Share

Bab 28

“Tuhkan benar, tapi Tuan harus bersabar dulu. Karena Rosa masih sekolah,” ucap Ningsih dengan girang.

“Rosa juga harus kuliah dulu, Bu,” sela Firman yang baru saja turun di ikuti Sinta.

“Kuliah sambil nikah mah, nggak apa-apa.”

“Sepertinya di sini ada kesalahpahaman, saya datang ke sini bukan mau melamar putri Ibu,” ucap Arman sebelum kesalahpahamannya semakin berlanjut.

“Di sini nggak ada lagi wanita yang lajang selain adikku,” sahut Firman seraya mengernyit bingung.

Arman tersenyum tipis, melirik ke arah Ardila yang hanya diam. “Saya ingin melamar Ardila.”

“APA?!” teriak Ningsih dan Rosa berbarengan.

“Kamu jangan bercanda,” ucap Firman menatap Arman tajam.

“Bukan hanya suami yang boleh punya istri dua, istri juga boleh punya dua suami,” sahut Arman seadanya.

“Jangan gila kamu, Arman,” ucap Ardila menggeleng pelan tidak percaya.

Arman menatap Ardila dengan sorot serius, “Aku serius Dil, akan aku berikan berapapun mahar yang kamu mau.”

“Jangan bercanda di sini, lebih baik kamu perg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status