Share

Bab 46

Meski harus melewati banyak drama, akhirnya resepsi digelar juga. Semua rangkaian acara yang sudah direncanakan, berjalan semestinya.

Seluruh keluarga besar Abah dan Umi hadir, banyak diantara mereka tak menyangka kalau kami sudah lebih dulu menikah sebelum resepsi.

"Lho, kok, hanya resepsi? Akad nikahnya kapan? Kenapa kami tak diundang?" Begitu lah pertanyaan mereka.

"Akad nikahnya pas Rahman masuk rumah sakit, karena mendadak jadi nggak ngundang. Yang penting semuanya berjalan lancar, mohon doanya agar Rahman dan istrinya bahagia, langgeng hingga mau memisahkan," jawab Abah diplomatis. Sementara aku hanya bisa pasang senyum manis, tatkala banyak yang menanyakan latar belakangku. Tak ingin merasa terpojok, Mas Rahman dan Abah yang menjawab pertanyaan keluarga besarnya itu. Jangan tanya bagaimana dengan Umi, beliau sibuk sendiri.

Untung saja aku sekarang sudah bekerja, meski hanya bantu suami di show roomnya. Tapi setidaknya aku tidak nganggur.

Apakah keluarga besarku hadir? Tent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status