Istri Kedua dr.Darish

Istri Kedua dr.Darish

last updateHuling Na-update : 2023-03-11
By:  Lia MaulizaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
26Mga Kabanata
1.9Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Dijodohkan dengan seorang duda anak satu, tidaklah mudah bagi seorang gadis cantik bernama Larissa Zevana. Seorang gadis mandiri yang menjalankan bisnis Kue Ulang Tahun (Cake Tart) yang profesional. Dokter Darish Iskandar seorang suami yang ditinggal pergi oleh sang istri bernama Claudia, demi karir, saat anaknya masih berusia satu tahun. Karena kekecewaannya, Darish tidak lagi percaya dengan cinta dan pernikahan. Namun, ia terpaksa menerima perjodohan itu karena desakan ibunya. Saat Darish dan Larissa mulai merasakan kebahagiaan, Claudia kembali untuk menuntut haknya sebagai ibu kandung Azka. Tak tinggal diam, Claudia mengusik rumah tangga Darish dan Larissa agar mereka berpisah. Apakah Darish dan Larissa sanggup melewati semua ujian ini, dan mempertahankan cinta mereka?

view more

Kabanata 1

Bab 1: Cincin Pernikahan

Toko ‘Honey Cake’

Seorang gadis cantik bernama Larissa Zevana, pemilik toko Honey Cake, terlihat sedang memberikan topping cokelat meleleh di atas keik ulang tahun yang hampir selesai dikerjakannya. Walaupun ia terlihat buru-buru gadis cantik ini tetap berhati-hati untuk menyelesaikan pesanan dari pelanggan.

Seorang gadis cantik lainnya bernama Ulfa sebagai manajer toko, muncul dari arah dapur dan menghampiri Larissa di pantri dengan membawa kotak penaruh keik. Ia mengenakan setelan baju dan celana hitam berbahan katun, jilbab segi empat berwarna krem, dan mengenakan hak tinggi. Di toko Honey Cake memiliki aturan wajib mengenakan setelan baju seragam pada waktu jam kerja, termasuk Larissa.

Karena keiknya sudah selesai diberi topping, Ulfa segera memasukkan keik tersebut ke dalam kotak, serta mengikat pita berwarna ping di atasnya.

“Ris, kenapa kamu nggak suruh Indah saja yang mengantarkan keik ulang tahun ini? Ini ‘kan pekerjaannya.”

“Tidak boleh, Fa. Ini permintaan pelanggan langsung. Aku tidak mau mengecewakannya,” jawab Rissa menatapnya serius. Rissa mengambil kotak keik dan tasnya di atas pantri. “Nggak jauh kok. Kamu tolong uruskan toko, oke.”

“Tapi, Ris ...”

“Aku pergi dulu.” Rissa bergegas pergi tanpa mendengar perkataan Ulfa.

“Rissa, hati-hati!” ucapnya terlihat khawatir.

***

Larissa mengantarkan keik ulang tahun ke daerah Lambaro Banda Aceh, dengan mengendarai motor vespa antik berwarna merah yang diberikan kotak penaruh barang di atas badan motor. Ia mengenakan helm hitam dan mengendarai motor dengan hati-hati karena banyak kendaraan lainnya. Di tengah-tengah perjalanan Larissa sedikit terburu-buru dan sejenak melihat waktu pada jam branded di tangan kirinya.

“Waduh. Sudah pukul delapan lagi.” Larissa menambah kecepatan dari 40 km menjadi 60 km perjalanan.

Di saat Larissa sampai di simpang empat Lambaro, Banda Aceh, dari arah lurus, ia hampir tertabrak mobil CR-V berwarna putih yang muncul secara tiba-tiba dari jalan samping kanannya. Larissa mencoba menghindar dari mobil itu, namun keseimbangannya hilang.

‘BRAK!’

Larissa beserta motornya terjatuh ke badan jalan. Kaki sebelah kirinya terjepit motor dan keik ulang tahunnya terjatuh ke tanah dan hancur.

Sedangkan pengemudi mobil CR-V itu tidak menyadari kalau ada orang yang terjatuh motor akibat menghindar dari mobilnya.

“Keik ulang tahunku!” teriak Larissa kesal. Ia mencoba menarik keluar kaki kirinya yang terjepit motor.

“Eh, ada orang jatuh motor!” tunjuk dua Mahasiswa dan segera berhenti untuk menolongnya.

***

Seorang anak laki-laki berusia empat tahun mengenakan seragam paud, duduk manis di kursi kedua mobil. Lalu, ia berdiri dan melihat ke arah belakang. Ia melihat ada seorang perempuan yang jatuh dari motor.

“Papa, ada orang jatuh motor,” kata anak kecil berpipi tembem itu.

Pria bermata indah itu melihat ke arah belakang lewat kaca dashboard dan ia melihat beberapa kumpulan orang. “Mereka cuma berhenti sebentar, Sayang. Azka duduk yang bagus, ya. Nanti Azka jatuh.”

***

“Apa kakak baik-baik saja? Apa ada luka? Kita bisa bawa kakak ke rumah sakit. Ayo?” ajak Mahasiswa itu dengan sopan.

“Eh, tidak usah. Saya baik-baik saja. Terima kasih banyak sudah mau menolong saya,” ucap Rissa sedikit tersenyum dan sudah berdiri tegak tanpa kesakitan.

“Sama-sama. Kalau begitu kami pergi dulu. Lain kali kakak hati-hati,” ucap mahasiswa itu lagi dengan sopan dan pergi melanjutkan perjalanan.

Setelah dua mahasiswa itu pergi, Larissa menghela napas berat sambil melihat keiknya yang sudah hancur. Ia mengambil ponsel di dalam saku celana dan menelpon pelanggannya untuk minta maaf. Jika dilihat dari ekpresi wajah Larissa pada saat berbincang, sepertinya ia sedang ditegur pelanggan karena sudah mengecewakan mereka.

Namun, Larissa tetap berusaha mengucapkan permohonan maaf dan akan mengirimkan keik ulang tahunnya kembali. Kesal sangat kesal dengan apa yang terjadi pagi itu, tapi Larissa berusaha tenang sambil menatap jalan seolah-olah ia menyimpan dendam kepada pengemudi mobil yang hampir menabraknya.

Ia menutup panggilan dari pelanggan dan menghela napas kesal. “Aku pastikan kita akan bertemu lagi.”

***

Klinik Harapan Kita

drg Darish Iskandar Sp. KG

Seorang dokter tampan bertubuh tinggi dan tegap terlihat berkarismatik mengenakan kacamata bulat putih nexflik, jas dokter dengan dalaman kemeja biru dongker, celana abu-abu berbahan kain katun dan lengkap dengan sepatu juga jam tangan. Ia berdiri menghadap pintu ruangannya sambil berbincang lewat telepon selulernya.

“Sekitar pukul tiga sore nanti saya akan kembali ke rumah sakit. Jadi, persiapkan semuanya,” kata Darish kepada seseorang di seberang ponsel. Ia mendengar tanggapannya sejenak. “Baiklah. Saya akan datang secepatnya,” pungkas Darish dan mematikan panggilannya.

Di sisi lainnya, dua petugas wanita di resepsionis sedang memanggil nomor kartu pasien yang sedang menunggu untuk pemeriksaan gigi pada Dokter Darish. Perawat di klinik Harapan Kita mengenakan setelan baju berbahan kain katun, berwarna ungu, jilbab segi empat dan hak tinggi berwarna putih.

“Selanjutnya, pasien nomor 44 segera memasuki ruangan dokter Darish,” panggil petugas operator dari sebelah kiri dan sebelah kanannya bertugas sebagai adminitrasi rumah sakit.

Seorang pasien anak berusia 6 tahun bersama ibunya segera memasuki ruangan dokter Darish untuk melakukan pencabutan gigi. Sebelum melakukan pencabutan, Dokter Darish mendengarkan keluhan dari pasien dan ibunya agar lebih memahami tentang kondisi sakit gigi yang diderita pasien tersebut. Dokter Darish begitu ramah melayani pasiennya dan mereka juga terlihat nyaman berkonsultasi kepadanya.

***

Pertemuan antara sahabat dalam usia paruh baya memang sangat berbeda. Di usia muda dulu, mereka membicarakan tentang kehidupannya sendiri, dan di usia paruh baya sekarang mereka membicarakan kehidupan sang anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa. Itu sangat lazim dari kebanyakan masyarakat di Aceh.

Bu Fatimah dan Bu Anita, dua wanita paruh baya berpenampilan modis dan sopan itu sedang makan siang di sebuah restoran dan membicarakan tentang perjodohan antara kedua anaknya.

“Jadi, kamu setuju menjodohkan anak kita berdua?” tanya Bu Fatimah sangat gembira.

“Iya, aku setuju. Aku juga khawatir dengan kehidupan anakku yang terlalu menutup diri terhadap laki-laki. Sampai kapan dia akan seperti itu ‘kan?”

Sangat jelas terlihat dari raut wajah Bu Anita yang begitu mengkhawatirkan anaknya yang belum juga menikah. Namun, kali ini ia harus membujuk anaknya dengan menerima perjodohan dari sahabatnya, Bu Fatimah. Sudah pasti anak dari Bu Fatimah baik dan sopan. Itulah yang terpikirkan di benak Bu Anita karena ia memercayai sahabatnya itu.

“Terus kamu tahu ‘kan, kalau anak aku itu seorang duda,” kata Bu Fatimah yang berterus terang.

“Iya, aku tahu. Kalau memang mereka berjodoh, aku tidak akan mempermasalahkan status anakmu. Dan, aku akan terima cucumu seperti cucuku sendiri. Apalagi Rissa, dia sangat suka dengan anak kecil,” jelas Bu Anita.

“Oh ya? Terima kasih ya, Ani. Aku sangat lega bertemu denganmu setelah sekian lama tidak bertemu,” ucap Bu Fatimah memegang tangan Bu Anita.

“Sama-sama. Aku juga berterima kasih padamu karena telah mengajakku makan siang dan membicarakan tentang ini semua.” Ibu Anita terlihat tersenyum bahagia.

***

Malam pun tiba. Sebuah mobil jazz yang dikendarai Larissa memasuki pagar rumahnya dan langsung menuju bagasi. Larissa turun dari mobilnya dengan raut wajah yang muram tanpa senyuman. Ia beranjak ke teras dan membuka pintu rumah.

“Assalamualaikum,” ucap Rissa dengan suara lesu seraya menutup pintu kembali.

“Walaikum Salam,” jawab Bu Anita menghampirinya.

Larissa menyalami dan mencium tangan ibunya.

“Kok lesu sekali. Kamu lagi Haid?” tanya Bu Anita sambil memegang tangan Rissa.

“Nggak, ma. Rissa lagi capek aja,”jawab Rissa singkat.

“Ya sudah. Kalau begitu kamu masuk ke kamar, mandi, istirahat sebentar, setelah itu kamu turun kita makan malam bersama. Malam ini kita makan Nasi Kuning kesukaanmu,” kata Bu Anita tersenyum.

“Oh ya? Asyik." Tiba-tiba kelelahan Larissa hilang dalam sekejap setelah mendengar makanan kesukaannya itu. Nampak dari wajahnya ia langsung tersenyum-senyum manja dan memeluk ibunya, “Sayang, mama.”

***

“Ibu sudah belikan cincin nikah untuk calon istrimu.” Bu Fatimah menjulurkan kotak cincin berbentuk love pada Darish.

Sontak Darish menutup ponselnya sambil menatap ibunya dengan heran. “Calon istri? Maksud ibu apa?”

“Ibu mau kamu menikah dengan pilihan ibu,” jawab Bu Fatimah jelas tanpa basa-basi.

“What?”

“Tidak boleh menolak keputusan ini karena ibu sudah melamar gadis itu,” kata Bu Fatimah dengan tegas.

“Hah?”

***

Bu Anita duduk di tempat tidur Larissa sambil berbincang dengannya. Larissa melepas hijabnya jika sudah berada di rumah. Ia mengangkat dan mencepol rambutnya tinggi-tinggi. Kecantikan Larissa sangat natural, kulitnya putih, lembut dan bersih. Ia mengenakan setelan baju tidur berwarna maroon, berlengan pendek dan celana panjang.

“Apa? Dijodohkan? Rissa nggak bisa. Rissa masih ingin fokus pada pekerjaan. Lagi pun Rissa masih muda, ma.”

Ia sontak kaget dan menghentikan mengoles handbody pada tangannya. Ia terkejut tiba-tiba dijodohkn dengan seorang pria yang tak dikenal. Pastinya ia langsung menolak perjodohan itu karena merasa tidak yakin.

Namun, Bu Anita harus bersikap tenang dan tetap serius di depan anaknya. Ia menatap Larissa sangat serius dan tak main-main akan perkataannya.

Larissa merasakan isyarat keseriusan dari ekspresi kontak mata ibunya itu. “Mama serius?"

***

Sontak Darish berdiri dari tempat duduknya dengan raut wajah kesal. “Darish nggak bisa, bu. Sampai kapan pun Darish nggak akan menikah lagi.”

“Darish! Ibu nggak pernah mendidik kamu seperti ini!” tegur Bu Fatimah ikut berdiri. Ia menatap Darish dengan kemarahan.

“Maaf, bu. Darish memang nggak bisa terima perjodohan ini.” Darish menunjukkan raut wajah sedih dan tertekan. Ia terus pergi memasuki memasuki kamarnya.

BERSAMBUNG🍁

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Yuli Maulana
suka sama cerita nya semangat thor
2022-12-21 07:13:18
1
26 Kabanata
Bab 1: Cincin Pernikahan
Toko ‘Honey Cake’Seorang gadis cantik bernama Larissa Zevana, pemilik toko Honey Cake, terlihat sedang memberikan topping cokelat meleleh di atas keik ulang tahun yang hampir selesai dikerjakannya. Walaupun ia terlihat buru-buru gadis cantik ini tetap berhati-hati untuk menyelesaikan pesanan dari pelanggan. Seorang gadis cantik lainnya bernama Ulfa sebagai manajer toko, muncul dari arah dapur dan menghampiri Larissa di pantri dengan membawa kotak penaruh keik. Ia mengenakan setelan baju dan celana hitam berbahan katun, jilbab segi empat berwarna krem, dan mengenakan hak tinggi. Di toko Honey Cake memiliki aturan wajib mengenakan setelan baju seragam pada waktu jam kerja, termasuk Larissa.Karena keiknya sudah selesai diberi topping, Ulfa segera memasukkan keik tersebut ke dalam kotak, serta mengikat pita berwarna ping di atasnya. “Ris, kenapa kamu nggak suruh Indah saja yang mengantarkan keik ulang tahun ini? Ini ‘kan pekerjaannya.”“Tidak boleh, Fa. Ini permintaan pelanggan langsu
last updateHuling Na-update : 2022-09-02
Magbasa pa
Bab 2: Mengatur Pertemuan
Tepat pada pukul 07:00 pagi, Darish membantu anaknya Azka mengenakan seragam sekolah serta memakaikan dasi berwarna biru di kerah bajunya dengan rapi. Anak berusia empat tahun itu memiliki wajah yang tampan seperti ayahnya. Ia juga pandai bercakap dan tingkahnya begitu menggemaskan.“Papa.” Azka memanggilnya dengan nada lembut.“Iya, Sayang,” jawab Darish juga lembut.“Kenapa Azka nggak punya mama?” tanya Azka dengan raut wajah yang polos.Darish terdiam sejenak sambil menatapnya. “Azka punya mama, Sayang.”“Kalau Azka punya mama, kenapa mama sekarang nggak ada di sini? Mama nggak sayang Azka, ‘kan?” tanya Azka lagi dengan raut wajah sedih dan nada bicara yang masih terbata-bata.“Mama sayang Azka,” jawab Darish singkat karena kebingungan untuk menjelaskannya pada Azka yang masih terlalu kecil. Bu Fatimah tidak sengaja mendengar pembicaraan anak dan cucunya itu saat ingin menghampiri mereka di kamar dan hanya berdiri di depan pintu. Hatinya sangat sakit mendengar ungkapan sedih cucu
last updateHuling Na-update : 2022-09-02
Magbasa pa
Bab 3: Menolak Perjodohan
Darish dan Larissa duduk berhadapan di satu meja. Di atas meja sudah tersedia pesanan dua porsi dimsum, segelas lemon tea untuk Larissa dan sebotol air mineral untuk Darish. Namun, keduanya menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda. Darish menatap Larissa datar. Sedangkan Larissa berusaha untuk tetap tenang di depan Darish.“Jadi, pertemuan ini orang tua kita yang rencanakan?” tanya Rissa bersikap biasa-biasa saja.“Iya. Tapi, saya ingin membatalkan perjodohan ini,” ucap Darish cuek tanpa basa-basi.Kedua tangan Larissa saling menggenggam lembut dan kuat di balik kolong meja. Raut wajahnya terlihat kecewa saat Darish menolak perjodohan itu. Tidak ada yang bisa dilakukan Larissa kecuali diam. Namun, di dalam lubuk hatinya, Larissa berharap Darish setuju akan perjodohan ini. *** Ulfa terlihat gelisah sambil mondar mandir di depan kasir dan terus menatap layar ponselnya. Karena kecemasan Ulfa yang berlebihan membuat Soraya gagal fokus saat menghitung uang dalam jumlah banyak dan berulan
last updateHuling Na-update : 2022-09-02
Magbasa pa
Bab 4: Ucapan Manis Di Hari Pernikahan
Satu bulan kemudian Acara pernikahan Larissa dan Darish dilangsungkan di Hotel Hermes, Banda Aceh. Semua tetamu hanya dihadiri oleh keluarga dan teman terdekat. Ruangan hotel itu terlihat mewah dengan dekor yang sempurna.‘Ruang ganti pengantin pria’ Darish terlihat tampan mengenakan baju pernikahan adat Aceh ‘ulee balang’ antara lain baju atasan berwarna hitam dengan sulaman benang emas, celana panjang serta sarung songket yang diikat di pinggang sepanjang di atas lutut, dan kopiah berbentuk lonjong ke atas dengan hiasan bintang persegi dalaman yang terbuat dari kuningan atau emas. Jeremi yang selalu setia menemani sahabatnya itu, tercegang kagum melihat ketampanan Darish yang begitu sempurna mengenakan pakaian adat Aceh. Apa lagi postur tubuh Darish yang tinggi, wajah tirus juga brewokan tipis, kulit putih, hidung mancung dan bermata indah, membuat penampilan Darish lebih menarik. “Bro. Apa keputusanku ini sudah benar?” tanya Darish pada Jeremi yang membantunya memasangkan renco
last updateHuling Na-update : 2022-09-03
Magbasa pa
Bab 5: Cuek, Tapi Mesra
Darish pura-pura bermesraan dengan Larissa di depan keluarga saat melihat wajah Bu Fatimah menatapnya tajam dari kejauhan. Untuk menghindari ceramah rohani ibunya, Darish merangkul bahu sang istri sambil berjalan menghampiri mereka.“Kenapa kamu merangkul bahuku? Apa karena ...,"“Kamu bisa diam dulu, nggak? Mereka sedang menatap kita,” gumam Darish sambil tersenyum ke arah ibunya. Dan, mereka menghentikan langkah tepat di hadapan Azka, Bu Anita dan Bu Fatimah yang berdiri sejajar.Azka menjulurkan buket bunga ke arah Larissa sambil tersenyum. “For you, Bunda.”Larissa tertawa kecil saat mendengar Azka begitu pandai dalam berbicara. Bu Fatimah dan Bu Anita juga ikut tertawa. Apa lagi saat Azka memanggil Larissa ‘Bunda’ yang membuat Darish tercengang kaget hingga tangannya lepas dari bahu Larissa. Lalu, Larissa mengambil buket bunga dari Azka dan mencium aroma bunga mawar itu dengan raut wajah yang senang.“Terima kasih, Sayang,” ucap Larissa mengelus pipi kiri Azka dengan lembut.***
last updateHuling Na-update : 2022-09-03
Magbasa pa
Bab 6: Menggoda
Akhirnya Azka datang ke toko Honey Cake, dan sedang menunggu Larissa selesai bekerja di ruangannya dan duduk di sofa yang ditemani oleh Soraya, Indah, Dewi, Gia dan Intan. Mereka sangat menyukai Azka karena memiliki wajah tampan dan menggemaskan. “Tampan sekali. Gemes!” puji Soraya mencubit pipi Azka.Azka memberikan senyuman yang sumringah sambil menunjukkan giginya yang putih dan rapi. Ia terus tertawa karena geli, saat Soraya terus saja menggelitik pinggangnya.Tak lama kemudian Larissa dan Ulfa keluar dari dapur menuju dan beranjak ke ruangannya untuk menemui Azka. "Azka datang sendiri?" tanya Ulfa. "Tadi, ada neneknya. Tapi, dia tidak bisa menunggu karena masih ada kesibukan yang lain," jawab Larissa. “Oh, begitu. Eh, Ris. Aku nggak sabar ingin bertemu si bocul gemes itu,” kata Ulfa menyapu kedua tangannya yang terkena tepung.“Kalau kamu ingin bertemu anakku. Cuci tanganmu dulu," kata Larissa terlihat garang yang menyuruh Ulfa mencuci tangannya terlebih dahulu, jika ia ingin
last updateHuling Na-update : 2022-09-20
Magbasa pa
Bab 7: Dendam Yang Tersirat
“Boleh kita mampir ke super market sebentar?” tanya Larissa pada sang suami yang tengah mengemudi.Larissa segan mengajak sang suami mampir ke super market, karena selama perjalanan Darish hanya diam dan tak berbicara dengannya. Sepertinya, Darish masih marah pada Larissa yang sudah membohonginya tentang Azka. Padahal Larissa hanya ingin Darish menemuinya di toko untuk makan siang bersama. Tak menjawab permintaan Larissa, Darish hanya memasang raut wajah datar sambil melihat super market di depan sebelah kirinya. “Di super market itu?” tanya Darish.“Iya,” jawab Larissa singkat semakin segan.Darish menyalakan lampu samping kiri mobil dan berhenti di tepi jalan. “Ya udah, cepat turun. Abang tunggu di mobil dengan Azka.”Azka sedang asyik nonton film kartun di Ipad yang duduk di kursi belakang, nampak ia tidak peduli dengan pembicaraan kedua orang tuanya itu.Larissa menaikkan kedua alisnya dan terlihat kaget. Ia tersenyum saat mendengar Darish menyebutkan dirinya ‘Abang’ untuk pert
last updateHuling Na-update : 2022-09-22
Magbasa pa
Bab 8: Aku Milikmu dan Kamu Milikku
Darish keluar dari kamar setelah mengganti pakaian tidurnya dan beranjak menuju ke kamar Azka. Ia membuka pintu perlahan-lahan dan berjalan menghampiri sang anak di ranjang yang sudah tertidur lelap. Posisi tidur Azka dalam keadaan terlentang sambil memeluk bantal ikan hiu tanpa berselimut. Darish duduk di sisi ranjang Azka. Ia tersenyum sambil mengelus kepala Azka dengan penuh kasih sayang. Ia tak menyangka Azka semakin hari, semakin berani dan mandiri. Terkadang ia berpikir, ada baiknya juga ia menikah dengan Larissa. Karena sekarang ia tak perlu mengkhawatirkan Azka yang kesepian dan merindukan sang ibu. Di dapur Larissa sedang sibuk mengambil piring dan gelas untuk dibawa ke meja makan. Di atas meja makan sudah tersedia makan malam enak untuk sang suami dan anak. Saat hendak menuju meja makan, Larissa tak melihat mesin pembuang sampah di depannya, lalu ia tersandung dan piringnya terjatuh ke lantai. ‘Priiing ....!' Bunyi piring pecah yang tak sengaja dijatuhkan Larissa lantai.
last updateHuling Na-update : 2022-09-25
Magbasa pa
Bab 9: Ikuti Dia
Di toko Honey Cake hari ini terlihat sepi. Soraya, Dewi, Gia, Intan dan Indah duduk santai di salah satu meja sambil berbincang menggosipkan suatu hal. Kadang mereka tertawa dan berdebat seperti biasanya."Eh, Sor. Tapi, bukannya mama kamu lagi sakit, ya?" tanya Gia si gadis feminim yang setiap harinya mengenakan make up yang tebal. "Iya. Mamaku masuk ke rumah," jawab Soraya si gadis seksi bermata sipit. "Terus kamu ada rencana balik ke Bandung, nggak?" tanya Indah si gadis tomboi. “Aku mau pulang, tapi 'kan kita lagi kerja. Mana mungkin aku pulang begitu saja, kalau bos belum memberikan aku tanggal libur," kata Soraya juga mempertimbangkan tanggung jawabnya sebagai bawahan. “Bos akan mengizinkan kamu cuti kalau untuk menjenguk ibumu sakit. Bos tidak sekejam itu lah Soraya,” sahut Dewi si gadis profesional dan berkacamata. “Iya, Sor. Apa lagi setelah bos menikah, dia sering suruh kita tutup lebih awal,” tambah Intan si gadis manis berkulit sawo matang, sedang mengupas kulit jeru
last updateHuling Na-update : 2022-09-27
Magbasa pa
Bab 10: Kehidupan Kita Sangat Berbeda
Darish dan Megan sedang menyantap makan siang yang sudah hampir sore itu, di salah satu kafe yang tak jauh dari kliniknya. Sesekali Megan menatap Darish yang duduk berhadapan dengannya. Darish terlihat buru-buru menghabiskan makanannya berupa nasi goreng kentaki, untuk bergegas menuju ke rumah sakit.Megan menaruh sendok di piringnya dan menghela napas berat. "Apa yang membuat Dokter sangat buru-buru?" tanya Megan."Kita harus ke rumah sakit," jawab Darish sudah menghabiskan makannya dan meneguk air putih beberapa teguk. “Kita masih punya waktu dua jam untuk melakukan operasi pasien itu, Dokter Darish.""Apa kamu belum mengenal saya? Saya ini punya prinsip hidup, harus disiplin!" kata Darish tegas."Hah? Saya sama sekali tidak mengenal Dokter. Kenapa Dokter tega menyembunyikan pernikahan Dokter pada kami? Apa kami ini tidak berarti dalam hidup Dokter?” tanya Megan terlihat kesal.Darish sedikit kaget mendengar pertanyaan Megan yang terdengar sedang marah. Sebelum menjawab pertanyaan
last updateHuling Na-update : 2022-09-29
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status