Share

Bab 15

“Nggak perlu ke rumah sakit, aku akan panggil dokter keluarga yang di percaya saja.”

Firman setuju saja, yang penting Sinta di periksa oleh ahlinya. Berbeda dengan Ningsih yang merenggut tak suka, ia jadi tidak dapat uang.

“Kalau mereka nggak jadi, Ibu harus jadi. Karena Ibu sudah bilang sama Bu Tuti untuk ikut arisannya,” sungut Ningsih.

“Ibu bisa minta sama anak Ibu,” sahut Ardila, ia sudah selesai dengan sarapannya.

“Kamu tahu sendiri Firman lagi nggak pegang uang, lagi pula uang 20 juta tuh sedikit bagi kamu Ardila.”

Ardila bersiap pergi, “Kalau tahu Mas Firman nggak pegang uang, Ibu nggak usah bertingkah macam-macam. Ibu pikir nyari uang gampang.”

Ningsih meletakkan alat makannya kasar, ia menatap punggung Ardila yang semakin menjauh dengan sengit. Dadanya naik turun menahan amarah.

“Pelit banget sama orang tua! Di mintai uang sedikit saja nggak mau!” ketus Ningsih.

“Udahlah, Bu. Kenapa sih, nyari masalah terus sama Ardila. Lagian Ibu ngapain juga ikut-ikutan aris–”

Perkataa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status