All Chapters of CEO Mencari Cinta: Chapter 201 - Chapter 210
273 Chapters
Main Di (21+)
Ilham duduk di dermaga setelahnya. Dia begitu memikirkan hubungan antara memiliki Tias dengan memuluskan segala bentuk usaha Galih untuk posisinya di tubuh Mafia itu. Ilham memang bukan dari kepolisian atau yang berwenang. Namun ketika berhubungan dengan sang istri, mau tidak mau dia harus turun tangan. “Hai, kok malah melamun?” Tias menyusulnya, padahal tadi jelas—jelas sudah  tertidur. “Hai, maaf, ya? Banyak yang aku pikirkan sehingga tidak maksimal bulan madu kita.” Ilham berbalik badan agar dapat berhadapan dengan sang istri. “Tidak masalah. Maukah kamu jujur, apakah itu ada hubungannya denganku?” Mereka saling berhadapan. “Hus, jangan pikirkan itu. Aku tidak mau kamu banyak berpikir.” Ilham menghabisi bibir mungil milik sang istri. Semakin lama semakin dalam, dengan meraih tengkuknya. Mereka sudah larut dalam buaian malam di ditepian laut dengan debur ombak
Read more
Nakal (21+)
“Ah ... ternyata benar lebih asik. Semoga tidak ada yang mengintip.” Ilham mencabut miliknya. Mereka bermandikan keringat malam ini. Ilham memakai celana kolornya kembali dan meletakkan tubuh sang istri di dadanya. Mereka saling mengatuir napasnya sebelum pembicaraan berlanjut. “Kau masih tidak mau berbagi? Apa aku hanya pajangan saja? Lupakan kalau begitu! Kita pulang besok!” Ilham menepuk jidadnya. Dia meraup wajahnya kasar, menyaksikan punggung sang istri pergi meninggalkannya. Dia mengangkat tangannya kemudian mengejar sang istri. Dia dapat meraihnya sebelum sampai ke pintu resort. “Hai, kenapa jadi marah? Tapi sepertinya makin cantik kalau marah,” goda Ilham. Dia memeluk sang istri dari dalam. “Nggak usah mengalihkan pembicaraan!” Ilham membimbingnya untuk sampai pada kursi dan menariknya agar duduk di pangkuannya. Mereka saling menatap. Ilham tidak melewatkan kesempat
Read more
Pelan-Pelan (21+)
Pagi menjelang. Tias sudah mengenakan baju santai karena hari ini mereka akan terbang pulang. Tias sudah di depan kaca dengan sisir di tangannya. Rambutnya yang panjang dan lurus sedikit menyusahkannya. Tapi itu menjadi daya tarik untuk suaminya. Harumnya semerbak shampo membuat Ilham mengulat. Tapi hanya terpejam saja. Rasanya sangat damai mencium bau semerbak itu. “Mas, bangun, ih. Udah setengah enam. Nggak salat?” Tias sudah lebih dulu salat karena memang sudah kesingan. “Sun dulu sekali. Baru aku bangun.” Ilham masih memejamkan matanya. “Berkali-kali juga boleh setelah salat. Buruan, Ih.” Tias masih menyiri rambutnya yang sedikit kusut karena lupa membawa conditioner. Ilham langsung semangat. Dia mandi secepat kilat karena memang sudah lewat banget waktunya. Setelah itu salat dua rokaat dan bergabung dengan istrinya yang sejak tadi kesusahan menyisir rambut. “Aku bantuin.&rdq
Read more
Bikin Nagih (21+)
“Lepaskan saja!” Tias melepas sarangnya dan keluarlah penghuninya. Ilham menuntun sang istri untuk melakukannya. Padahal dia seorang janda sebelumnya. Tapi pengalaman-pengalaman berbagai gaya adegan ranjang tidak sebanyak yang diketahui Ilham. Tias mulai naik dan di bantu oleh Ilham agar memposisikan diri pas pada tempatnya. “Ah, ini sakit.” Tias mengeluh karena memang terasa sedikit nyeri. “Pelan-pelan saja. Berhenti dan diam dulu. Biar kenalan.” Tias mengikuti intruksi. “Sudah lebih baik?” Tias mengangguk. Selalu tidak bisa dideskripsikan hubungan ranjang antara suami dan istri. “Kau bisa mulai beraksi kalau terasa sudah nyaman.” Tias mengigit bibir bawahnya. Dia memegang dan menggenggam jemari suaminya, kemudian meliuk bagai seorang biduan dangdut. Dengan seluruh hasratnya menjerit memekakan telinga. Kemudian ambruk ke dada sang suami set
Read more
Aktivitas Pagi
Tias dan Ilham sudah sampai di rumah. Tias merasa remuk redam. Suaminya menggempurnya habis-habisan. Dia bahkan tidak mencuci wajahnya terlebih dahulu. Langsung saja tertidur dengan pulas. Galih hanya tersenyum melihatnya. Ilham maklum, libidonya memang sangat tinggi sekarang. Bagai tidak makan selama setahun. Dia langsung maruk. Ilham mencuci wajahnya setelah itu ke ruangannya. “Bagaimana hasilnya?” tanya Ilham. Dia duduk dengan mengangkat satu kaki. “Menurut data, dia dan Ajeng terlibat dalam satu tim dengan Galih sebagai ketuanya. Ada satu temuan yang tidak boleh dianggap remeh,Bos. Bahwa ternyata memang Galih ada maksud tersembunyi. Tugas dari ayah angkatnya atau lebih tepatnya ayah tiri, karena mamanya menjadi pelacurnya papanya itu. Ternyata diluar dugaan. Mamanya Tias adalah mantan kekasih papanya tersebut. Jadi sebenarnya tugas Galih membunuh Tias dan keluarganya. Tapi karena Galih benar-benar jatuh cinta pada Tias maka eksekusi diundur
Read more
Ciuman
“Masak apa?” Cukup seperempat jam. “Bikin salad sama roti bakar. Mandi dulu, ah. Kita sarapn setelahnya.” Tias mengikuti snag suami masuk ke kamar untuk berganti baju. Dia langsung mengenakan blezer dengan warna abu-abu senada dengan jas milik suaminya. Ilham sudah selesai mandi juga, ketika Tias memberikan sentuhan akhir pada bibirnya.                                “Terima kasih, Sayang.” Tias tersenyum dan keluar terlebih dahulu untuk menyiapkan susu hangat. Sedangkan Ilham sudah selesai dengan kemeja dan celananya. Dia menyususl istrinya. “Kemarikan dasinya.” Tias dengan jinjit menggapai leher suaminya. Tingginya yang jenjang membuat dirinya kesusahan. Dia mengikatkannya. Ilham mencium keningnya setelah Tias selesai.
Read more
Sakit Tapi Enak
“Sayang, ada ide spektakuler nggak? Biar beda dari tahun lalu. Acara ulang tahun perusahaan?” ucap Ilham pada sang istri. “Apa, ya? Kalau festival band dari divisi-divisi bagaimana? Terus bisa dengan vidio konten gitu? Nanti yang terpilih baru manggung. Nggak usah ngundang seluruh orang karena memang nggak boleh ada kerumunan. Kepala divisi saja. Nanti disiarkan langsung via jejaring sosial.” Ilham terlihat sangat puas dengan ide sang istri. “Pinter memang istriku. Kemarilah!” Ilham melambaikan tangannya agar istrinya mau mendekat. “Apa?” Ilham menarik tangan Tias agar mau mendekat. “I love yoau.” “I love you too. Udah entar masakanku gosong.” Ilham menggelengkan kepalanya, karena memang ada pembantu di belakang. “Mau nyanyi bareng aku? Nostalgia masa lalu.” 
Read more
Cantikmu Hanya Untukku (21+)
Ilham dan Tias akhirnya keluar dari kolam renang dan mengenakan handuk kimono yang emang selalu tersedia di kamar mandi samping kolam. “Darei tadi, Dit?” tanya Ilham. “Cukup untuk mendengar bos mendesah,” ucap Aditia memuta bola matanya. “Makanya jangan jomblo mulu biar bisa mendesah. Ganti baju dulu, Sayang.” Ilham menyuruh Tias mengganti Bajunya. Wanita itu menurut saja setelah satu ciuman. “Ada apa, Bos?” ucap Adit sambil menyeruput kopinya. “Ini, istriku punya ide untuk ulang tahun perusahaan besok. Bikin konten saja untuk lomba. Yang dapat like terbanyak yang menang. Kalau memungkinkan syukuran live streaming mengundang yang menang. Teknisnya bagaimana? Besok kita bahas.” Aditia mengangguk. “Oke, tadi berapa kali, Bos?” ucap Aditia. “Kamu masih penasaran? Bisa berkali-kali, Dit
Read more
Keguguran
Ilham tidak melepaskan sang istri. Dia menarik handuk kimomo yang dikenakan sang istri. “Sayang, jangan kira tadi lolos terus sekarang aku lepasin, ya? Tetep, bonus buatku.” Ilham mengkungkung tubuh istrinya di bawahnya. “Jangan curang. Kamu harus tangkap aku dulu Tuan Ilham Sanjaya Sasmita,” ucap Tias. “Sekarang ‘kan sudah. Kamu tidak bisa mengelak,ya Zahwa Almira. Suamimu ini sangat ulung dalam bernegosiasi. Jadi jangan menghindar dariku.” Ilham mulai beraksi dengan melumat bibir ranum sang istri. “Aku memang tidak bisa menghindar darimu, aku pasrah saja.” Ilham semakin tertantang ketika istrinya menggeliat. Ada perasaan yang tak biasa. Dia melihatnya sangat seksi. Namun bersamaan itu, Tias merasakan sakit yang luar biasa. Dia memegang perutnya. “Sayang, maafkan aku. Terlalu bergairah ya? Hingga menyakitimu.Ya Tuhan!” Ilham cepat-cepat memakai bajunya da
Read more
Aku Akan Menyuapimu
“Sayang kau sduah sadar?” Ilham berkali-kali mencium tangan Tias karena bahagia wanitanya sudah siuaman. “Aku sangat takut. Kau tidur sangat lama.” Terlihat aura sedaih mengeglayuti wajah tampannya. “Hai, kenapa sedih? Aku tidak akan mati semudah itu.enak aja, suamiku bisa kawin lagi kalau aku mati. Aku belum ikhlas,” ucap Tias dengan suara seraknya. “Kau bisa saja.maafkan Mas, Sayang. jangan marah padaku. Anak kita harus dibersihkan dari rahimmu. Aku minta maaf karena terlalu semangat hingga membunuh anak kita.” Ilham tergugu. “Jangan menangis. Bukan salahmu, Allah lebih sayang padanya. Tidak perlu disesali. Bantu aku duduk.” Ilham membantu istrinya duduk. Rasanya sangat lemas. Mungkin karena darah yang keluar sangat banyak, jadi sangat lemah. “Terima kasih, Sayang. Lain kali aku akan lebih lembut. Apa kau lapar?m
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
DMCA.com Protection Status