Terjebak Perjanjian Pranikah

Terjebak Perjanjian Pranikah

last updateLast Updated : 2023-01-10
By:  AkinaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
117Chapters
6.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Mila harus menelan kenyataan pahit jika dirinya harus rela dimadu. Perjanjian pra nikah adalah harus mau dimadu jika sampai umur lima tahun pernikahan Mila tidak kunjung hamil. Adam akhirnya menikah dengan perempuan pilihan ibunya yaitu Hana. Hana terus menggoda Adam agar mau diajak berhubungan setelah akad nikah berlangsung.

View More

Chapter 1

Pernikahan Adam

"Mila, ini sudah lima tahun usia pernikahan kalian. Sesuai janji pranikah kalau kamu belum bisa hamil juga sampai lima tahun pernikahan artinya kamu harus mau dan rela jika Adam menikah lagi. Ingat kan kamu sama perjanjian itu?" pertanyaan dari Ibu Retno, ibu dari Adam sebagai mertua dari Mila.

Mila adalah istri Adam. Tetapi sebelum menikah sebenarnya keluarga Adam tidak setuju. Karena Mila bukanlah perempuan yang disukai oleh keluarga Adam. Tetapi Adam kekeuh untuk menikahi Mila karena cinta. Oleh karena itu, keluarga Adam dalam hal ini adalah Bu Retno menginginkan untuk melakukan penandatanganan perjanjian pra nikah. Salah satunya adalah jika sampai usia pernikahan lima tahun Mila belum juga hamil, maka harus siap jika Adam harus menikah dengan wanita pilihan keluarga nya.

Selama ini Mila dan Adam memang memilih untuk tinggal di rumah sendiri. Tidak campur dengan keluarga. Entah dari keluarga Adam maupun dari keluarga Mila.

Hari ini Bu Retno datang untuk menagih janji. Karena sudah usia lima tahun pernikahan Adam dan juga Mila, tetapi Mila masih belum juga hamil.

"Ibu datang kok nggak bilang? Kan bisa Adam jemput," tanya Adam yang kebetulan tahu ibunya datang sendiri.

"Tidak perlu basa basi. Mila, kamu dengar atau tidak saya bicara? Kamu juga masih menyimpan perjanjian itu, kan? Atau kamu lupa kalau sudah tanda tangan? Asik dengan aktivitas mu yang tidak jelas,'' cibir Bu Retno.

"Maaf, Bu. Saya ingat kok. Saya tidak lupa. Yah, saya siap dengan itu," sahut Mila.

"Bagus lah. Adam, minggu depan siapkan dirimu! Karena kamu harus menikah dengan Hana. Kamu tidak perlu sibuk apapun! Karena ibu sendiri yang akan menyiapkan itu semua. Kamu hanya perlu menyiapkan mahar saja. Nanti kamu tanyakan Hana dia mau mahar apa!" titah Bu Retno.

"Tetapi, Bu. Itu akan menyakiti perasaan Mila. Aku tidak mau," sahut Adam.

"Diam! Ibu sudah harus bersabar selama lima tahun. Itu sudah pasti kalau Mila mandul. Kamu masih saja bertahan sama wanita mandul. Kamu itu harus punya keturunan!" sergah Bu Retno.

Mila hanya bisa menelan saliva. Selama lima tahun ini rumah tangga nya bersama Adam baik-baik saja. Namun, hari ini ibu mertuanya datang untuk menagih janji. Sejujurnya itu adalah hal yang paling menyakitkan. Dia harus rela dimadu.

Adam adalah seorang manajer yang gajinya 10 juta per bulan. Bagi mereka belum memiliki anak mungkin masih belum diizinkan oleh Tuhan. Berkali-kali juga Mila memeriksakan diri dan dinyatakan dirinya sehat semuanya. Tidak ada masalah. Tetapi entah masalah waktu.

Namun, kenyataannya menunggu sampai lima tahun akhirnya belum juga mendapatkan kabar baik itu. Mila adalah ibu rumah tangga. Sebenarnya dia seorang guru. Tetapi setelah menikah, Adam menginginkan agar Mila berada di rumah saja. Lagipula gaji dari Adam juga lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar juga uang yang didapatkan Adam diberikan kepada Mila.

Aktivitas Mila setiap hari di rumah. Kadang-kadang saja ikut kegiatan di luar saat akhir pekan. Tetapi lebih banyak waktunya di rumah mengurus suami dan rumah.

*

Satu minggu kemudian hari dimana Adam akan menikah dengan perempuan pilihan ibunya, yaitu Hana. Berat hati dirasakan Mila, karena hari ini dia harus mengantarkan suaminya menikah dengan perempuan lain.

Dalam hatinya agar nantinya bisa kuat menjalani cobaan ini. Dan besar harapan agar nantinya mereka tidak satu atap.

Mila ikut membawa seserahan untuk diberikan kepada Hana, calon madunya. Tadinya sebelum berangkat dia mencoba kuat. Tetapi sesampainya di depan rumah ber cat putih dan memiliki dua lantai hatinya bergemuruh. Seakan ingin menolak jika suaminya akan menikah lagi.

Tentu kasih sayang Adam akan terpecah. Padahal selama ini hanya Mila lah yang mendapatkan curahan kasih sayang Adam. Dia datang bersama keluarga besar Adam. Dia berada di barisan paling akhir karena masih enggan untuk masuk.

"Mila, ngapain kamu masih di situ! Kamu harus masuk agar nanti ketika ditanya apakah istri pertama mengizinkan kamu bisa menjawab iya. Dengar kamu?" paksa Bu Retno.

Mila menelan saliva. Bagaimana tidak dia harus menerima kenyataan harus siap dimadu. Perempuan mana yang rela untuk dimadu. Tidak ada. Begitu juga dengan Mila.

Masuk ke dalam rumah Hana, Mila melihat sudah ada dekorasi untuk sebuah pernikahan. Seperti yang dikatakan ibu mertuanya jika pernikahan yang dilakukan cukup sederhana. Padahal Hana adalah anak tunggal. Kenapa tidak dirayakan saja? Begitu batin Mila.

Tetapi dia tidak mau berpikir terlalu jauh. Hatinya saja rapuh. Kenapa masih memikirkan itu. Berkali-kali dia menghela napas panjang agar air matanya tidak luruh.

Berat, sakit itu yang Mila rasakan saat melihat suami yang dicintainya bersanding dengan perempuan lain.

Penghulu juga sudah bersiap untuk menikahkan pasangan berdua. Wanita yang bernama Hana sudah berada di samping Adam dengan mengenakan gaun berwarna putih. Wajahnya juga dipoles make up natural dan memperlihatkan sisi natural.

"Saudara Adam, apakah benar ini adalah pernikahan kedua Anda?" tanya penghulu.

"Benar, Pak,'' jawab Adam.

"Mana istri pertama Anda?''

Mila pun ditarik tangannya oleh Bu Retno agar mendekat ke penghulu.

''Saya, Pak," ucap Mila. Bibirnya bergetar.

''Apakah Anda sudah mengizinkan suami Anda menikah lagi? Apakah Anda ikhlas?'' Tanya penghulu.

Mila mengangguk. ''Iya, Pak," jawaban itu berat tetapi tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Dia menahan air matanya yang sudah sangat tak bisa terbendung.

Setelah ijab kabul selesai dan para saksi mengatakan sah, air mata Mila tumpah. Dia berlari ke luar rumah Hana agar tidak terlihat menangis. Apalagi saat ini tak ada yang berada di pihaknya. Dia keluar untuk menumpahkan semua sesak yang dari tadi menyiksa dirinya. Lebih baik dia pulang dari pada di sana membuat dirinya semakin sesak.

Sementara itu di dalam rumah Hana, pipi Hana mengembang. Tanda begitu bahagia nya akhirnya dia bisa menikah dengan laki-laki yang sudah sangat lama ditunggu.

Hana mencium punggung tangan Adam. Lalu Bu Retno memerintahkan untuk mengecup kening Hana.

"Selamat ya, Hana. Akhirnya kalian menikah juga. Setelah ini ibu berharap kalian akan bisa segera diberikan momongan. Tidak seperti Mila," ucap Bu Retno.

"Tentu, Tante. Aku kan subur. Jadi aku bisa memberikan cucu kepada tante,'' sahut Hana.

"Kok manggilnya masih tante sih, ibu lah! Kan sudah jadi menantu ibu," tutur Bu Retno.

"Bu, mana Mila?" tanya Adam.

Bu Retno melirik. ''Mana ibu tahu. Dia tadi kan ada di situ. Pulang mungkin, ibu juga nggak peduli. Kamu juga, sudah ada Hana kok masih memikirkan wanita mandul itu."

Adam meninggalkan ibunya bersama dengan istri barunya. Dia hendak mencari Mila, rasa bersalah karena sudah menikah lagi itu ada di hati Adam. Dia menyadari hal itu akan sangat melukai perasaan Mila. Padahal selama ini hanya ada Mila di hati Adam. Namun, setelah pernikahan ini tentu Adam harus membagi perasaan nya kepada Hana juga.

Sementara itu di dalam rumah Hana, Hana saat ini menjadi wanita yang paling bahagia. Karena di bisa menikah dengan laki-laki yang selama ini dicintai.

"Hana, kamu tenang saja! Kamu harus bisa merayu Adam agar bisa luluh sama kamu. Yang paling penting kamu harus memberikan keturunan kepada Adam. Agar Mila perlahan bisa tersingkir," ucap Bu Retno. Dengan senyum miring tercetak di wajahnya.

"Tenang saja, Bu. Aku pasti bisa mengambil hati Mas Adam. Apalagi nanti aku mau mengumbar kemesraan di hadapan Mila. Lama-lama aku yakin Mila akan pergi dan aku menjadi satu-satunya istri Mas Adam,'' jawab Hana.

Dua wanita licik itu sedang tersenyum bahagia. Tidak peduli dengan perasaan Mila saat ini.

Sedangkan Adam sudah mencari ke beberapa sudut rumah Hana, tetapi tidak juga menemukan Mila. Dia meraih ponselnya untuk menghubungi Mila. Beberapa kali sudah melakukan panggilan tetapi tidak juga diangkat oleh Mila.

"Ayo Mila angkat. Maafkan Abang!" gumam Adam.

Hana kemudian menghampiri Adam di luar. "Mas, kok di luar saja sih? Nanti kamu ajak aku pulang ke rumah kamu, ya?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
117 Chapters
Pernikahan Adam
"Mila, ini sudah lima tahun usia pernikahan kalian. Sesuai janji pranikah kalau kamu belum bisa hamil juga sampai lima tahun pernikahan artinya kamu harus mau dan rela jika Adam menikah lagi. Ingat kan kamu sama perjanjian itu?" pertanyaan dari Ibu Retno, ibu dari Adam sebagai mertua dari Mila.Mila adalah istri Adam. Tetapi sebelum menikah sebenarnya keluarga Adam tidak setuju. Karena Mila bukanlah perempuan yang disukai oleh keluarga Adam. Tetapi Adam kekeuh untuk menikahi Mila karena cinta. Oleh karena itu, keluarga Adam dalam hal ini adalah Bu Retno menginginkan untuk melakukan penandatanganan perjanjian pra nikah. Salah satunya adalah jika sampai usia pernikahan lima tahun Mila belum juga hamil, maka harus siap jika Adam harus menikah dengan wanita pilihan keluarga nya.Selama ini Mila dan Adam memang memilih untuk tinggal di rumah sendiri. Tidak campur dengan keluarga. Entah dari keluarga Adam maupun dari keluarga Mila.Hari ini Bu Retno datang untuk menagih janji. Karena sudah
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more
Ketahuan
"Maksud kamu pulang ke rumah ku? Kenapa tidak kamu tinggal di rumah kamu saja?" tanya Adam."Kan aku sudah jadi istri kamu. Mana bisa kita tinggal terpisah," jawab Hana."Iya, benar itu Adam. Masa iya Hana tinggal di sini dan kamu di rumah bersama dengan Mila. Nanti Hana pasti kesepian di sini sendiri," sahut Bu Retno."Tapi kan di rumah ada Mila, Bu. Mana bisa aku menyatukan mereka di dalam satu rumah," balas Adam.''Mas jangan bedakan aku sama Mbak Mila dong! Kan sekarang kita sudah sah sebagai suami istri,'' rengek Hana.Bagi Adam tak ada pilihan lain. Dia tetap akan membawa Hana ke rumah bersama dengan Mila.Setelah acara selesai, Hana juga sudah bersiap untuk ke rumah Adam. Hana masih mengenakan pakaian pernikahannya. Bu Retno juga turut bersama Adam dan Hana. Dia ingin memastikan jika menantu barunya bisa mendapatkan tempat terbaik di rumah Adam.Sesampainya di rumah, Adam membuka pintu. Pertama dia mencari Mila. Adam menemukan Mila di dalam kamarnya. "Mila, kamu tadi pulang dul
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more
Adam Berubah
"Coba katakan, Adam sayang! Milik siapa yang lebih indah?" paksa Hana. Ia merasa bahwa miliknya jauh lebih indah daripada milik Mila. Adam menelan saliva. Ia tak bisa memungkiri ketika apa yang ia lihat di sana memang lebih indah dan bohay daripada milik Mila. Gejolak kelelakiannya pun meronta. Apalagi saat ia dijejali dengan pemandangan indah seperti itu. Hana yang terus menggoda Adam pun berhasil. Ia berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Adam kemudian merengkuh tubuh Hana dan mereka melakukan malam pertama di siang hari. Sementara di luar kamar ibunya Adam masih meminta kepada Mila untuk membuatkan masakan. Karena hari itu sebenarnya Mila sudah memasak dan ia mengira kalau Adam dan Hana akan tinggal di rumah Hana. Tetapi tidak. Adam dan Hana justru tinggal serumah dengan Mila. Rumah itu adalah rumah hasil kerja keras Adam dan Mila selama ini. Tentu berat bagi Mila melihat Hana juga ikut tinggal di sana. Apalagi ibunya Adam juga hanya membela Hana daripada dirinya yang masih
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more
Mila Terluka
Mila hanya melakukan perintah ibu mertuanya dengan air mata yang terus mengalir. Belum lagi badannya terasa begitu lengket karena tumpahan susu madu jahe tadi. Tak berselang lama Mila pun menyelesaikannya. Ia kemudian hendak mandi tetapi saat melewati kamar Hana dan Adam terdengar lagi suara desahan. Rupanya Adam begitu menikmati perannya sebagai pengantin baru. Mila hanya menghela napas. Ia pun pernah ada di posisi itu. Tetapi seharusnya ia tak ingin mendengar secara langsung. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Satu minggu berlalu. Hana telah tinggal di sana selama satu minggu. Begitu juga dengan ibu mertuanya. Katanya Ibu mertuanya tidak akan lama berada di rumah itu. Tetapi entah kenapa sampai sekarang masih belum pulang ke rumahnya juga. Hari ini Hana dan ibunya Adam pergi ke mall. Sedangkan Adam juga libur bekerja. Adam dan Mila memiliki waktu bersama. "Mila, boleh kah aku meminta jatah darimu?" tanya Adam. Mila yang memang sedang membaca buku mendengar pertanyaan Adam t
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more
Mila Kelaparan
Mila tak lagi kuasa menahan air matanya yang ia bendung. Sakit di kaki dan juga sakit di dadanya. Ia pun mengulum bibirnya sekuat tenaga. Ia mengambil pecahan gelas dengan hati-hati. Kemudian ia bersihkan seluruh dapur. Kemudian barulah ia akan membersihkan luka di kakinya. Tetapi begitu ia akan mengambil kotak obat tiba-tiba Bu Retno datang menghampiri. "Mana nasi gorengnya? Masih alasan apalagi kamu?" bentak nya. "Sebentar, Bu! Saya akan mengobati luka saya dulu, takut infeksi," sahut Mila kemudian berlalu meninggalkan ibu mertuanya. Bu Retno justru menarik tangan Mila dan air mengenai tembok. Mila pun terkejut. "Nggak usah banyak alasan lagi lah! Belikan saja nasi goreng sana di luar daripada menunggu kamu yang banyak ocehan," perintah Bu Retno.Mila masih terdiam. Baru saja akan mengobati luka nya sudah diperintahkan keluar rumah. "Kenapa diam saja? Cepat!" teriak Bu Retno."Iya, Bu. Uangnya mana?" tanya Mila. "Ya pakai uang dari Adam tadi lah. Kamu kan tadi habis belanja pak
last updateLast Updated : 2022-11-15
Read more
Dugaan Mila
Keesokan harinya, Mila bangun. Ia melihat langit-langit kamar nya. Tetapi kepalanya masih saja pusing. "Kenapa kepalaku pusing sekali? keluhnya. Ia pun bangkit mencoba memastikan keadaan. Berusaha untuk bisa membuka pintu berharap Adam akan memberikan penjelasan. Begitu pintu kamarnya terbuka Ia justru melihat Bu Retno."Nah, ini yang membuat keresahan di rumah. Ngapain saja kamu? Ayo, cepat kamu masak untuk kami! Adam sampai tak makan karena kamu terlalu lama tidur!" perintah Bu Retno dengan menarik tangan Mila dengan kasar."Bang Adam kemana, Bu?" tanya Mila lirih."Kerja lah. Kamu pikir dengan tidur kamu bisa memberikan di sarapan," gertak Bu Retno."Bukankah ada Hana sebagai istrinya Bang Adam juga. Aku pusing dan lemas, Bu," keluh Mila."Banyak alasan kamu. Sekarang ikut ke dapur. Kalau lapar itu kan ada mi sisa tadi malam. Sayang kalau dibuang lebih baik kamu makan itu! Kamu bilang pusing kan? Biar nggak pusing kamu makan ini, cepat!" Bu Retno memasukkan paksa mi sisa tadi malam
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more
Ke Pesta Pernikahan
Keesokan harinya, Hana dan Adam pun pergi ke pesta pernikahan teman Adam tersebut. "Yuk, Sayang!" ajak Hana.Adam hanya menengok sebentar ke arah Mila yang menunduk di ruang tamu setelah menyapu ruang tamu. Mila pun menutup pintu setelah Adam tak lagi terlihat. Bu Retno menghampiri Mila. "Heh, kamu ngapain masih di situ? Sekarang buatkan aku teh hangat! Tenggorokan ku terasa haus," perintah nya. Mila yang masih diam saja pun membuat Bu Retno geram lalu mendorong tubuh Mila sampai terjatuh. "Aduh," keluh Mila yang hampir saja mengenai vas bunga di sudut ruang."Cepat buatkan aku teh hangat! Jangan buat aku marah! Kenapa? Kamu iri kalau Hana yang ikut ke pesta pernikahan? Mulai sekarang kamu harus banyak mengalah karena Hana bisa memberikan keturunan kepada Adam," sengit Bu Retno. Mila hanya menurut dan ia pun bergegas menuju ke dapur untuk membuat teh hangat.Di pesta pernikahan teman Adam. Hana memperkenalkan diri kepada teman-teman Adam. Adam bahkan tak memperkenalkan Hana. Juga b
last updateLast Updated : 2022-11-17
Read more
Hana Hamil
Mila kemudian memasukkan sedikit demi sedikit makanan yang telah ia ambil dari meja makan. Meskipun rasanya tak seenak duduk bersama dengan suaminya di meja makan seperti biasanya. Tetapi mau bagaimana lagi semua ini telah terjadi.Beberapa hari kemudian, Hana mengeluh pusing dan mual-mual. Bu Retno yang merasa bahwa Hana hamil segera berinisiatif untuk memberikan benda pipih untuk mengetes kehamilan. Bahkan ia juga menunggu di depan kamar mandi selagi Hana sedang mengetes. "Nggak salah lagi Hana pasti hamil. Cepat sekali bukan kalau memang subur yah memang akan Cepat. Kalau nggak subur Meskipun sudah menikah lama juga nggak akan punya anak," sindir Bu Retno kepada Mila yang kebetulan melintas di depan kamar mandi. Mila pun hanya terdiam. Baru juga 2 minggu memang Hana menikah dengan Adam sudah mengeluh seperti morning sickness. Memang masih wajar saja bisa jadi hari pertama Hana haid memang sebelum menikah. Itu menurut perhitungan dari awal haid terakhir."Sudah lah, Bu! Jangan sepe
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more
Penolakan Hana
Mila hanya menengok sebentar kemudian hendak ke kamar lagi. Tetapi tiba-tiba Hana memanggil. "Kakak madu, aku ingin makan tahu isi deh. Tolong belikan atau buatkan untukku, ya?" pintanya. Baru saja Mila hendak beristirahat ada lagi yang diminta oleh Hana.Bu Retno yang mendengar itu pun ikut angkat bicara. "Kamu dengar nggak sih? Hana mau tahu isi. Kalau kamu nggak mau buat kamu cari sana!" Adam baru saja keluar dari kamar mandi. "Ada apa ini?""Anak kita mau tahu isi, Mas. Aku mau Mbak Mila yang buat tapi sepertinya dia nggak mau deh," jawab Hana dengan merengek pada Adam. "Ya sudah biar aku saja yang mencari tahu isi untuk kamu," sahut Adam.Hana menggelengkan kepalanya. "Nggak mau, aku mau Mbak Mila saja yang mencarikan, Mas. Karena anak kita maunya begitu," lanjut Hana."Oke, biar aku yang antar Mila," balas Adam kemudian hendak menghampiri Mila. Tetapi dicegah oleh Hana dengan menarik tangan Adam. "Aku nggak mau jauh dari kamu, Mas. Biarlah minta tolong sama Mbak Mila itu yang
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more
Ikut Belanja
Hana kemudian membuang ke tempat sampah di hadapan Mila. "Kakak madu, aku mau kamu masak yang baru, ya! Aku merasa mual makan ini," perintah nya. Belum juga Mila selesai makan bahkan peluh saat memasak pun belum hilang sudah ingin meminta memasak lagi.Mila pun bangkit. "Maaf ya, Hana. Aku sudah mencoba memberikan yang terbaik. Kalau memang nggak sesuai dengan lidah mu kenapa nggak kamu masak sendiri sesuai dengan keinginan kamu," semburnya. Bu Retno tak terima dengan perkataan Mila dan langsung memukul pipi Mila sampai Mila kesakitan. "Dasar wanita mandul. Kamu itu harusnya bersyukur ada perempuan yang mau sama suami kamu. Bagus kamu tak diceraikan sama anak saya. Kamu malah kurang ajar sama Hana."Adam menghampiri Mila. Tak tega sebenarnya ibunya memukul Mila. Padahal selama ini ia juga tak pernah memukul Mila. "Ibu, sudahlah. Kasihan Mila. Hana, sekarang kita makan di luar saja!" ajaknya kemudian meraih tangan Hana. Hana melambaikan tangan pada Mila dengan senyum licik.Mila kemud
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status