Teman Ayahku Yang Panas Menginginkanku!

Teman Ayahku Yang Panas Menginginkanku!

last updateLast Updated : 2025-02-19
By:   VAD_27  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
144views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Kematian ayahnya yang merupakan keluarga satu-satunya membuat Ruby tinggal bersama teman Ayahnya, Andra dan Ibunya bertiga. Semakin dewasa dan seiring bertambahnya waktu membuat Ruby nyaman tinggal bersama mereka dan akhirnya menunjukan jati diri. Dia tidak segan memakai tanktop dan hot pants yang membuat Andra meneguk ludah dan mulai menunjukan ketertarikan dengan menganggap Ruby sebagai wanita, bukan semata-mata hanya sebagai mahasiswi yang dia dia ajari dan bimbing.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Berkebalikan

Jarinya tidak berhenti menggulir layar ponsel yang dia angkat di depan wajah sedangkan badannya rebah di atas ranjang. Rambut panjang lurusnya terurai sampai sisi ranjang dengan beberapa buku yang berserakan di sekitar tubuhnya. Setelah menghabiskan hampir tiga jam untuk belajar tes masuk ke perguruan tinggi, gadis berparas cantik itu memutuskan untuk beristirahat dengan berselancar di sosial media sebentar sebelum pergi tidur.Netranya mengerjap lelah setelah seharian melakukan acara perpisahan di sekolah, belum lagi dia harus belajar karena tanggal tes masuk ke perguruan tinggi sebentar lagi. Dia harus berusaha keras untuk mimpinya.Netranya terpejam dengan ponsel yang terjatuh ke perutnya sebelum badannya tersentak kecil ketika mendengar seruan dari luar pintunya."Ruby! Ayah kedatangan tamu, tolong bikinin minum!"Ruby berdecak sebelum menendang-nendang udara dengan kesal. Padahal sedikit lagi dia bisa bertemu idola koreanya dan berjabat tangan dalam mimpi."Siapa sih, yang datan...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
11 Chapters
1. Berkebalikan
Jarinya tidak berhenti menggulir layar ponsel yang dia angkat di depan wajah sedangkan badannya rebah di atas ranjang. Rambut panjang lurusnya terurai sampai sisi ranjang dengan beberapa buku yang berserakan di sekitar tubuhnya. Setelah menghabiskan hampir tiga jam untuk belajar tes masuk ke perguruan tinggi, gadis berparas cantik itu memutuskan untuk beristirahat dengan berselancar di sosial media sebentar sebelum pergi tidur.Netranya mengerjap lelah setelah seharian melakukan acara perpisahan di sekolah, belum lagi dia harus belajar karena tanggal tes masuk ke perguruan tinggi sebentar lagi. Dia harus berusaha keras untuk mimpinya.Netranya terpejam dengan ponsel yang terjatuh ke perutnya sebelum badannya tersentak kecil ketika mendengar seruan dari luar pintunya."Ruby! Ayah kedatangan tamu, tolong bikinin minum!"Ruby berdecak sebelum menendang-nendang udara dengan kesal. Padahal sedikit lagi dia bisa bertemu idola koreanya dan berjabat tangan dalam mimpi."Siapa sih, yang datan
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
2. Keputusan Ruby
Ruby menatap sendu pada gundukan tanah dengan bibir bergetar yang tidak dapat berhenti menangis. Netranya mengabur ketika air mata luruh melewati pipinya. Dia tidak pernah menyangka akan mendapatkan hadiah perpisahan sekolah dengan perpisahan yang sesungguhnya.Padahal baru satu tahun yang lalu dia mengunjungi pemakaman Ibunya dengan rasa kehilangan dan tidak percaya. Hari ini dia harus kembali menghadapi kenyataan pahit bahwa yang di ambil darinya kali ini adalah Ayahnya.Bahkan Ruby tidak tahu apa penyebab kecelakaannya karena otaknya mendadak berhenti berfungsi ketika Polisi dan para orang dewasa menjelaskan. Yang keluar hanya tangis tanpa kata apapun.Ruby sangat menyayangi Sapta meskipun dia bukan Ayah kandung Ruby. Dia menyayangi Sapta sebagai Ayahnya."Ruby, kamu yang tenang, ya? Harus kuat." Ujar Hani, wanita berumur yang merupakan Ibu dari Andra.Ruby menggeleng pelan, dipaksa kuat pun, dunianya benar-benar sedang hancur.Bagaimana mungkin Ruby kuat menjalani hidup tanpa peno
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
3. Bukan Anak Kecil Lagi!
Pukul empat pagi, Ruby sudah beranjak dari ranjang dan membersihkan diri ke kamar mandi. Hari pertama yang dia jalani tanpa orang tua dengan tempat yang baru akan segera dimulai. Ruby menuruni tangga menuju lantai pertama untuk menyapu seluruh rumah sebelum mengepelnya.Rumah Andra memiliki dua lantai, lantai pertama terdapat kamar tidur Hani, dapur, toilet serta ruang tamu. Sementara lantai dua hanya terdapat dua kamar tidur yang ditempati Andra dan satunya mejadi kamar Ruby yang akan menjadi tempat istirahat dan pulangnya.Ketika waktu menujukan pukul enam tepat, Ruby selesai mengepel seluruh lantai rumah. Dia hanya perlu waktu sepuluh menit untuk istirahat duduk, minum air dan melamun sebelum kembali berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan."Nak, biar Nenek aja yang masak. Setelah ini kamu kerja, kan?"Ruby menoleh ketika Hani datang dengan tergopoh-gopoh. Ruby menyimpan mangkuk di meja makan sebelum merangkul lengan Hani untuk duduk."Gapapa, Nek. Lagipula sarapannya sudah sele
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
4. Tidur Itu Pakai Baju!
Ruby duduk di kursi dengan nampan di tangannya sebelum netranya menatap gadis berambut pendek dengan gaya tomboy duduk di depannya sambil melahap makanannya.Ruby meraih gelang yang ada di lengannya sebelum menggigit dan tangannya meraup rambut menjadi satu, memperlihatkan leher jenjang dan tulang selangkanya yang mulus kemudian mengikatnya.Gerakan Ruby barusan sukses menarik perhatian para pengunjung Cafe lain yang berjenis kelamin laki-laki. Wajar saja, mengingat kecantikannya yang mencolok mata."Gini ya temenan sama seleb Tiktok. Jadi pusat perhatian mulu." Sindir Karin. "Eh, setelah ini elo mau ikut main gak?""Gas." Jawab Ruby langsung."Gila, bahkan elo gak nanya main kemana. Tapi enaknya temenan sama elo itu, gak pernah nolak kalau di ajak main." Ujar Karin membuat Ruby tertawa kecil."Jelaslah! Gue kan mau menikmati masa muda yang kerjaannya kuliah, main, belajar, pacaran dan gak perlu mikirin pusingnya nyari uang dan capeknya kerja." Jawab Ruby membuat Karin mengangguk makl
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
5. Tertangkap Kiss
Andra sontak menutup pintu kamar Ruby dengan keras sebelum menyandarkan punggungnya dengan napas memburu. Andra mengusap keningnya, tiba-tiba badannya terasa panas ketika bayangan punggung polos Ruby kembali hinggap di kepalanya membuat Andra memukul kepalanya sendiri ketika otaknya sudah tidak bisa dia kontrol."Ruby! Cepet turun sarapan!" Teriak Andra sebelum berlari turun.Tangannya terulur mengisi gelas dengan air putih sampai penuh dan sedikit tumpah sebelum menghabiskannya dalam satu kali tegukan ketika tenggorokannya tiba-tiba kering.Andra menghidupkan AC, menambah suhu mendapati badannya tiba-tiba panas. Andra menarik napas dalam, mencoba untuk tenang tapi reaksi tubuhnya tidak dapat dia kontrol.Hani yang duduk di depan Andra jadi mengerjap, mendapati anak bungsunya yang biasa tenang kini bergerak-gerak gelisah.Andra berdecak sebelum kembali mengambil air mineral dan menenggaknya sebelum dia menyemburkan airnya ketika mendapati Ruby turun dari tangga dengan rambut acak-acak
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
6. Mari menikah
"Kamu tahu apa salahmu?"Ruby menundukkan kepala, meremas ujung sofa yang dia duduki sambil mengangguk, mengakui bahwa dia salah."Lain kali jangan bawa pacar kamu ke sini!" Andra memperingatkan membuat Ruby mendongkak menatapnya yang berdiri menjulang di depannya."Kalau gitu saya mau keluar dari rumah ini untuk ngekos."Andra sontak mengangkat alis sambil menatapnya tidak percaya."Kamu meminta saya mengijinkan kamu tinggal sendiri setelah saya melihat kamu dan pacar kamu hampir ciuman?!""Bukannya kalau pacaran, ciuman itu hal biasa, Pak?" Tanya Ruby melengos kasar."Saya mengerti, untuk hubungan asmara anak muda yang membara itu adalah hal yang sama dengan pegangan tangan. Tapi bagaimana jika kalian kebablasan saat sedang berdua di kosan? Tidak ada yang tahu! Nafsu bisa datang saat berduaan, maka dari itu yang ketiganya setan!" Ujar Andra membuat Ruby menunduk."Maafkan saya, Pak. Saya tidak akan mengulanginya." Ujar Ruby ketika menyadari bahwa memang dialah yang salah membawa ora
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
7. Rasa Suka
Andra membanting pintu kamarnya sebelum mengacak belakang rambutnya sendiri dengan gusar. Andra berjalan mondar-mandir sebelum berdecak dan duduk di kursi kerjanya sambil kembali mengacak rambutnya kesal.Netra Andra melirik pada ponsel yang berada di atas meja, menimang-nimang sebelum meraih dan menekan nomor Brian. "Wah, ada apa Pak Dosen nelpon malem-malem?" Tanya Brian di seberang telpon."Bri, gue ... ehm kenapa ya, gue?" Tanya Andra sambil mengernyit dan mengacak rambutnya sendiri."Lah? Mana gue tahulah, nyet! Lo kenapa? Kok kayak lagi gelisah gitu? Gak biasanya, padahal elo itu tipe yang paling tenang diantara kita." Ujar Brian."Gue juga gak tahu kenapa gue kayak gini.""Ck, ceritain pelan-pelan."Brian tertawa setelah mendengar Andra bercerita bahwa dia marah karena Ruby akan berciuman dengan pacarnya."Fiks, sih! Elo suka sama anak yang namanya Ruby! Eh, sorry! Bukan anak-anak ya? Udah dewasa!" Ujar Brian sambil tertawa geli."Suka sama Ruby? Gak mungkin. Apa mungkin gue u
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
8. Dihukum
"Ha? Dihukum? Pak Andra ngomomg apa, sih?" Tanya Ruby meneguk ludah gugup tatkala Andra mengikis jarak, tangan Ruby terjulur mendorong dada Andra namun gagal tatkala Andra menyingkirkan tangannya sebelum mendorong bahu Ruby.Memojokannya membuat punggung Ruby menyentuh pintu kulkas, Ruby tidak bisa kabur tatkala Andra mengurung tubuhnya dengan kedua tangan membuat Ruby meneguk ludah, melirik takut-takut pada Andra yang menatapnya tajam dengan raut wajah mengeras."Dari kapan mau merokok?" tanya Andra membuat Ruby meneguk ludah."U-udah lama, Pak. Tapi saya gak sering kok." Ujar Ruby meringis pelan sebelum tersentak tatkala Andra merampas rokok di tangannya sebelum melemparkannya pada tempat sampah."Saya memang bukan siapapun, saya tidak punya hak melarang kamu merokok, tapi mohon mengikuti peraturan di rumah ini, jangan merokok di sekitaran apalagi di dalam rumah karena orang tua saya masih tinggal di sini, Ruby. Asap rokok bisa sangat berbahaya jika dihirup dan mengepul dalam rumah.
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more
9. Modus
"Ruby, kamu gak sarapan?" Langkah Ruby terhenti, dia meneguk ludah, perilaku Andra padanya tadi malam masih membekas di setiap ingatan atau kulit dan bibir yang Andra sentuh. Kepala Ruby menggeleng kuat, mengenyahkan pikiran gilanya. "Aku mau sarapan di kampus aja, bareng pacar aku." Jawab Ruby, menekankan kalimat terakhir sebelum tersenyum sopan dan menunduk untuk pamit. Andra yang tengah duduk di meja makan jadi menatap punggung Ruby yang menghilang dari balik pintu sebelum menghembuskan napas kasar. Sepertinya akan sulit sekali mendapat hati gadis itu meskipun Andra sudah terang-terangan, apalagi masih ada nama lelaki lain dalam hatinya. * "Lo ngapain bengong di sini?" Ruby tersentak tatkala Karin sudah ada di sampingnya. "Gue lagi nungguin Dika." jawab Ruby meringis pelan, berdiri di samping pintu kelas yang tertutup sebelum pintunya terbuka, para mahasiswa dan mahasiswi mulai keluar. Sementara kelas Ruby sudah selesai lebih awal, dia berniat pulang bersama Dika."Kal
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more
10. Jambret
"Permisi, Pak Andra."Ruby sontak mendorong Andra menjauh sampai tubuh lelaki itu terjungkal ke tepi sofa, Ruby refleks berdehem canggung, berpura-pura sibuk pada kertas lagi sebelum mendongkak menemukan Sinta yang membuka pintunya barusan.Ternyata Dosennya yang lain."Ada apa, Bu?" tanya Andra setelah berdehem pelan."Bapak sibuk? Saya mau mendiskusikan hal yang kemarin saya bilang. Bapak ada waktu?" tanya Sinta, melirik Ruby sebelum membalas senyum mahasiswinya.Andra sontak mengangguk sebelum mempersilahkan Sinta duduk. Senyum segaris sontak tersungging dari bibir Ruby, harus bagaimana dia sekarang? Entah kenapa ini canggung sekali, mana pekerjaan yang dimintai tolong oleh Andra belum selesai. Ini terasa canggung karena Ruby sesekali melirik pada Sinta yang seperti tidak nyaman dengan kehadiran Ruby di ruangan ini.Ruby mengerti sekali tatapan Sinta pada Andra. Sudah jelas dosen perempuannya itu menyukai om-om modus di sebelahnya ini. Tatapan netranya persis seperti saat Ruby mena
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status