Share

Bab 16

“Perhitungan banget kamu jadi orang! Tamu Ibu, tamu kamu juga. Jangan berlagak jadi nyonya di rumah ini!”

“Nggak nyangka ya, Bu, ternyata kelakuan menantu kedua Bu Ningsih seperti ini,” timpal bu Tuti dengan wajah sinisnya, di angguki yang lain.

“Ibu yang ngundang mereka, kenapa harus aku yang repot. Sebelum mereka datang, kan Ibu sama Rosa bisa masak dulu biar ada hidangan. Bahan di dapur juga banyak, pasti cukup untuk semuanya.”

“Jangan seenaknya harus apa-apa pakai uangku, sejak awal nikah Mas Firman itu nggak pernah kasih uang nafkah. Aku diam saja karena tahu kondisi … Ibu malah tampil hedon nggak tahu keadaan sama sekali,” lanjut Ardila seraya berlalu pergi.

Ningsih mengepalkan jemarinya kuat, tidak pernah ia di buat malu seperti ini. Sedangkan ibu-ibu yang lain menatap Ningsih dengan berbagai ekspresi.

“Maaf ya, tante-tante, Ardila itu masih nggak terima jadi istri kedua Mas Firman. Makanya nggak pernah mau bagi uangnya walaupun sedikit, katanya kecuali … Mas Firman mau menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status