Share

BAB 41

"Mau kemana kamu, Mey?" Aku yang sudah siap pergi terpaksa menghentikan langkah.

'Duh, kenapa Umi pakai acara ke garasi segala. Kenapa nggak anteng di kamar saja, sih.' Gerutuku dalam hati.

"Keluar sebentar, Mi. Ada yang mau dibeli," jawabku beralasan, padahal aslinya mau pergi ke toko menyusul Mas Rahman. Mencegah lelaki itu berduaan dengan Audrey. Iya kali, aku diam saja suamiku disamperin cewek. Mana ceweknya cantik banget lagi, jelas aku harus waspada.

"Nggak boleh! Kamu nggak boleh pergi sendiri tanpa Rahman," tegas Umi.

"Tapi, Mi ---"

"Nggak ada tapi-tapian! Apa kata tetangga kalau melihat kamu keluar masuk rumah ini? Nanti timbul gosip yang tidak-tidak. Sudah, kamu diam saja di rumah! Kalau butuh apa-apa minta saja sama suamimu, biar dibawakan nanti kalau pulang."

Selalu itu yang jadi alasan Umi, takut jadi bahan gunjingan tetangga. Kenapa harus takut, sih? Pernikahan kami sudah sah secara agama dan negara, kalau mereka ngomong macem-macem tinggal klarifikasi aja, beres kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status