Karma : Kubuat Kau Menyesal

Karma : Kubuat Kau Menyesal

last updateLast Updated : 2025-01-11
By:   Tria Sulistia   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
240views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Suami yang tak pernah peduli, ayah mertua yang sudah menantikan seorang cucu, dan ibu mertua yang selalu mencela, tak pernah membuat Alisha menyerah dalam mempertahankan rumah tangganya. Namun, ketika kehadiran wanita ketiga merusak segalanya. Menciptakan kesalahpahaman yang menyudutkan Alisha. Bukan hanya dituduh selingkuh, Alisha juga difitnah telah membunuh sang ayah mertua. Hal itu menjadikan Alisha memilih menyerah. Dan ketika semua kebenaran terungkap, apakah Alisha akan menerima kembali suaminya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Wanita Tak Diharapkan

Brak Brak Brak"Ma, tolong buka pintunya!"Alisha berteriak sambil terus mendobrak pintu gudang. Gaun pesta berwarna salem yang digunakannya mulai terlihat lusuh akibat debu yang menempel.Tak peduli akan suasana gudang yang gelap dan pengap, Alisha terus saja berteriak meminta tolong, namun sosok wanita yang berada di balik pintu hanya melengkungkan senyum seringai."Mama, tolong! Aku juga mau dateng ke pesta ulang tahunnya Papa," untuk kesekian kalinya Alisha berteriak dari dalam gudang. "Apa salah aku, Ma? Kenapa aku harus dikurung di sini?""Jangan pikir aku akan dengerin teriakan kamu. Sampai suara kamu habis pun, aku nggak akan bukain pintu."Elin sekilas mendengus menatap pada pintu gudang yang tertutup rapat. Lalu dia pun berbalik badan, melangkahkan kaki menuju halaman depan rumah yang mana salah seorang sopir pribadi telah menunggunya.Tepat saat akan masuk ke dalam mobil, Elin menghentikan langkahnya. Dia baru teringat akan sesuatu yang terlupakan. Lantas dia pun menoleh ke...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
18 Chapters
Wanita Tak Diharapkan
Brak Brak Brak"Ma, tolong buka pintunya!"Alisha berteriak sambil terus mendobrak pintu gudang. Gaun pesta berwarna salem yang digunakannya mulai terlihat lusuh akibat debu yang menempel.Tak peduli akan suasana gudang yang gelap dan pengap, Alisha terus saja berteriak meminta tolong, namun sosok wanita yang berada di balik pintu hanya melengkungkan senyum seringai."Mama, tolong! Aku juga mau dateng ke pesta ulang tahunnya Papa," untuk kesekian kalinya Alisha berteriak dari dalam gudang. "Apa salah aku, Ma? Kenapa aku harus dikurung di sini?""Jangan pikir aku akan dengerin teriakan kamu. Sampai suara kamu habis pun, aku nggak akan bukain pintu."Elin sekilas mendengus menatap pada pintu gudang yang tertutup rapat. Lalu dia pun berbalik badan, melangkahkan kaki menuju halaman depan rumah yang mana salah seorang sopir pribadi telah menunggunya.Tepat saat akan masuk ke dalam mobil, Elin menghentikan langkahnya. Dia baru teringat akan sesuatu yang terlupakan. Lantas dia pun menoleh ke
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
Terpaksa
Lewat tengah malam, Bara berjalan sempoyongan masuk ke dalam rumah. Kedua mata Bara terasa berat dan kepalanya pun sangat pening. Dia melangkah melintasi ruang tengah yang sangat sepi karena semua penghuni rumah sudah terlelap.Lalu sekuat tenaga Bara memaksakan dirinya menaiki anak tangga menuju kamar. Dengan satu dobrakan yang keras, Bara membuka pintu yang berhasil membuat Alisha terbangun dari tidurnya.Wanita itu menyibakkan selimut dengan wajah yang masih setengah mengantuk. Dia mengamati kondisi Bara yang berjalan sambil melepas jas."Mas, kamu dari mana aja? Papa sama Mama udah pulang dari pesta sejak satu jam yang lalu. Kamu pergi kemana dulu, Mas? Aku nungguin kamu dari tadi," Alisha bertanya penuh kecemasan."Bukan urusan kamu. Sekarang, minggir! Seperti biasa kamu tidur di karpet."Tanpa ada penolakan Alisha bangkit berdiri untuk mempersilahkan sang suami tidur di ranjang ukuran king size seorang diri.Kemudian, Bara pun merebahkan diri tanpa sempat mengganti pakaiannya. T
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
Rencana
'Gina, jam makan siang nanti bisa nggak ketemuan di cafe biasa kita nongkrong?''Bisa dong. Apa sih yang nggak buat kamu. Hehehe.''Oke.'Alisha menatap kembali pesan dari Gina di layar ponselnya. Lalu dia melirik jam tangan yang menunjukan pukul setengah satu. Itu artinya sudah hampir tiga puluh menit Alisha duduk di cafe menunggu sahabatnya itu.Alisha menyeruput secangkir kopi yang hampir habis dan tak lama setelah itu, seorang wanita dengan rambut lurus sebahu menghampirinya dengan nafas tersengal. Wanita itu menarik kursi di depan Alisha lalu duduk sambil menarik nafas lega."Sorry, Al. Kamu nunggu lama ya? Tadi mendadak aku dapet pasien baru."Alisha melengkungkan senyum pada Gina yang masih terengah. Lalu dia mendorong secangkir kopi amerikano yang menjadi minuman favorit Gina."Nih, minum dulu. Tadinya sih kalau kamu nggak dateng juga, aku mau cabut.""Jangan, dong! Mau gimana juga, aku udah berusaha dateng demi kamu lho," protes Gina sesaat sebelum meneguk kopinya. Setelah i
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
Perusak
Bara sedang membaca sebuah berkas kala Heru membuka pintu ruang kerjanya. Secara reflek, Bara mendongak dan menatap pada sang ayah yang berjalan mendekat.Dia tahu jika Heru pasti akan membicarakan sesuatu yang penting, sehingga dia pun menutup map yang ada di tangannya. Lalu mengalihkan perhatian seutuhnya pada Heru yang kini duduk di depannya."Ada apa, Pa?""Hari sabtu nanti kamu nggak ada acara, kan?"Seketika dahi Bara mengerut heran. Karena jarang sekali Heru bertanya dengan pertanyaan semacam itu."Memang kenapa, Pa?""Nggak apa-apa," Heru menarik nafas sejenak dan menyandarkan punggungnya. "Papa perhatikan wajah kamu akhir-akhir ini kusut banget. Kayaknya kamu perlu rehat sebentar, Ra."Bara hanya menyeringai mendengar ucapan sang ayah. Lalu dia memalingkan muka sambil berkata, "Papa baru sadar wajah aku kusut? Aku memang sudah stres semenjak Papa menikahkan aku sama Alisha.""Jangan gitu dong, Ra! Papa menikahkan kamu sama Alisha itu juga ada kebaikannya buat kamu. Papa nggak
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
Sebuah Rasa
Dua puluh menit berlalu semenjak seorang wanita asing yang mengaku sebagai mantan kekasih Bara tiba-tiba duduk di samping Bara. Alisha hanya bisa diam sambil melirik tajam pada keduanya yang kini mengobrol tentang karier masing masing.Tangan Alisha sudah mengepal sejak tadi. Ingin rasanya dia layangkan kepalan tangannya ke salah satu pipi wanita itu.Diperhatikannya Bara yang tertawa lepas ketika Vee membahas cerita yang sama sekali tidak lucu bagi Alisha. Tak tahan melihat keakraban Bara dengan Vee, maka Alisha pun mencoba mengalihkan atensi suaminya."Mas, kita pulang yuk! Aku udah kenyang," Alisha melempar tatapan sinis ke arah Vee ketika mengucapkan kata kenyang."Oh ya, Ra. Bisa nganterin aku pulang dulu, nggak? Aku takut kalau pulang sendiri. Hotel aku tuh jauh dari sini."Vee merengek manja di hadapan Bara dan yang lebih membuat Alisha jengkel, Vee bahkan menggandeng kedua tangan suaminya. Alisha menghela nafas berusaha untuk tetap sabar.Tak mau kalah, Alisha juga menarik len
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
Tamparan
Beberapa saat sebelumnya."Udah sampai. Aku mau pulang sekarang," ucap Bara begitu menghentikan mobil tepat di depan hotel tempat Vee menginap.Sejenak Vee membuka mulut, menganga tak percaya. Lalu dia segera menahan tangan Bara yang sedang melepas sabuk pengaman.Ditatapnya Bara dengan penuh keseriusan. Begitu juga Bara yang memandangnya dengan tajam. Kemudian senyum kecil menghiasi bibir Vee."Aku udah bantu kamu buat bikin istri kamu cemburu. Masak sih nggak ada hadiah buat aku?"Bara menghela nafas, "Terus kamu maunya apa? Sesuai kesepakatan, aku udah kasih kamu uang imbalan.""Tapi bukan itu yang aku mau," ucap Vee dengan senyum penuh makna."Terus?"Tiba-tiba saja Vee mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Bara tanpa bisa dielakan. Tak hanya itu, Vee juga mengalungkan tangannya di leher Bara, menjerat pria itu agar tak dapat melepaskan diri.Menyadari sikap Vee yang begitu agresif, Bara segera mendorong bahu Vee agar ciuman mereka terlepas. Namun, di saat yang bersamaan, pintu
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
Teman Kerja
"Aaaa Gina. Kenapa aku bodoh banget? Aku malu banget sumpah," Alisha meraung sambil memukul meja cafe.Sementara itu, Gina menoleh ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan sekitar. Dilihatnya riuh orang yang berbicara di dalam cafe membuat tak ada yang mendengarkan cerita Alisha.Lalu dia mencondongkan badan dan berbisik, "Jangan keras-keras ngomongnya! Nanti kedengeran. Salah sendiri kenapa kamu mabuk malam itu?""Aku nggak tahu kalau yang dikasih sama pelayan itu ternyata bir, Na," Alisha mengeluh dan menepuk jidatnya mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat dia berlibur dengan Bara."Terus, reaksi Bara waktu kalian bangun pagi harinya gimana?" "Dia marah besar, Na. Bara malah nyalahin aku. Ngomel-ngomelin aku yang mabuk sampai lupa diri dan ya... Sekarang kita diem-dieman lagi kayak biasa."Alisha menyeruput minumannya untuk menenangkan diri. Kemudian dia menyadari gelagat Gina yang membungkukkan badan serta menutup wajah dengan buku menu.Merasa heran akan tingkah Gina yang
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
Salah Paham
Bara memasuki ruangan kerja setelah selesai melakukan rapat dengan jajaran direksi. Perhatian Bara langsung tertuju pada beberapa berkas yang ada di meja, sehingga dia tak menyadari ada seseorang yang telah duduk di sofa, tengah memperhatikannya.Seseorang itu sengaja berdeham yang memancing perhatian Bara. Begitu menoleh, Bara tampak terkejut melihat Vee yang sudah duduk di sudut ruangan.Dia sempat melirik ke arah pintu dan menerawang sudah sejak kapan Vee berada di ruangannya."Hai, Bara. Lagi sibuk ya?" Sapa Vee sambil berjalan mendekat."Kenapa kamu bisa ada di sini?"Vee tersenyum seraya menarik nafas. "Ya, tadi aku lihat sekertaris kamu lagi sibuk. Jadi aku menyelinap masuk ke sini. Oh ya, ini kan sudah jam istirahat. Kita makan di luar yuk."Bara menggelengkan kepala, duduk di kursi kerjanya, lalu membuka laptop, "Nggak bisa. Aku lagi sibuk.""Kamu masih marah ya sama aku? Soal tempo hari aku meluk kamu. Aku minta maaf, Ra. Kemarin itu aku kelepasan. Aku sadar harusnya aku ngg
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more
Papa Sakit
Sepulang kerja, Alisha tertegun begitu melihat mobil Bara sudah terparkir di halaman depan rumah. Dia merasa heran sebab sangat jarang bahkan hampir tidak pernah Bara pulang secepat itu.Perlahan Alisha berjalan memasuki rumah. Sayup-sayup dia mendengar suara orang berbicara. Rupanya Elin dan Bara sedang mengobrol di ruang tengah.Alisha sengaja tidak menghampiri mereka dan lebih memilih tetap diam di ambang pintu. Dia penasaran akan apa yang sedang dibicarakan oleh suami dan juga mertuanya."Bara, Sayang. Kamu pengin bahagia kan? Dan kamu cuma bahagia kalau sama Vee. Jadi Mama bakal dukung kamu supaya kamu balik lagi sama Vee. Soal Papa biar Mama yang tangani. Mama lakuin ini supaya kamu bahagia, Ra."Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Alisha terdiam seribu bahasa. Dadanya terasa sesak untuk bernafas dan seperti ada yang mengiris dari dalam."Tuh lihat diri kamu sendiri. Sejak menikah, Mama lihat kamu itu kayak orang depresi, tahu nggak? Udah deh. Mama bakal atur makan malam b
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Tidak Mungkin
Mobil Bara berhenti di sebuah restoran di mana terlihat Vee di halaman depan sudah berdiri menunggu kehadirannya. Begitu turun dari mobil, Vee berjalan mendekat dengan senyum merekah."Hai, Bara. Kita langsung masuk yuk. Aku sudah reservasi meja khusus untuk kita berdua," ucap Vee begitu Bara turun dari mobil. Lalu dia pun menggandeng tangan Bara, menuntunnya masuk ke dalam.Suasana restoran sangat ramai oleh pengunjung kala Bara memasukinya. Sedangkan Vee terus menggenggam tangan Bara menuju tangga. Rupanya Vee sudah memesan meja khusus di lantai dua.Mereka duduk di meja yang bersebelahan tepat dengan sebuah jendela kaca besar. Ketika Bara duduk, dia menoleh ke arah luar jendela untuk menikmati pemandangan.Namun, sontak Bara tertegun kala mendapati mobil milik Papa juga terparkir di depan. Lalu dia melihat Alisha keluar dari mobil itu.Seketika Bara bangkit berdiri. Membuat Vee terheran. Apalagi setelah melihat Bara berjalan terburu-buru kembali ke lantai satu.Bara berjalan menuru
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status