Share

Bab 76

Benar saja, mobil itu berhenti di depan pagar bersamaan dengan klakson yang berbunyi keras. Tak lama kemudian datang wanita paruh baya, membuka gerbang lebar-lebar. Setelahnya Mobil itu masuk pekarangan

Tanpa menunggu lagi, aku dan Mas Rahman bergegas turun, bermaksud menemui Rey. Mas Rahman tak punya waktu banyak, siang ini dia ada janji dengan orang.

Dan betapa terkejutnya kami, demi melihat siapa yang berjalan di belakang Rey.

"Dinda!"

"Mama!"

Dinda tak dapat menyembunyikan ketakutannya, dia langsung bersembunyi di belakang punggung Reynald, begini melihatku datang. Aku merangsek, tapi Mas Rahman menahan langkahku dengan menggenggam tangan ini. Suamiku itu memberi kode dengan menggeleng pelan, saat tatapan kami berserobok.

"Kita bicarakan baik-baik," ucapnya pelan, menyerupai bisikan. Diremasnya lembut jemariku, hingga emosi ini sedikit mereda.

"Lho, ada tamu rupanya. Silahkan masuk," ucap Rey ramah, dengan wajah tanpa dosa.

Kalau tanganku tidak digenggam Mas Rahman, mungkin a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status