Share

Bab 84

Damai itu indah. Aku setuju dengan ungkapan itu, setidaknya itu yang terjadi padaku. Sejak memutuskan berdamai dengan Rey, dan saling kerja sama dalam membesarkan Dinda, hidupku terasa lebih tenang dan nyaman. Tak ada bersitegang dan adu debat. Aku lihat Rey juga banyak berubah, sifat kebapakannya sudah keluar. Menurut Dinda pun begitu, papanya sekarang lebih woles katanya.

Nikmat mana yang kau dustakan? Umi sudah sembuh, sudah bisa beraktivitas seperti biasa, meski tak seperti dulu lagi. Tapi setidaknya dia bisa mengurus dirinya sendiri, tidak lagi merepotkan sepert. Bahkan mertuaku ini sudah akrab dengan Rey. Mas Rahman juga, sudah seperti teman kalau ketemu Rey, ngobrol ngalor ngidul khas laki-laki. Ya, meski cemburunya nggak pernah bisa hilang, karena bagaimanapun juga aku dan Rey pernah ada cerita. Dan aku memaklumi itu. Senang rasanya, menjalani hidup tanpa banyak masalah. Aku berharap, kedamaian ini berlangsung selamanya.

"Papa sekarang itu lebih sabar, gak gampang marah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status