Share

Bab 61

"Mas, gimana Abah?" Bukannya menjawab, Mas Rahman malah memberiku kode dengan tatapan mata disertai gelengan samar. Yang artinya aku tak boleh banyak bertanya.

Pagi ini bersama Umi menyusul Mas Rahman ke rumah sakit, selain membawakan baju ganti dan makanan, kami juga menjenguk Abah.

"Iya, Man. Abahmu sudah bangun belum?" Timpal Umi.

Mas Rahman menatapku sekilas, lalu menatap Umi. Tatapan itu .... Aku tahu betul apa arti tatapan suamiku. Ada beban berat yang tengah dia pikul sendiri, ada beban yang hanya ingin dia bagi denganku, bukan dengan Umi. Niat ingat membicarakan tentang Dinda yang mulai dekat dengan Rey jadi batal, keadaan tidak memungkinkan.

Mas Rahman menghela nafas panjang, sebelum akhirnya buka suara. "Abah di ruang ICU, Mi. Sejak kemarin Abah belum sadar." Suara itu terdengar begitu berat.

"Ta---tapi Abahmu akan sembuh, kan, Man? Dia akan kembali seperti sedia kala, kan?" Mata Umi berkaca-kaca saat berkata.

Mas Rahman menunduk beberapa saat, lalu kembali menatap Umi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status