Share

Bab 88

"Dalem meniko sampun disita, Bank. Bu Naya mboten ten mriki maleh," jelas wanita itu.

("Rumah itu sudah di sita Bank. Bu Naya tidak tinggal di sini lagi.")

Sebuah fakta yang mencengangkan. Rumah peninggalan Abah dijadikan jaminan hutang di Bank, dan kini disita? Yang jadi pertanyaanku, untuk apa uang sebanyak itu? Apa Bu Naya punya bisnis lalu tertipu, kemudian bangkrut atau bagaimana?

Aku dan Mas Reza kembali saling pandang. Baru beberapa bulan kami tidak berjumpa, tiba-tiba mendapat kabar yang sangat mengejutkan. Rumah peninggalan Abah tergadai.

"Njenengan perso Bu Naya pindah wonten pundi, Bu?" ("Ibu tahu kemana Bu Naya pindah?") Tanyaku to the point, karena tak ingin pembahasan Bu Naya semakin panjang. Ya meski kuakui aku kepo, dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan Bu Naya, hingga menggadaikan rumahnya. Tapi membicarakan dengan tetangga Bu Naya bukan hal baik, nanti jatuhnya ghibah.

"Ngapuntene, kalau soal itu saya ndak tahu. Wong Bu Naya pindahnya diam-diam, nggak pamita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status