Share

Bab 56

Dulu, aku beranggapan perempuan yang melabrak suaminya yang sedang selingkuh itu lebai. Buat apa buang-buang waktu untuk mengurusi hal sepele seperti itu? Kalau masih cinta, ya bertahan! Terima resiko punya suami tukang selingkuh, tukang main perempuan. Kalau sudah tidak tahan, ya sana! Ke pengadilan agama saja! Tuntut cerai! Habis perkara. Nggak usah banyak drama! Main labrak seenaknya, bikin malu saja!

Sekarang fikiranku terbuka, semua berbeda ketika statusku sudah menjadi istri sah. Melihat suamiku berduaan dengan wanita lain saja hatiku terluka, apalagi kalau sampai aku menyaksikan sendiri suami selingkuh, main sama pel*cur. Aku nggak bisa membayangkan bagaimana hancurnya hatiku.

Entah Mas Rahman sedang membahas urusan bisnis, atau memang ada affair dengan wanita itu. Yang jelas saat ini hatiku benar-benar terluka. Tapi melihat posisi mereka duduk tadi, siapapun pasti curiga kalau keduanya ada affair.

Saat memutuskan menerima pinangan Mas Rahman, aku berharap menjadi istri satu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status