Terjebak Pernikahan Kontrak dengan CEO Arogan

Terjebak Pernikahan Kontrak dengan CEO Arogan

last updateLast Updated : 2024-04-05
By:  Kaisar Biru Perak  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
24Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menghindari perjodohan yang diatur Sang Kakek, Earl meminta Celine berpura-pura menjadi kekasihnya. Tapi, keduanya justru terjebak dalam sandiwara yang mereka mainkan sendiri. Mereka pun sepakat untuk menikah dan melanjutkan hidup mereka masing-masing di masa depan. Anehnya mereka justru merindukan kebersamaan mereka setelah berpisah. Menyadari dirinya telah jatuh cinta, Earl pun memutuskan untuk mengejar cinta Celine. Akankah Earl berhasil menjadikan Celine sebagai satu-satunya ratu di istana cintanya yang megah? Lalu bagaimana reaksi Earl saat tahu bahwa ternyata Celine memiliki begitu banyak rahasia?

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1 Berawal dari Kue yang Tertukar

"Maaf. Aku memesan nama El Sanders, kenapa El Baldwin yang tertulis di sini?"Mendengar nama putranya disebut, Celine pun menoleh.Pandangannya langsung tertuju pada kue yang bentuk dan ukurannya sama persis dengan kue yang saat ini dia pegang.Dua pegawai yang menyadari bahwa kue pelanggan mereka tertukar pun buru-buru minta maaf dan menukar kue itu. "Tuan, mohon maaf! Sepertinya kue Anda tertukar dengan kue milik Nona ini," kata salah seorang pegawai.Pada akhirnya pria berwajah tampan itu mendapatkan kue sesuai pesanannya, tapi sorot matanya jelas mengatakan bahwa dia sangat tidak suka dengan keteledoran yang dilakukan oleh pegawai toko."Namanya sama-sama El. Umur mereka sama, kuenya pun sama. Mereka pasti sangat lucu!" kata pegawai yang lain.Pegawai toko itu hanya ingin mencairkan suasana, tapi sepertinya gagal karena salah satu pelanggannya merasa terganggu. "Iya, putraku memang sangat lucu!" kata Celine.Berbeda dengan pria itu yang terlihat acuh dan berbalik arah meninggalka

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
24 Chapters

Bab 1 Berawal dari Kue yang Tertukar

"Maaf. Aku memesan nama El Sanders, kenapa El Baldwin yang tertulis di sini?"Mendengar nama putranya disebut, Celine pun menoleh.Pandangannya langsung tertuju pada kue yang bentuk dan ukurannya sama persis dengan kue yang saat ini dia pegang.Dua pegawai yang menyadari bahwa kue pelanggan mereka tertukar pun buru-buru minta maaf dan menukar kue itu. "Tuan, mohon maaf! Sepertinya kue Anda tertukar dengan kue milik Nona ini," kata salah seorang pegawai.Pada akhirnya pria berwajah tampan itu mendapatkan kue sesuai pesanannya, tapi sorot matanya jelas mengatakan bahwa dia sangat tidak suka dengan keteledoran yang dilakukan oleh pegawai toko."Namanya sama-sama El. Umur mereka sama, kuenya pun sama. Mereka pasti sangat lucu!" kata pegawai yang lain.Pegawai toko itu hanya ingin mencairkan suasana, tapi sepertinya gagal karena salah satu pelanggannya merasa terganggu. "Iya, putraku memang sangat lucu!" kata Celine.Berbeda dengan pria itu yang terlihat acuh dan berbalik arah meninggalka
Read more

Bab 2 Aku Bosnya Aku Bebas

"Celine, Presdir memanggilmu!""Lagi?"Sedikit kesal rasanya mendengar kalimat perintah yang sama berulang kali. Sudah dua minggu dari kejadian di toko kue itu, tetapi agaknya dendam sang presdir belum surut juga.Berulang kali Celine dipanggil. Entah ini sudah yang ke berapa kalinya. Padahal dirinya baru keluar dari ruangan itu sepuluh menit yang lalu.Tak ingin mendapat masalah, Celine pun segera pergi ke ruangan Presdir yang terkenal diktator itu."Kali ini dia ingin aku mengerjakan apa lagi?" gumam Celine dengan bahu yang melorot.Kendati begitu, gadis itu tetap mengulas senyum ketika menghadap sang presdir. Sementara Earl, pria itu hanya tersenyum tipis seraya menyodorkan sebuah map kepada Celine."Aku sudah mengatur posisi baru untukmu!" kata Earl.Celine pun menerima map itu dan membacanya perlahan. Semuanya baik-baik saja sampai Celine tahu ke mana Earl melemparnya sekarang."Presdir, tolong jangan bercanda!" Matanya refleks memelotot.Tentu saja kabar ini kabar buruk. Sebab, E
Read more

Bab 3 Kenalan Lama

"Ayahmu."Celine termangu mengetahui ada seseorang yang mengenal ayahnya."P-paman kenal ayahku?" Mata gadis itu mengerjap tidak percaya.Pria tersebut tersenyum tipis sembari terus memperhatikan Celin tanpa berkedip.“Namaku Jehian, dan ya, aku mengenal dekat ayahmu.” Jehian kemudian mengerutkan dahinya, menyadari sesuatu. “Di mana ayahmu sekarang? Lalu, apa kamu bekerja sama dengan mereka?” tunjuk pria itu ke arah perwakilan perusahaan.Tiba-tiba ekspresi Celine berubah. Calon air mata bahkan sudah menggenang di sudut-sudut matanya. Dia jadi punya sebuah ide brilian, kendati dia terus berdoa supaya ayahnya merestui karena ia akan menggunakan ayahnya sebagai dalih."A-ayah sakit.” Dia mulai terisak pelan. “Aku kerja di perusahaan itu, Paman. Dan ini proyek penentuan untukku. Aku bisa dipecat jika gagal dalam Upaya pembebasan lahan ini. Sedangkan … Aku butuh banyak uang untuk biaya rumah sakit.”Sesaat, Celine menghentikan ucapannya. Dia menatap lekat-lekat Jehian dan ekspresi di waja
Read more

Bab 4 Janda Another Level

Sementara Celine tengah terlibat nostalgia, di perusahaan Earl—sang presdir, tengah panik usai mendengar kabar pegawainya hilang."Belum ada kabar?" tanya pria itu pada bawahan kepercayaannya, Felix. "Belum, haruskah kita lapor polisi dan menambah personil untuk mencarinya?" Sebenarnya puluhan orang sengaja dikirim untuk memastikan keamanan Celine dan teman-temannya. Tapi siapa yang menyangka pria bernama Jehian itu malah membawa Celine kabur dan tidak satu pun orang suruhan mereka bisa menemukan jejaknya.Jehian dikenal sebagai ketua preman yang begitu dihormati. Kegarangan dan ketegasan pria tambun itu bukan lagi isapan jempol semata. Pengaruhnya benar-benar kuat, sebab sekali dia berkata … seluruh preman di bawahnya akan langsung tunduk.Spekulasi buruk pun mulai memenuhi pikiran mereka, tidak terkecuali Earl."Lakukan saja!" kata pria itu pada akhirnya.Felix pun menghubungi pihak terkait untuk membuat laporan. Tak lupa meminta bawahannya menambah anggota untuk mencari Celine.S
Read more

Bab 5 Hari Ini Kamu Hebat

Hari ini adalah hari pertama Celine menjadi sekretaris. Bukannya grogi, wanita itu terlihat sangat antusias, terlebih setelah dia mengubah penampilannya habis-habisan. "Rasanya seperti mimpi. Apa ini masih diriku?" Wanita itu tersenyum lebar, mengagumi kecantikannya melalui cermin kecil yang dia pegang. Agaknya, dia sendiri pun terkejut dengan penampilannya yang sekarang. Rambut panjangnya sengaja dipangkas sebahu. Pakaian longgar nan usang itu sudah ia ganti dengan pakaian trendi yang menonjolkan bentuk tubuh proporsionalnya. Dengan penampilan seperti itu, ditambah make-up natural yang menghias wajahnya, siapa yang tak akan terpesona melihatnya? "Sebastian Earl Sanders, mulai hari ini aku pasti akan menunjukkan betapa luar biasanya janda yang kamu anggap menjijikkan ini." Wanita itu segera menyimpan cerminnya. Sebagai sekretaris baru, Celine harus aktif. Tidak boleh hanya diam dan menunggu perintah atasan. Jadi, dia memutuskan untuk pergi ke ruangan Earl sekarang. Tok tok tok ..
Read more

Bab 6 Patah Hati

"Luna?" Mata Celine membesar melihat siapa yang memanggilnya. Dia adalah Luna-sahabat baik, sekaligus guru El Baldwin-putranya. "Apa yang kamu lakukan disini?"Wanita itu mendekat, tak percaya bisa bertemu dengannya di tempat itu."Aku baru saja menemui suamiku." Luna menunjuk gedung yang berdiri kokoh di belakangnya "Dia bekerja disana." "Benarkah?" Matanya memelotot. Takjub dengan pengakuan Luna barusan. "Itu sangat keren!""Kamu juga sangat keren," puji Luna.Wanita itu memperhatikan Celine sebentar. Hanya beberapa minggu sejak pertemuan terakhir mereka, tapi Celine sudah banyak berubah. "Bagaimana kabarmu?""Aku baik." Celine tersenyum manis, tak lupa menyodorkan tangannya pada Luna. "Terimakasih ya, atas semuanya?""Untuk?" Luna memicingkan salah satu matanya. Seingatnya, dia tidak melakukan apa pun. Lalu, kenapa Celine mengucapkan terimakasih?"Ehh ... i-itu, karena tanpa bantuanmu, aku tidak mu
Read more

Bab 7 Dipaksa Membalas Kebaikan

"Tidurku nyenyak sekali."Bangun tidur, Celine langsung duduk. Perempuan itu menggosok matanya, lalu merenggangkan tubuh sembari mengumpulkan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul.Tapi, sebuah kejutan langsung menyambutnya ketika dia membuka matanya ... "Ini ... dimana?"Mata elangnya menyapu seluruh ruangan. Tempat ini begitu asing. Bingung, kaget, semuanya bercampur jadi satu. Terlebih setelah melihat logo yang terpampang di nakas.Seingatnya, dia pergi ke bar semalam. Tapi kenapa sudah ada di kamar hotel saat dia bangun? "Apa aku memesan kamar dalam keadaan mabuk?"Masih dalam keadaan bingung, Celine melangkah. Tujuannya adalah jendela yang masih tertutup gorden. Tapi, langkahnya terhenti ketika dia melihat pantulan dirinya di cermin."T-tunggu ... apa yang terjadi?" Matanya memelotot. Dia bahkan langsung menutup mulutnya karena kaget. "Kemana perginya pakaianku?"Glek.Celine menelan ludahnya dengan kasar. Wajahnya memucat. "Apakah aku tidur dengan pria hidung belang?"Celin
Read more

Bab 8 Gaun Untuk Celine

"Akhirnya sampai juga."Begitu turun dari taksi, Celine menyusuri jalanan sekitar untuk mencari alamat yang menjadi tempat janjian mereka. Matanya awas melihat sekeliling. Sementara mulutnya sibuk mengulum permen."Apa ini tempatnya?"Celine memeriksa kembali alamat pemberian Earl. Tidak salah, tapi membuat Celine heran. Dari sekian banyak tempat, kenapa harus tempat ini yang menjadi tempat janjian mereka? "Memangnya, dia ingin aku melakukan apa?"Awalnya, Celine ragu. Tapi seorang perempuan berpakaian rapi keluar dari gedung untuk menyambutnya. "Nona, Anda Nona Celine, kan?""Ah ... darimana kamu tahu namaku?" "Tuan Earl bilang akan datang membawa seseorang. Dan ciri-cirinya persis sepertimu." Wanita itu tersenyum. "Jadi, kupikir orang itu adalah kamu."" ... ""Mari."Ternyata, perempuan itu adalah salah satu asisten designer terkenal di kota ini. Karena teman pelanggan setianya sudah datang, dia pun
Read more

Bab 9 Apa Aku Cantik?

"Presdir, aku sangat jelek saat memakai gaun." Celine mencari alasan. Sepertinya dia masih belum menyerah di detik-detik terakhirnya. "Selain itu, aku juga tidak pandai berbohong. Bagaimana kalau kita mencari perempuan lain saja?"Gadis itu memasang wajah penuh harap. Berdoa di dalam hatinya agar Earl membatalkan niatnya untuk menjadikannya pacar bohongan. Sayangnya, hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. "Aku tidak sempat melakukan semua itu."Suara pria itu sangat datar. Sedatar wajahnya saat membuka pintu ruangan yang akan mempertemukan mereka dengan perancang busana terbaik di kota ini."Selamat sore, Tuan Ivan. Maaf membuatmu menunggu." Earl tersenyum. Menyapa Ivan yang sudah menunggunya sejak tadi."Selamat datang." Ivan tersenyum, menyambut Earl dengan hangat sebelum menoleh ke arah Celine. "Jadi, Anda ingin memesan gaun untuk Nona ini, Tuan Earl?" "Benar. Bisakah membantuku memilihkan gaun yang cocok untuknya?""Tentu saja." Ivan terseyum dengan optimis. "Dengan senang ha
Read more

Bab 10 Malam ini Kamu Jadi Pacarku

Beberapa jam kemudian."Presdir, aku sudah siap." Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya Celine selesai juga. Hal pertama yang ingin dia lakukan adalah meminta pendapat Earl tentang riasan di wajahnya."Bagaimana? Tidak terlalu menor, kan?" Gadis itu tersenyum, ingin memamerkan kecantikan alaminya untuk mengejutkan Earl. Tapi sayang, waktunya kurang tepat."Tunggu sebentar." Sedikitpun, Earl tak menoleh. Pria itu berdiri membelakangi Celine. Ternyata dia masih sibuk memperbaiki tatanan rambutnya.Maklum, Earl baru bersiap setengah jam yang lalu. Berbeda dengan Celine yang memulainya lebih awal. Jadi, wajar kalau pria itu belum siap.Selesai dengan rambutnya, Earl mengambil parfum dan menyemprotkannya di beberapa titik. Pria itu juga sempat merapikan dasinya sebelum memakai jas berwarna hitam yang tergantung di sebelahnya."Masih lama?" tanya Celine.Wanita itu maju beberapa langkah. Tapi disaat yang bersamaan, Earl memutar tubuhnya dan melakukan hal yang sama. "Oke, aku j
Read more
DMCA.com Protection Status