Share

Bab 68

Saat itu juga, Bu Naya dan teman laki-lakinya disidang oleh Mas Rahman. Awalnya mereka berdua mengaku ada urusan bisnis, hingga terpaksa pulang lewat tengah malam. Tapi Mas Rahman bukan tipe orang yang mudah percaya begitu saja, apalagi sejak awal dia sudah mencurigai Bu Naya punya andil dalam kecelakaan yang dialami Abah. Dia terus mencerca Bu Naya dan teman laki-lakinya itu.

"Bisnis apa yang melibatkan laki-laki dan perempuan, hingga harus pulang malam? Bisnis lendir?" Sindir Mas Rahman.

Dua terdakwa itu saling pandang, seperti memberi kode yang aku tak mengerti apa maksudnya.

"Kami memang benar-benar ada urusan bisnis, kenapa kamu ngomongnya sinis begitu? Kamu pikir urusan laki-laki dan perempuan hanya soal selang****an?" Balas Bu Naya tak kalah pedas.

"Anda bisa berkilah, tapi saya bukan anak kecil yang bisa dengan mudah anda bohongi. Dari gestur tubuh kalian, aku tahu ada hubungan yang ingin kalian tutupi. Ada rahasia yang sengaja kalian simpan. Kalau kalian memilih bungkam,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status