak terlantar yang dikenalnya beberapa waktu lalu.Pagi itu Keysa bersiap-siap pergi, sebagai anak yang berbakti dia tetap pamit. "Ayah, ibu, aku hendak ke rumah teman mungkin sore baru kembali."Tanpa tanya kedua orangtuanya mengizinkannya. Yang diharapkan Keysa, haruslah orang tuanya bertanya hendak kemana ? Mau ngapain ? Jangan sampai lat pulangnya atau nanti bareng ayah dan ibu saja. Harapan hanyalah harapan, yang terjadi hanya kata "Iya" bahkan tak menengok sedikitpun.Satu hal yang disesali Keysa, mengapa dia harus balik ke rumah ini, rasa bahagia yang terpatri di wajah para santri yang hendak pulang ke rumah masing-masing sempat terpatri pula di wajah Keysa. Setahun mondok lalu pulang ke rumah tentulah membahagiakan. Rumah tempat dia tumbuh dari kecil hingga remaja seperti sekarang, kebersamaa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • Mencuri Harta dan Cinta   15. Ulang tahun yang sama 1

    Hari yang terindah bagi Keysa, karena bisa berbagi bahagia bersama anak-anak yatim piatu, menjelang magrib Keysa tiba di rumah. Pintu ruangan terbuka, nampaklah ayah sedang duduk memakai kaus kaki dibantu ibunya. Ibunya sudah berdandan cantik, pasti mereka akan ke acara ulang tahun itu."Maaf aku terlambat, macet di jalanan," Keysa muncul dari balik pintu.Ayahnya mendongak, sesaat ayah dan anak saling berpandangan dan bergumam, "Hmmm" Itu saja.Setelah memasang kaus kaki Syakila duduk disebelah Geraldy. Memandang Keysa sesaat dan ketika dia hendak mengatakan sesuatu, terhalang oleh ucapan Geraldy."Panggil Adinda, jangan sampai kita terlambat."Keysa mematung, bukankah acaranya tiga jam lagi ? Macet bukanlah penghalang, emang ayahnya sebagai penerima tamu ? Kehadiranya seperti tidak diharapkan. Keysa tersenyum sinis dan segera berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia masih sempat melongokkan kepalanya ke kamar Adinda yang kebetulan tidak tertutup rapat.Wow...kakaknya terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22

Bab terbaru

  • Mencuri Harta dan Cinta   93. Penyesalan Adinda

    Bau disinfektan menyengat hidung, Adinda berdiri mematung di belakang ayahnya tanpa disadari oleh tuan Geraldy. Ayahnya terus sesenggukan menggenggam tangan nyonya Syakila. Dengan perasaan tak menentu Adinda memegang bahu ayahnya."Ayah! Apa yang terjadi?"Geraldy mendengar suara Adinda terkejut, dia tak menoleh namun dia menyentuh tangan anaknya yang menempel di bahunya."Seperti yang kau lihat nak!" jawab tuan Geraldy dengan suara serak menahan tangis." Maafkan aku ayah, ibu begini karena aku, aku salah dan khilaf!" Adinda memeluk bahu ayahnya dari belakang.Geraldy terdiam, apa lagi ini. Adinda menyembunyikan apa lagi? Geraldy meraih tissue dan menghapus air matanya. Dia diam dan berharap Adinda melanjutkan kata-katanya. Lalu Geraldy menarik sebuah kursi kosong ke sebelahnya dan menyuruh Adinda duduk di dekatnya."Maafkan aku ayah!" ucap Adinda lirih."Ada apa nak?" tanya Geraldy pelan.Sesaat Adinda menarik nafas dalam lalu menghempaskannya dengan pelan. Dia ikut menggenggam tang

  • Mencuri Harta dan Cinta   92. Pembunuh berdarah Dingin.

    Tuan Sunshine berbicara di ruangan direktur, direktur yang tak lain adalah Dr. Yuta meninggalkan mereka berdua dan segera melihat kembali kondisi nyonya Syakila."Ini terkait dengan Syakila!" kata Geraldy memulai obrolan."Sebelum kau bicara lebih jauh, lihatlah isi ponsel istrimu mungkin kau bisa menemukan petunjuk mengapa istrimu mencoba minum obat tidur dalam dosis yang tinggi!"Geraldy menerima ponsel istrinya namun dia tak membukanya."Tak membukanya sekalipun, aku tahu penyebabnya. Mungkin dia merasa menyesal karena mantan kekasihnya yang membunuh anaknya sendiri!" kata Geraldy dengan penuh penyesalan.Tuan Sunshine merasa tidak enak hati, ini adalah aib keluarga Geraldy jadi dia tak ingin mendengarnya."Sebaiknya selesaikan dengan baik, setiap manusia pasti berbuat kesalahan tapi tolong simpanlah ini dalam hatimu, jangan biarkan orang lain tahu aibmu sendiri!" Nasehat tuan Sunshine.Geraldy terdiam sangat lama air matanya jatuh bercucuran. Dia merasa sangat malu, karena dia men

  • Mencuri Harta dan Cinta   91. Mencoba Bunuh Diri

    Syakila.semakin terngiang ungkapan penyesalan Geraldy baru-baru ini yang mengatakan jika sebenarnya Keysa itu adalah Natasya. Jika Rehan mengatakan pelaku pembunuhan itu adalah Bagas, artinya Bagas telah membunuh darah dagingnya sendiri. Sejak kelahiran Keysa Bagas tak terlihat lagi batang hidungnya, bahkan ponselnya tak aktif lagi.Akhirnya Syakila ikut mengganti nomor ponselnya, dia sudah merasa sangat bersalah terhadap suaminya. Lalu kini dia bagaikan seorang pesakitan, seakan dia telah menerima hukuman akibat perbuatannya yang telah mengkhianati Geraldy.Sampai Adinda hendak berangkat ke kampus, Syakila tak juga bergerak dari tempat duduknya."Ibu, ada apa?" tanya Adinda bingung.Air mata yang menggenang di pipi ibunya membuatnya mendekati ibunya."Apakah karena Keysa?" tanya Adinda dengan penuh dendam."Ti..tidak sayang, terimalah Keysa sebagai adikmu, mungkin dengan cara itu ibumu ini bisa melupakan semua rasa bersalah ini," Isak nyonya Syakila."Memangnya apa salah Ibu?""Sudah

  • Mencuri Harta dan Cinta   90. Luka Lama

    Melihat gelagat yang tidak bagus di wajah tuan Geraldy dan nyonya Syakila, akhirnya Rehan dan Keysa pamit pulang."Hati-hati nak!" pesan tuan Geraldy yang mengantar mereka sampai depan pintu gerbang.Taun Geraldy melihat beberapa motor mengiringi kepergian mobil Rehan. Dia menarik nafas dalam, syukurlah Keysa kini di jaga oleh orang yang tepat. Gumamnya dalam hati.Tuan Geraldy kembali masuk ke dalam rumah dia mengambil tas kantornya dan tak pamit lagi pada nyonya Syakila Yang sedang duduk diam di ruang tamu. Nyonya Syakila merasa sangat gugup dengan sebuah nama yang baru saja disebutkan Rehan. Nyonya Syakila dan Bagas adalah sepasang kekasih semasa kuliah, karena saat itu orang tuanya tak merestui hubungan mereka akhirnya Syakila dinikahkan dengan Geraldy. Awal pernikahan mereka berjalan aman-aman saja, Bagas menghilang entah kemana, namun setahun kemudian ketika Syakila telah melahirkan seorang putri yang di beri nama Adinda dia muncul kembali. Hubungan mereka berlanjut secara sem

  • Mencuri Harta dan Cinta   89. Adik tiri Emil

    Pagi menjelang, Keysa buru-buru turun ke dapur membantu maid menyiapkan sarapan pagi. Ditinggalkannya suaminya yang masih tertidur pulas. Untunglah semalam Rehan tak mengganggu tidurnya."Nyonya sudah bangun?" sapa maid."Iya bi, hari ini menunya apa biar aku saja yang memasaknya," Keysa menawarkan diri."Nasi goreng seafood!" jawab maid.Keysa mengambil bahan-bahan dari dalam kulkas, lalu dia mulai memasak menu kesukaan suaminya. Selain nasi goreng dia juga menyiapkan menu yang lain berupa roti panggang, salad buah dan telur dadar. Tak lupa pula dia menyiapkan jus wortel.Rehan terbangun dan tak menemukan Keysa di sampingnya segera bangun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar menuju kamar mandi, setelah menggosok giginya dan mencuci wajahnya dengan sabun lalu keluar. Dia menuju ke dapur seperti dugaannya nampak Keysa sedang menyiapkan menu sarapan pagi.Nyonya Sekar dan tuan Sunshine keluar bersamaan dari dalam kamar. "Ayo kita sarapan, Panggi mama dan papa."Kedua menan

  • Mencuri Harta dan Cinta   88. Hasil penelusuran 1

    Pembicaraan berlanjut setelah makan malam, makanan penutup di bawa ke ruang keluarga. Kali ini Rehan duduk di samping Keysa. Mendengarkan pembicaraan menyangkut pembunuhan orang tuanya tentunya sangat tidak mengenakan hati. Makanya Rehan harus memberikan dukungan moril untuk Keysa."Sepertinya kalian kelihatan tidak sabar mendengar cerita papa," ucap tuan Sunshine.Rehan dan Keysa hanya tertawa tanpa suara. Mereka tak bisa memungkirinya."Apakah ada kemungkinan lain?" tanya Rehan."Sebenarnya ini adalah rahasia besar yang tidak bisa di ketahui oleh kalian berdua, takutnya kalian tidak bisa bijak mendengarnya. Tapi ini baru berupa spekulasi. Papa dan detektif yang menyimpulkannya, benar tidaknya hanya Tuhan dan mereka yang bersangkutan yang tahu.Rehan menatap ayahnya dengan penuh tanya."Sejak kapan papa penuh teka-teki seperti ini?" protes Rehan."Ini aib orang nak!""Lho, tujuan papa kan hanya ingin membuka kebenaran agar kita tahu siapa pembunuhnya, dengan begitu kita akan bisa leb

  • Mencuri Harta dan Cinta   87. Hasil penelusuran

    Sepanjang jalan menuju ke rumah orang tua Rehan, Keysa tak banyak bicara. Dia menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan mata. Rehan sesekali melirik ke kiri dan kanan mencoba memperhatikan keadaan jangan sampai ada yang mengikuti mobil yang dia tumpangi.Dia dan Bayu bertukar mobil demi untuk mengelabui musuh dan tak lupa pula dia meminta para bodyguard mengikutinya dari jarak yang tidak terlalu dekat."Ah, untunglah tak ada yang mengikuti ku," gumam Rehan dalam hati. Tak berapa lama mobilnya memasuki pekarangan yang sangat luas. Rumah besar nan megah milik orang tuanya. Terlihat ayah dan ibunya sedang menanti kedatangan mereka dengan duduk di teras rumah.Rehan membangunkan Keysa dengan mencium pipinya. Tentu saja gadis cantik ini tersentak kaget."Kita sudah tiba sayang, ayo turun!" ajak Rehan.Keysa membetulkan jilbabnya lalu membuka pintu mobil. Rehan ikut turun dan mengitari mobil lalu menggandeng tangan istrinya menuju teras."Assalamualaikum!" "Waalaikum salam!""Mari

  • Mencuri Harta dan Cinta   86. Pengadilan

    Tuan Bismu sangat serius mengurus masalah yang diminta sahabatnya Rehan. Dia sudah beberapa hari ini bolak balik ke pengadilan hanya untuk bertemu dengan hakim dan jaksa, dirinya juga telah menyiapkan pengacara atas persetujuan Rehan, keduanya terlihat sangat sibuk di pengadilan. Untunglah hari itu tak ada sidang sehingga mereka bisa leluasa berbicara dengan hakim dan Jaksa.Di hari berikutnya, tuan Bismu bertemu pengacara di pengadilan."Bagaimana urusannya?" tanya Bismu."Ini akan menguak kasus yang lama terpendam!" jawab pengacara yang bernama Amar. "Tidak masalah, siapa tau dengan kemunculan putri kandung tuan Emil akan menguak misteri pembunuhan yang telah menimpa keluarganya."Amar terdiam beberapa saat, menurutnya bukan pada masalahnya tetapi pada keamanannya. Jika pembunuh itu masih berkeliaran di luar bukan berarti bukan hanya Rehan dan Keysa yang tidak aman tetapi merekapun dalam keadaan yang tidak aman."Mungkin kita perlu menyiapkan beberapa petugas dari kepolisian untuk

  • Mencuri Harta dan Cinta   85. Meeting

    Atika memberikan keterangan dengan menunjukkan beberapa dokumen pendukung."Hmm sepertinya dokumen ini harus disandingkan dengan dokumen yang ada pada kami," jawab Abimanyu."Maksudmu apa tuan?""Penerus perusahaan ini adalah Keysa Geraldy, dia adalah anak kandung tuan Emil dan nyonya Adiba. Jika ibu maksud nyonya Adiba memiliki anak lain, saya rasa itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan ini!"Setelah mengatakan itu Abimanyu mencoba meneliti wajah wanita di depannya. Sepertinya wanita ini terlalu berani."Anak yang kami asuh bernama Natasya Aurelia, dan sekarang namanya di ganti menjadi Naura," kata Atika.Abimanyu tertawa, "Silakan tinggalkan ruangan ini Bu, maaf saya harus meeting dengan karyawan. Tak perlu membawa siapapun ke perusahaan ini walau ibu membawa gadis manapun ke perusahaan ini, sekali lagi saya tegaskan tak ada hubungan sama sekali dengan saya, apa ibu paham?"Abimanyu secara tidak langsung mengusir Atika dari ruangannya, tapi Atika bahkan tak bergeming."Aku data

DMCA.com Protection Status