Share

Bab 52

Setahun berlalu, kondisi Umi sudah mengalami banyak kemajuan. Wajahnya lebih segar, sinar matanya lebih hidup. Bahkan beliau sudah bisa berjalan meski masih tertatih-tatih, ini berkat terapi yang beliau jalani, serta semangat untuk sembuh yang tinggi.

"Aku tidak mau terlihat menyedihkan, Mey. Meski hati hancur, aku tidak mau orang menatapku dengan tatapan iba. Aku tak mau dikasihani." Begitu ucap Umi kala pertama kali menjalani terapi.

Setahun merubah banyak hal, termasuk hubunganku dengan Umi. Yang dulunya seperti anjing dan kucing, kini jadi seperti ibu dan anak. Kalau orang yang tidak mengenal kami, mungkin dikiranya aku anak kandung Umi, bukan menantunya.

"Iya, Mi. Umi harus kembali seperti sedia kala, kan, lebih enak kalau Umi bisa menjalani aktivitas tanpa keterbatasan," ucapku menyemangati.

Mungkin karena setiap hari aku yang merawat Umi, menyediakan semua kebutuhannya. Kami jadi lebih dekat.

Yang lebih menyenangkan dari semua ini, Umi tak memikirkan Abah yang punya istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status