Aku Istrimu Bukan Pembantumu!

Aku Istrimu Bukan Pembantumu!

last updateLast Updated : 2023-07-26
By:  Adissutria AdissCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
103Chapters
6.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang wanita bernama Chelsea harus terperangkap dalam keluarga kaya raya yang tidak memiliki hati, kehadirannya justru tidak lain sebagai pembantu saja untuk memenuhi semua kebutuhan mereka, tetapi jika tidak butuhkan kehadirannya maka Chelsea dibuang begitu saja bak pakaian lusuh tak terpakai. Mampukan Chelsea bertahan dalam rumah tangga nya tanpa cinta dari suami dan keluarga nya? Bisa kan Chelsea keluar dari pekerjaan rumah tangga yang selalu dihina dan dianggap sebelah mata oleh keluarga suaminya?

View More

Chapter 1

Part 1, Penolakan Yang Menyakitkan

"Chelsea!"

Suara teriakan nyonya Andin terdengar sangat nyaring, saat itu Chelsea sedang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Bram Wijaya Kusuma, rumah mewah nan megah itu selalu ramai di kala pagi menyapa.

Chelsea buru-buru mendatangi nyonya Andin, yang tak lain adalah ibu mertuanya sendiri. Di rumah mewah itu, Chelsea adalah istri dari Edo Wijaya Kusuma, anak laki-laki satu-satunya dari nyonya Andin Kusuma dan juga Tuan Bram Wijaya.

"I-iya Ibu, aku datang," ucap Chelsea masih memakai celemek sebagai pakaian paginya setiap hari.

"Apa saja yang kamu masak pagi ini, Chelsea? Kenapa kamu sangat lama sekali di dapur!" marah nyonya Andin yang merasa bahwa Chelsea begitu membuang waktu.

"A-ada banyak menu makanan yang aku buat, Ibu. Karena semalam Ibu meminta ku untuk membuatkannya sebagai hidangan sarapan pagi," ucap Chelsea dengan jujur.

"Ya sudah kalau begitu, cepat selesaikan tugasmu, karena sebentar lagi adik-adik ipar mu dan juga suami mu akan segera bangun, jangan sampai mereka kecewa karena menu makanannya terlambat disajikan," titah nyonya Andin menatap tajam ke arah Chelsea.

"Baik Ibu, akan aku usahakan selesai secepatnya." jawab Chelsea patuh.

Dengan langkah pasti, Chelsea kembali ke dapur untuk mengolah kembali makanan yang masih beberapa menu saja yang sudah siap disajikan.

"Semuanya, bantu aku menyiapkan semua ini, aku tidak bisa melakukan itu sendiri," ucap Chelsea meminta bantuan para asisten rumah tangga yang ada di dapur.

"Baik Nyonya, apa yang harus kami lakukan?" tanya mereka dengan sigap mendatangi Chelsea.

"Tolong bantu aku mengupas wortel dan kentang, adik ipar bungsuku mau dimasakkan sup ayam, jadi ini harus cepat, karena sebentar lagi dia pasti bangun untuk sarapan." jawab Chelsea tergesa-gesa.

Mereka dengan cepat mematuhi permintaan Chelsea, beruntung sekali mereka sangat akrab dengan Chelsea. Setelah pernikahan 2 tahun yang lalu dengan Edo, dan sikap keluarga suami yang tidak bersahabat bahkan bisa dibilang tidak begitu menganggap Chelsea sebagai keluarga, membuat Chelsea nampaknya sangat sejajar dengan pembantu yang mengabdi pada keluarga itu.

Namun, Chelsea tidak mempermasalahkan bagaimana buruk nya keluarga sang suami padanya saat itu, bahkan Chelsea sering sekali tidak mendapatkan tempat nya sebagai seorang istri dan juga keluarga di sana.

Pukul 08:00 pagi

Seluruh makanan sudah siap untuk disajikan di meja makan, asisten rumah tangga itu bergegas menyusun menu tersebut dengan begitu rapinya, sementara di saat itu Chelsea pergi ke kamar untuk membangunkan sang suami, suaminya yang sangat sibuk di kantor, harus berangkat pagi sesuai dengan jadwal yang sudah diketahui oleh Chelsea.

"Mas, bangun Mas, sudah jam delapan pagi," ucap Chelsea berusaha menggerak-gerakkan lengan Edo agar ia terbangun.

"Sebentar lagi Chelsea, aku masih ngantuk," tolak Edo yang sangat berat meninggalkan bantal dan guling nya.

"Mas, tidak bisa Mas, ini sudah siang, kamu harus mandi dan bersiap-siap, di meja makan juga kamu harus berkumpul dengan keluarga untuk menikmati sarapan, ayo Mas bangun." jelas Chelsea masih berusaha membangunkan suaminya.

Dengan berat hati, akhirnya Edo bangkit dari tempat tidurnya, lalu ia pergi ke kamar mandi. Saat itu Chelsea mengambilkan kemeja, jas, dan juga celana dasar yang senada dengan jas tersebut. Keringan yang ada di kening Chelsea ia seka begitu saja tanpa meninggalkan bekas.

Setelah keluar dari kamar mandi, Chelsea membantu Edo untuk memakai dasi, lalu setelah itu mengajak Edo pergi ke meja makan.

Di meja makan itu, sudah ada ibu dan ayah mertua Chelsea. Ada tiga adik ipar Chelsea juga yang tengah duduk seolah siap menyantap makanan tersebut.

"Selamat pagi Kakak," sapa Reni melempar senyum pada kakak pertamanya itu.

"Selamat pagi, selamat makan semuanya." jawab Edo duduk di posisinya.

Chelsea melempar senyum, celemek yang ia pakai sudah ia lepaskan, dan dengan penuh bahagia ia buru-buru ingin sampai di samping Edo untuk menikmati sarapan pagi bersama.

"Eets, tunggu! Kakak Ipar mau ngapain?" tanya Raras, menatap ke arah Chelsea yang baru saja ingin duduk di samping Edo, suaminya.

"A-aku ke sini ingin menikmati sarapan pagi bersama dengan kalian," ucap Chelsea dengan nada polosnya.

"Tidak, Kakak Ipar makan saja di dapur bersama dengan para asisten rumah tangga lainnya, karena di meja makan ini, khusus untuk keluarga Bram Wijaya Kusuma saja." jelas Riri, adik bungsu sang suami yang begitu sangat cetus dan bermulut pedas.

Mendengar hal itu tentu saja menyakiti perasaan Chelsea sebagai kakak ipar yang tidak dianggap, namun tak sedikit pun dari mereka yang menghiraukan ucapan Riri yang begitu menyakiti hati Chelsea itu, begitu juga dengan Edo, suami dari Chelsea nampaknya sangat asik sekali menikmati makanannya dengan tenang, tanpa memikirkan perasaan Chelsea yang saat itu sedang berdiri terpaku tanpa suara.

Nyonya Andin tersadar bahwa kehadiran Chelsea yang sudah berkaca-kaca itu justru membuat mood makannya menjadi terganggu, tatapan mata nyonya Andin menyorot tepat di hadapan Chelsea.

"Mau apa lagi kamu di sini, Chelsea? Sudah ke belakang sana, tunggu semua nya selesai makan, baru kamu bisa makan di meja ini!" titah nyonya Andin sama tidak suka nya dengan Chelsea.

"B-baik Ibu." singkat Chelsea menjawab tanpa membantah satu kata pun ketika sang ibu mertua berbicara.

Dengan langkah kaki yang begitu berat, Chelsea pun sampai di dapur. Di sana Chelsea berusaha untuk tidak menangis, karena jika ia melakukan itu tentu saja para asisten rumah tangga yang sedang menunggu untuk membereskan meja makan, akan menyadari semuanya.

"Loh, Nyonya tidak makan juga di meja makan itu?" tanya salah satu asisten rumah tangga yang menghampiri Chelsea.

"Oh, aku nanti saja makannya, rasanya pagi ini sangat lelah karena sudah menyiapkan beberapa menu makanan yang cukup banyak, itu membuat ku sangat kenyang karena mengolahnya," ucap Chelsea menutupi kebohongan yang terpampang sangat nyata.

"Oh, begitu." jawabnya dengan tatapan tidak yakin.

Chelsea tersenyum lalu duduk di antara mereka yang sedang menunggu perintah untuk membereskan meja makan, saat itu para asisten rumah tangga yang ada di samping kanan kiri Chelsea bukan tidak mengetahui apa yang terjadi, di balik diam dan ketegaran Chelsea, ada sedih yang sangat terlihat di sepasang matanya. Meskipun air mata suci itu tidak menetes dengan terang-terangan, namun mereka yakin bahwa di batin Chelsea saat itu ia sedang menangis.

"Chelsea!"

Suara Edo terdengar nyaring, memecah lamunan Chelsea yang sejak tadi duduk tanpa suara. Bergegas Chelsea berlari menghampiri Edo yang sudah meninggalkan meja makan.

"Ya Mas," ucap Chelsea memenuhi panggilan suaminya.

"Ambilkan tas kerjaku di kamar," titah Edo dengan nada tinggi nya.

"B-baik Mas, tunggu sebentar." singkat Chelsea menjawab lalu bergegas pergi.

Beberapa saat kemudian Chelsea datang membawa apa yang diinginkan oleh Edo, lalu dengan kasar Edo meraih tas yang dibawa oleh Chelsea dengan nafas yang tersengal, tatap Edo tajam menatap Chelsea yang saat itu hendak meraih tangan Edo.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Umi Habibah
bagus ceritanya aku suka
2023-07-03 11:40:54
1
user avatar
Adissutria Adiss
Assalamu'alaikum, ini adalah novel Perdana ku di good novel. salam kenal, dan selamat membaca......
2023-06-26 23:23:10
0
103 Chapters
Part 1, Penolakan Yang Menyakitkan
"Chelsea!"Suara teriakan nyonya Andin terdengar sangat nyaring, saat itu Chelsea sedang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Bram Wijaya Kusuma, rumah mewah nan megah itu selalu ramai di kala pagi menyapa. Chelsea buru-buru mendatangi nyonya Andin, yang tak lain adalah ibu mertuanya sendiri. Di rumah mewah itu, Chelsea adalah istri dari Edo Wijaya Kusuma, anak laki-laki satu-satunya dari nyonya Andin Kusuma dan juga Tuan Bram Wijaya. "I-iya Ibu, aku datang," ucap Chelsea masih memakai celemek sebagai pakaian paginya setiap hari. "Apa saja yang kamu masak pagi ini, Chelsea? Kenapa kamu sangat lama sekali di dapur!" marah nyonya Andin yang merasa bahwa Chelsea begitu membuang waktu. "A-ada banyak menu makanan yang aku buat, Ibu. Karena semalam Ibu meminta ku untuk membuatkannya sebagai hidangan sarapan pagi," ucap Chelsea dengan jujur. "Ya sudah kalau begitu, cepat selesaikan tugasmu, karena sebentar lagi adik-adik ipar mu dan juga suami mu akan segera bangun, jangan sampai merek
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
Part 2, Fitnah Ibu Mertua
Hati Chelsea hancur saat itu, namun ia tidak ada kesempatan untuk menitikan air mata karena para adik ipar dan juga kedua mertuanya segera memberikan perintah lainnya pada Chelsea. Wanita berusia 30 tahun itu, diperintah untuk memijat kaki nyonya Andin, namun sebelumnya Chelsea harus memenuhi perintah sang adik ipar yang pertama. "Kakak ipar, tolong sisir rambut ku terlebih dahulu, aku akan pergi ke kampus, tapi ini sudah mepet sekali waktunya," ucap Raras yang sangat panik saat itu. "I-iya, aku akan membantu mu untuk menyisir rambut, tunggu sebentar ya." jawab Chelsea dengan patuh. Raras merasa sangat terbantu saat itu, ia sama sekali tidak mengingat bagaimana sikap yang telah ia tunjukkan sebelumnya pada Chelsea saat di meja makan, namun hal itu tak membuat Chelsea marah. Ia terus saja berusaha untuk bersikap baik pada keluarga suaminya itu. Chelsea Wulandari, wanita berusia 30 itu menikah dengan Edo Wijaya Kusuma tanpa menjalin hubungan terlebih dahulu. Sebuah pernikahan yang s
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
Part 3, Terisak Di Meja Dapur
"Chelsea!!"Pekik Edo memanggil istrinya ketika sudah tiba di rumah, Chelsea yang baru saja menyelesaikan tugasnya membersihkan kamar semua adik iparnya, segera menghampiri sang suami dan memenuhi panggilan nya. Saat itu Chelsea lupa bahwa ia akan menghadapi suaminya dengan kemarahan karena pengaduan dari nyonya Andin, saat itu Edo membawa Chelsea masuk ke kamar mereka. Sejak menikah mereka memang tidur di kamar yang sama, namun sekali pun Edo sama sekali tidak melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang suami pada Chelsea. "I-iya Mas, ada apa?" tanya Chelsea ketika Edo berhenti di depan ranjang kamar mereka. Edo menoleh ke belakang dan menatap Chelsea penuh kemarahan, tidak ada sedikit pun kesejukan yang Edo berikan ketika menatap Chelsea, setelah seharian bekerja sebagai ibu rumah tangga di rumah mewah nya. "Chelsea, aku ingin bertanya padamu dengan serius, apakah kamu benar-benar mencintai keluarga ku dan status mu sebagai istri di rumah ini?" tanya Edo dengan nada seriusny
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
Part 4, Tuduhan Tak Mendasar
Nyonya Andin dan Edo bangkit ketika melihat kedatangan tuan Bram, saat itu tuan Bram merasa sangat heran, mengapa anak dan ibu itu sangat akrab dan bercanda di dalam kamar yang harusnya menjadi tempat privasi antara Edo dan juga Chelsea. "Ibu, apakah kau bisa ikut denganku ke kamar?" tawar tuan Bram memanggil istrinya. "Ada apa Ayahnya Edo? Apa kau tidak melihat aku sedang bercanda dengan putra kita," ucap nyonya Andin masih berat sekali meninggalkan Edo. "Ini sudah malam, seharusnya Chelsea sudah tidak melakukan pekerjaan rumah tangga di luar, harusnya dia sudah masuk ke kamar ini untuk istirahat, jadi sebaiknya kau lanjutkan lagi besok, karena kau harus sadar, bahwa saat ini putra mu ini memiliki wanita lain selain dirimu." tegas tuan Bram pada istrinya. Mendengar itu tentu saja membuat hati nyonya Andin terasa sakit, meskipun apa yang dikatakan oleh tuan Bram adalah benar, dan wanita yang dimaksud oleh tuan Bram itu adalah Chelsea. Saat itu nyonya Andin masih mengalungkan tan
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
Part 5, Perbuatan Jahat Adik Ipar
"Apa maksudmu ayahnya Edo?" tanya nyonya Andin menatap tajam ke arah tuan Bram. "Loh, memangnya kenapa? Chelsea bukan lah orang lain di keluarga ini, tetapi Chelsea sudah menjadi istri dari putra kita, Ibu," ucap tuan Bram begitu sangat ingin mengakui Chelsea di depan keluarganya. "Aku benar-benar tidak habis pikir padamu, sarapan pagi ini membuat perutku tiba-tiba kenyang padahal belum ada satu suap pun yang ku masukkan kedalam mulut!" celetuk nyonya Andin bangkit dari tempat duduknya, lalu ia memalingkan wajah cetus nya. Tuan Bram menghembuskan nafas, ingin sekali rasanya saat itu ia ikut bangkit dan memerintah istrinya duduk, karena sikapnya itu tentu tidak baik untuk dicontoh oleh orang-orang yang ada di meja itu. Namun, sebelum semua itu terjadi, Chelsea menatap wajah tuan Bram dan memberikan sebuah isyarat, agar tuan Bram tidak melanjutkan rencananya. "Eemm... Ibu, Ayah, lanjutkan saja makannya, aku masih banyak pekerjaan di dapur, aku permisi dulu." pamit Chelsea memutar t
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
Part 6, Membela Chelsea
"Halo," ucap Ayah Bram bersuara. "Halo tuan, tuan... Ini saya ibu Yuli, saya ingin sekali bicara dengan Chelsea, apakah Chelsea ada di sana?" tanya seorang wanita paruh baya dengan suara seraknya. "Oh ya ampun, ibu besan rupanya, tentu saja Chelsea ada di sini, Bu. Sebentar ya," ucap ayah Bram tersenyum saat mendengar suara ibu Yuli, besannya yang berada di desa. "Terima kasih banyak, tuan." jawab ibu Yuli dengan sangat senang. Tuan Bram mengangguk dan menoleh ke arah Chelsea, sekilas Chelsea mendengar sapaan tuan Bram pada penelpon itu, dan tuan Bram meminta Chelsea datang menghampiri dirinya, di saat yang sama nyonya Andin terlihat sangat tidak rela ketika melihat Chelsea tersenyum memenuhi panggilan tuan Bram. Nyonya Andin menghentakkan salah satu kakinya, karena kesal melihat tuan Bram nampak tersenyum tulus di hadapan Chelsea. "Chelsea, ini ada ibumu menelpon, dia rindu pada mu," ucap tuan Bram menyodorkan sambungan telepon itu pada Chelsea. "Terima kasih banyak, Ayah." ja
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more
Part 7, Pembelaan tuan Bram
"Ya sudah kalau tidak mau bicara, biar aku pergi untuk melihat apakah mereka sudah selesai makan atau belum," ucap Chelsia hendak pergi meninggalkan Edo."Tunggu!" Suara Edo tertahan bersamaan dengan ia menggenggam pergelangan tangan Chelsia yang hendak pergi meninggalkannya itu. Chelsia menatap Edo dan begitu juga sebaliknya, mereka saling menatap satu sama lain hingga beberapa detik."Apa yang telah terjadi hari ini di rumah?" tanya Edo masih menggenggam pergelangan tangan Chelsia."Apa, memangnya menurutmu apa yang telah terjadi," ucap Chelsia membalas tatapan Edo."Chelsia, jawab aku. Tidak usah berbelit seperti ini, aku serius," seru Edo memaksa Chelsia."Tidak ada sesuatu yang terjadi hari ini, sebagai ibu rumah tangga aku menyelesaikan tugasku dengan baik." jawab Chelsia dengan tenang.Edo lalu melepaskan pergelangan tangan Chelsia, ia yakin dan sadar bahwa jawaban Chelsia itu adalah bohong, ia hanya tidak mau terbuka pada suaminya lantaran sikap dingin dan kasar Edo selama in
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more
Part 8, Mencemaskan Chelsea
Saat itu Edo duduk terdiam cukup lama, sampai akhirnya ia tersadar bahwa ada Chelsea di dalam kamar mandi. Edo bergegas bangkit lantara jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun Chelsea masih tak kunjung keluar dari kamar mandi, hingga membuatnya sedikit cemas dan segera membuka pintu kamar mandi yang rupanya tak terkunci. Saat itu Edo melihat sesuatu yang tidak ia sangka sebelumnya, Chelsea berada di dalam bathtub selama beberapa jam, dan saat itu Chelsea tertidur di dalam rendaman air hangat yang sudah ia atur. Karena terlalu lelah dengan pekerjaan rumah tangga hari ini, membuat Chelsea tidak sadar bahwa dirinya tengah tidur di dalam rendaman air. Namun, Edo menangkap sesuatu yang lain, ia bergegas menghampiri Chelsea karena mencemaskan nya. Ia berpikir bahwa saat itu Chelsea tak sadarkan diri, buru-buru Edo menghampiri dan memanggil Chelsea beberapa kali. "Chelsea, Chel bangun..." panggil Edo menyentuh pipi Chelsea. Saat itu Chelsea masih tak membuka kedua matanya, waja
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more
Part 9, Diikuti tuan Bram
Saat itu Edo berusaha keras memejamkan matanya, namun ia nampak masih sangat gelisah hingga telinga Chelsea dapat mendengar bahwa Edo beberapa kali mengganti posisi tidurnya. Ya, benar saja, Edo nampak gelisah lantaran ada sesuatu yang ia pikirkan saat itu, apa yang diucapkan oleh tuan Bram mengenai tanggung jawabnya sebagai seorang suami mengusik tidur Edo, dan kedua matanya sama sekali tidak mampu terpejam sedetik pun. Chelsea yang merasa terganggu itu akhirnya mengubah posisi tidurnya, dan saat itu memperhatikan Edo yang sedang tengkurap meremas kepalanya. Cahaya di dalam kamar itu hanya diterangi oleh lampu yang ada di balkon, saat itu Edo terkejut melihat Chelsea yang sudah menghadap dirinya dengan kedua mata yang menghunus tajam menatap dirinya. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengagetkan aku!" marah Edo dengan detak jantung yang berdegup kencang. "Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kamu lakukan malam-malam begini Mas? Caramu miring sana, miring sini, pindah sa
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more
Part 10, Malam Pertama
"Ayo sayang, kita lakukan dengan semangat dan penuh cinta," rancau Edo ketika dirinya hampir saja menyentuh kaki Chelsea. Saat itu Chelsea masih tidak menyadari bahwa suaminya tengah membayangkan dirinya sebagai wanita lain, wanita yang telah ia sewa sebelum ia dalam keadaan mabuk berat. Edo mulai menyentuh tubuh Chelsea hingga sentuhan itu membuat Chelsea tersadar, ia terbangun dan menyadari bahwa suaminya itu sudah ada di atasnya, saat itu Ado tersenyum begitu manis sebelum ia menyatukan bibirnya dengan bibir Chelsea. Chelsea terbelalak mendapatkan sentuhan itu, sentuhan yang tidak pernah diberikan oleh Edo selama dua tahun ini, sentuhan yang seharusnya Chelsea rasakan justeru baru bisa ia rasakan saat pernikahannya genap dua tahun. "Mas, apa-apaan ini, lepaskan aku!" berontak Chelsea saat merasa bingung ketika Edo melakukan itu padanya. "Ayolah sayang, kita habiskan malam ini berdua saja, kita nikmati dengan penuh gairah," rancau Edo yang kala itu telah mengunci tubuh Chelsea
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status