Dibuang Suami Dinikahi Sultan

Dibuang Suami Dinikahi Sultan

last updateLast Updated : 2024-07-01
By:  Adinasya MahilaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.4
16 ratings. 16 reviews
115Chapters
59.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Nona tak pernah berharap kepahitan akan datang bertubi-tubi di dalam hidupnya. Belum juga batinnya terobati karena kehilangan sang bayi yang sangat dia harapkan, Rafa-suaminya tega berselingkuh dan mengusirnya. Ternyata selama ini Nona hanya dimanfaatkan oleh keluarga Rafa demi harta. Hingga, sebuah kejadian tak terduga membuat Nona jatuh ke dalam jerat seorang pria casanova dingin dan angkuh bernama Segara. Pria yang sudah bermain dengan semua kupu-kupu malam di kotanya itu menawarkan pernikahan kepada Nona demi memuaskan egonya. Akankah Nona bisa bertahan menghadapi pria seperti Segara?

View More

Chapter 1

Bab 1

Prang!!

Sebuah gelas jatuh ke lantai, hancur berserakan dan menimbulkan suara yang begitu nyaring.

Seorang wanita hamil berdiri di dekatnya sambil memegangi perutnya yang besar. Ia sedang hamil sembilan bulan dan tampaknya malam ini sudah ada tanda-tanda hendak melahirkan.

Nona Amira Lubna, atau yang kerap disapa Nona, dia terlihat begitu kesakitan karena mengalami kontraksi. Tangannya berpegangan pada sisi meja dan dia pun berusaha mengatur napasnya berulang kali.

“Sakit!” rintihnya.

Nona berusaha berjalan kembali menuju kamar untuk mengambil ponsel. Meski di rumah besar itu ada pembantu dan sang mertua, tapi sudah sejak empat bulan yang lalu Nona harus melakukan semuanya sendiri. Ia tidak tahu alasan pasti, kenapa mertua dan bahkan suaminya berubah sikap kepadanya.

Nona terus mencoba mengatur napas, dia duduk di tepian ranjang dan mencoba menghubungi sang suami.

“Halo, Mas. Kamu di mana? Aku sepertinya mau melahirkan.” Nona langsung menyampaikan maksud menghubungi.

“Melahirkan itu urusanmu! Untuk apa kamu menghubungiku!” bentak Rafa— suami Nona.

“Tapi aku benar-benar kesakitan, Mas. Siapa yang akan mengantarku? Mama pasti sudah tidur, aku pasti akan dimarahi kalau sampai mengganggunya ,” ucap Nona sambil menahan sakitnya kontraksi.

“Memangnya aku peduli! Ganggu orang saja!”

Nona terkejut karena Rafa mematikan panggilan itu, dia meringis, kesakitan antara kontraksi dan sikap sang suami membuat air mata sudah tak bisa lagi dibendung.

Rafa ternyata sedang berada di apartemen selingkuhannya yang bernama Karin, pria itu kesal, karena merasa Nona mengganggu ketenangannya.

“Siapa yang menelepon?” tanya Karin melihat Rafa mengakhiri panggilan.

“Siapa lagi kalau bukan wanita tak berguna itu! Mengganggu kesenangan orang saja!”

“Tak berguna? Bukankah kamu mendapat puluhan miliar darinya?” Karin mengembangkan senyum, dia memilih duduk di samping Rafa sambil mengusap-usap lengan pria yang menjadikannya selingkuhan itu.

“Sudah, jangan pikirkan dia. Blok saja nomornya untuk sementara kalau memang kamu tidak mau diganggu,” ujar Karin memprovokasi.

Rafa menoleh Karin, merasa ide wanita itu sangat bagus. Dia pun sengaja memblokir nomor Nona agar tidak menghubungi lagi. Rafa tidak mau kesenangannya bersama Karin terganggu.

Di rumah, Nona masih merintih kesakitan. Dia sadar baik Rafa dan keluarganya tidak peduli terhadapnya, bahkan pembantu rumah di sana tidak diperbolehkan melayani kebutuhannya, untuk itu Nona ke dapur membuat susu sendiri tadi. Karena tak tahan dengan rasa sakit, Nona akhirnya memilih menghubungi taksi online untuk mengantar ke rumah sakit. Dengan sekuat tenaga dia keluar dari rumah saat taksi pesanannya sampai di depan.

Nona diantar sang sopir hingga ke UGD, di sana dia langsung ditangani tanpa ditemani suami ataupun keluarga. Semua prosedur dia sendiri yang melakukannya.

Pedih dan sakit, itulah yang dirasakan Nona saat ini. Apa kesalahan yang dia perbuat sehingga Rafa berubah sikap dan dengan kejam membuatnya menderita. Bukankah bayi yang akan dilahirkannya juga anak Rafa? tapi kenapa pria itu tidak peduli.

Nona mencoba menguatkan hati, dia menelan kesakitannya seorang diri untuk melahirkan bayinya. Bahkan saat proses persalinan terjadi, dia hanya seorang diri tanpa keluarga yang menemani. Hingga suara bayi itu terdengar menggema bersamaan dengan Azan Subuh. Nona melahirkan bayi laki-laki yang sehat.

“Selamat, Bu. Bayinya laki-laki dan sangat sehat,” ucap perawat sambil menunjukkan wajah bayi laki-laki itu.

Nona terharu sekaligus sedih, kenapa kebahagiaan ini harus datang bersamaan dengan sebuah kepedihan akan ketidakpedulian sang suami terhadapnya.

Hati Nona semakin terasa sakit saat mencoba menelepon Rafa untuk memberitahu kalau bayi mereka sudah lahir. Nomor pria itu tidak bisa dia dihubungi.

“Untuk apa kamu menghubungi? Memangnya kami peduli!”

Suara lantang dari seberang panggilan membuat air mata Nona menetes ke pipi.

“Tapi aku baru saja melahirkan, Ma. Aku mencoba menghubungi Mas Rafa, tapi tidak bisa,” ucap Nona. Ia akhirnya memutuskan menghubungi sang mertua.

“Rafa itu sibuk, kamu tidak usah mengganggunya!”

Setelah mengucapkan kalimat itu, mertua Nona pun mengakhiri panggilan.

Nona semakin merasakan kepedihan yang begitu dalam, kenapa tidak ada satu pun dari keluarga suaminya yang peduli dengan dirinya dan bayi yang kini berada di pangkuan.

***

Nona dirawat di rumah sakit selama dua hari, selama itu pula Rafa tidak datang untuk menjenguk. Bahkan menghubungi pun tidak. Apa yang dialami Nona membuat perawat merasa iba, bahkan mereka rela bergantian menjaga bayi mungil Nona, saat wanita itu pergi ke bagian administrasi untuk menyelesaikan pembayaran.

Kepada perawat dan dokter Nona beralasan suaminya sedang ke luar negeri dan tidak bisa mendapat tiket pulang. Ia pulang ke rumah mertuanya menggunakan taksi lagi, di depan pembantu yang merasa kasihan memilih membantu. Pembantu itu masih memiliki hati nurani, tak tega melihat Nona kerepotan sendiri.

“Cih … seharusnya kamu itu pergi saja dari sini, kenapa kembali?” Maya – mertua Nona menatap sinis. Ia melotot ke pembantu yang membawakan tas Nona.

“Ma, apa mas Rafa tidak pulang?”

“Kenapa? kamu itu rewel banget, pantas Rafa sebel sama kamu.” Bukannya menjawab, Maya malah melongos, dia bahkan tak mau melihat cucu kandungnya yang ada di gendongan Nona.

“Non Nona, lebih baik istirahat ya,”ucap pembantu rumah Maya. Setelah meletakkan tas, dia kembali dan membimbing Nona menuju kamar.

***

Hari itu tepat seminggu semenjak Nona melahirkan, dan selama itu pula Rafa tidak pernah pulang. Nona mencoba berpikir positif dengan beranggapan sang suami pasti sedang sibuk dan mungkin pergi ke luar kota. Meski lelah mengurus bayinya sendiri, tapi Nona tetap berusaha ceria.

“Ada apa sayang, kamu lapar?”

Nona mengajak bicara putranya yang menangis, lantas mencoba menyusui agar sang bayi kembali tenang.

Namun, ternyata bayi itu tidak mau menyusu, dan malah membuat Nona bingung dengan apa yang terjadi.

“Kenapa kamu tidak mau, Nak?” tanya Nona kebingungan. Setelah setengah jam berpikir, dia memilih untuk keluar kamar mencari pembantu rumah Maya.

Nona ingin meminta bantuan untuk membelikan susu formula di minimarket, dia berpikir mungkin karena ASInya kurang lancar sehingga putranya tak mau menyusu. Nona pun memberikan uang ke pembantu, uang tabungan yang kini mulai menipis karena sejak empat bulan lalu Rafa tidak lagi memberinya jatah bulanan.

Setelah menemui pembantu, Nona kembali ke kamar. Ia melihat putranya diam seperti tidur. Namun, seketika Nona merasa curiga, tubuhnya gemetar melihat bayi itu pucat.

“Kenapa kamu, Nak?” teriak Nona ketakutan. Ia keluar kamar dan berlari ke kamar Maya memohon untuk di antar ke rumah sakit.

“Kamu itu, mengganggu saja!” bentak Maya.

“Ma, tolong Ma, Altar dia …. “

Nona tahu bahwa bayinya dalam kondisi buruk, dia menangis meraung dan jatuh berlutut sambil memeluk sang putra. Hatinya benar-benar hancur, baru saja ditinggal beberapa menit, tapi putranya itu harus meregang nyawa.

Altar, dokter bilang dia terkena Sudden Infant Death Syndrome. Suatu kondisi yang bisa menyebabkan kematian mendadak pada bayi yang masih tidak diketahui apa penyebabnya.

Dengan wajah penuh kesedihan Nona memeluk putranya yang sudah tak bernyawa, dia berjalan mendahului Maya yang akhirnya mau mengantarnya ke rumah sakit.

“Rafa, kamu di mana? anakmu mati,”ucap Maya tanpa rasa empati.

“Benarkah? Bagus kalau begitu, akan lebih mudah menceraikannya,”jawab Rafa dengan seringai licik di wajah.

Pria itu ternyata ada di ruang kerja rumahnya, dia bahkan bisa mendengar dengan jelas saat Nona panik dan meraung menangisi kondisi putranya tadi.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Imas Sukarsih
pokok the best 🫰
2024-11-22 12:48:26
0
user avatar
tyaswahyoe
...️...️...️...️...️
2024-09-11 17:01:04
1
user avatar
Ainur Rohmah
seru bangettttt
2024-07-16 21:45:14
2
user avatar
Wyc
top mantap is the best
2024-07-15 22:49:24
0
user avatar
🍁Mam 2R🍁
Selalu mengaduk perasaan karya2 kak Na......
2024-06-26 20:23:55
0
user avatar
Enisensi Klara
Keren ........keren
2024-06-24 09:46:22
0
user avatar
🕊Alya💐
Love love love
2024-06-24 07:23:23
0
user avatar
Marwah Cacabila
aku mampir dulu biar ngga hilang ... cerita baru ya na ......
2024-05-31 16:12:56
0
user avatar
Wida
sukses selalu dlm berkarya mak ...️
2024-05-30 05:43:33
0
user avatar
Wida
mak aku datang...️...️...️
2024-05-30 05:43:07
0
user avatar
Devi Pramita
hadirrrrrrrrr kak na .........
2024-05-30 00:52:43
0
user avatar
Tia Dea
yeaayy ada novel baru lagi dari adinasya mahila
2024-05-29 23:08:11
0
user avatar
Mariati Uti
absen dl... lanjut na
2024-05-29 21:23:47
1
user avatar
Titin Susiyana
Nona Segara selamat datang.....
2024-05-29 21:12:40
0
user avatar
Puput Gendis
mampir Ahhhhh ......
2024-05-29 16:27:46
0
  • 1
  • 2
115 Chapters
Bab 1
Prang!!Sebuah gelas jatuh ke lantai, hancur berserakan dan menimbulkan suara yang begitu nyaring.Seorang wanita hamil berdiri di dekatnya sambil memegangi perutnya yang besar. Ia sedang hamil sembilan bulan dan tampaknya malam ini sudah ada tanda-tanda hendak melahirkan.Nona Amira Lubna, atau yang kerap disapa Nona, dia terlihat begitu kesakitan karena mengalami kontraksi. Tangannya berpegangan pada sisi meja dan dia pun berusaha mengatur napasnya berulang kali.“Sakit!” rintihnya.Nona berusaha berjalan kembali menuju kamar untuk mengambil ponsel. Meski di rumah besar itu ada pembantu dan sang mertua, tapi sudah sejak empat bulan yang lalu Nona harus melakukan semuanya sendiri. Ia tidak tahu alasan pasti, kenapa mertua dan bahkan suaminya berubah sikap kepadanya.Nona terus mencoba mengatur napas, dia duduk di tepian ranjang dan mencoba menghubungi sang suami.“Halo, Mas. Kamu di mana? Aku sepertinya mau melahirkan.” Nona langsung menyampaikan maksud menghubungi.“Melahirkan itu u
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 2
[Apa kamu bisa pulang? Aku benar​​-benar membutuhkanmu.]Nona mengirimkan pesan ke suaminya karena nomor telepon Rafa tidak bisa dihubungi. Nona tidak tahu jika sang suami memang sengaja memblokir nomornya.Nona putus asa saat kesedihan membelenggunya. Kepada siapa lagi dia harus mengadu jika bukan kepada suaminya, satu-satunya pria yang dimilikinya saat ini.Nona pun mencoba bicara ke mertuanya karena Rafa tidak membalas pesannya, meski tahu jika keluarga sang suami pasti tidak acuh kepadanya.“Mau apa lagi sih kamu?” Suara Maya—ibu Rafa, terdengar menggelegar saat melihat Nona menemuinya di kamar. Maya menatap malas ke Nona yang berdiri di depan pintu kamarnya.Nona sudah tidak terkejut lagi, dia juga sudah menyiapkan hati untuk mendengar suara cacian ataupun amukan dari wanita itu.“Ma, apa bisa bantu hubungi Mas Rafa? Bayi kami meninggal, dia bahkan tidak pulang untuk pemakamannya. Aku sangat membutuhkannya saat ini,” ucap Nona memelas.“Bayimu mati? Itu karena kamu tidak becus me
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 3
Seorang pria bertubuh tinggi tampak keluar dari kamar mandi masih dengan mengenakan jubah mandi berwarna putih. Rambutnya masih basah, terlihat jelas dari buliran air yang menetes dari ujung rambutnya.Pria bernama lengkap Segara Sebastian Adam itu berjalan ke arah meja dan mengambil gelas berisi air. Pria yang kerap disapa dengan nama Segara itu baru saja melakukan kegiatan buruknya, yaitu bercinta dengan wanita panggilan untuk memuaskan hasratnya.Segara melepas jubah mandi yang membungkus tubuhnya kemudian melepas dan memakai celana juga kemejanya. Saat baru saja sedang mengancingkan kemeja, ponsel Segara berdering dan nama sang sekretaris terpampang di sana.“Halo, ada apa?” tanya Segara begitu menjawab panggilan dari Emir—sekretarisnya.“Saya hanya mengingatkan, Anda harus datang ke butik untuk fitting baju pernikahan adik Anda hari ini,” jawab Emir.Mendengar nama sang adik, membuat Segara terdiam, apalagi itu tentang pernikahan Biru—adik Segara yang akan menikah dengan seorang
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 4
“Paman!” Nona langsung berdiri begitu melihat Prabu datang.“Ada apa? Kenapa penampilanmu tampak berantakan seperti ini?” tanya Prabu begitu berhadapan dengan sang keponakan. Prabu pun mengajak Nona untuk duduk dulu, bahkan meminta sekretarisnya untuk membuatkan minuman.“Ada Apa? Rafa menyakitimu lagi?” tanya Prabu menebak, seolah sudah biasa mendengar hal itu.Nona menunduk karena merasa malu sebab dulu sering membantah apa yang diperingatkan sang paman, menyesal karena semua perkataan pamannya itu benar.“Maaf Paman karena tidak mempercayaimu. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang,” ujar Nona. Air matanya kembali menetes di pipi, kesedihan kini benar-benar sedang membelenggunya.Prabu menghela napas kasar, lantas mengambil tisu dan memberikan ke Nona.“Coba ceritakan apa yang terjadi kepada Paman,” kata Prabu sambil menyodorkan lembaran berwarna putih itu ke sang ponakan.Nona pun mengambil tisu itu, lantas menceritakan semua yang terjadi, termasuk perselingkuhan jug
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 5
Setelah mengusir Nona, Rafa mendaftarkan perceraiannya. Dia benar-benar bertekad menceraikan wanita malang itu, setelah mendapatkan apa yang diinginkan.“Ingat, kamu jangan mempersulitku. Jangan pula meminta harta gono-gini. Aku selama ini sudah menghidupimu anggap itu sebagai ganti rugi, lagi pula aku sudah banyak mengeluarkan uang untukmu!” Rafa bicara dengan penuh penegasan. Dia tidak mau ada kendala dalam proses perceraiannya dengan Nona.Nona hanya menatap Rafa dengan tatapan benci. Pria itu mengundangnya dan hanya ingin menekankan hal itu kepadanya. Meski Nona sekarang dalam posisi titik terendah, tapi tak lantas membuatnya berniat mengemis ke pria itu.“Apa kamu tuli, hah? Kenapa tidak jawab?” Rafa membentak karena Nona hanya diam.Rafa selama ini tidak pernah mencintai Nona. Dia pura-pura mencintai dan memikat hati Nona agar bisa menikahi wanita itu. Rafa melakukan itu karena Nona adalah putri tunggal seorang pengusaha. Pria itu menikahi Nona hanya untuk memanfaatkan dan menda
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 6
Nona terlihat ketakutan saat Segara meminta Prabu dan Emir meninggalkan mereka, dia mengepalkan tangannya yang gemetaran dan menyembunyikannya di sisi badan.“Paman!” Nona mencegah Prabu pergi, tapi sang paman malah melengos mengabaikan. Pria itu dan Emir keluar dari ruangan, meninggalkan Nona bersama Segara sendirian.“Kamu tahu berapa hutang pamanmu kepadaku?” tanya Segara saat pintu sudah ditutup oleh Emir.Nona menggelengkan kepala karena jelas tidak tahu tentang urusan pribadi Prabu.“Hutang pamanmu, tidak sebanding dengan tubuhmu. Aku merasa heran karena dia ingin menukarmu untuk membalas hutangnya. Memangnya kamu masih perawan?” tanya Segara. Ucapannya itu cukup menohok hati Nona.Wanita itu pun membulatkan bola mata lebar mendengar pertanyaan Segara. Hingga kemudian menjawab, “Aku sudah pernah menikah.”Nona merasa Segara menjatuhkan harga dirinya dengan melontarkan pertanyaan itu, tapi Segara malah tertawa mengejek mendengar jawabannya.“Ternyata kamu janda.” Terlihat jelas
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 7
Hari berikutnya. Nona terkejut melihat Emir datang ke rumah Prabu pagi-pagi. Belum lagi kedatangan pria itu ke sana ternyata untuk menjemputnya. “Kamu bersikaplah yang baik, jangan membuat malu!” pinta Prabu yang hari itu memang sengaja berangkat siang agar bisa bertemu Emir.“Aku tidak mau pergi dengan pria itu, Paman.” Nona ingin menolak, tapi Prabu langsung melotot. “Kamu tidak bisa menolak atau membantah, apa kamu lupa dengan apa yang aku bicarakan kemarin!” Prabu mengingatkan perdebatan yang sempat terjadi di antara mereka.Nona diam tak bersuara, akhirnya dia pun mengikuti perintah Prabu. Arum—istri Prabu tampak keheranan karena Nona dijemput Emir sepagi ini, sedangkan Sandra—sepupu Nona, juga bingung kenapa Nona dijemput menggunakan unit sedan mewah. Belum lagi Prabu tampak begitu hormat ke Emir, membuat Arum semakim bertanya-tanya siapa gerangan pria itu. Namun, dia dan sang putri tak berani mendekat, mereka banya bisa memandang dari depan pintu.“Ingat, jaga sikapmu,” ucap
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 8
Setelah memilih baju yang pas dikenakan, Nona kini berada di mobil bersama Segara. Wanita itu memerhatikan jalanan yang dilewati, dahinya berkerut halus karena jalan itu tidak mengarah ke rumah Prabu.“Kita mau ke mana lagi? Ini bukan jalan menuju rumah Paman. Bukankah kamu bilang kita akan pulang?” tanya Nona keheranan.“Tidak ada yang bilang kamu akan pulang ke rumah pamanmu.” Hanya kalimat itu yang terlontar dari bibir Segara.Nona semakin bingung, kenapa Segara bicara ambigu. Kalau tidak ke rumah Prabu, lalu ke mana pria sombong ini akan membawanya. Namun, tak berselang lama pertanyaan Nona itu terjawab. “Ini rumah siapa?”“Rumahku,” jawab Segara singkat.Nona menatap rumah besar itu, dan berpikir pasti banyak yang tinggal di sana.“Kamu tinggal bersama orangtuamu? Kenapa mengajakku ke sini?” tanya Nona lagi.“Aku tinggal sendiri,” jawab Segara sambil memarkirkan mobilnya.Nona melongo mengetahui Segara tinggal di rumah sebesar itu sendirian. Ia pun kembali bertanya,“Maksudmu ben
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
Bab 9
Segara menoleh Nona mendengar pertanyaan Mina. Dia memulas senyum, lantas mengulurkan tangan ke wanita yang dibawanya ke rumah itu.Nona memandang tangan Segara yang terulur ke arahnya dengan ragu, tapi kemudian menyambutnya karena tidak mungkin menolak, hingga akhirnya Nona berdiri sejajar dengan Segara.“Perkenalkan, Ma. Ini Nona, calon istriku,” ucap Segara memperkenalkan Nona ke sang mama dan juga seluruh anggota keluarga.Seluruh anggota keluarga pun kaget, mereka tidak pernah tahu kalau Segara memiliki pacar, tapi sekarang malah pulang memperkenalkan calon istri.Nona hanya mengulas senyum, kemudian mengangguk pelan ke arah keluarga Segara sebagai rasa hormatnya.Segara melirik Senja, terlihat senyum sinis di wajah ketika melihat Senja melongo karena melihatnya pulang membawa calon istri.Mina tidak berpikir berlebih, malah tersenyum dan menyambut hangat kedatangan Nona.“Ayo masuk!” ajak Mina dengan ramah, karena semua orang sudah menunggu dan siap untuk makan malam sambil memb
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more
Bab 10
Setelah makan malam selesai dan satu persatu keluarga pergi dari rumah, Biru nampak terdiam menatap fotonya dengan Segara saat masih kecil. Di sana mereka terlihat saling merangkul dan tertawa lepas dan sangat bahagia.Nic melihat Biru yang berdiri termangu. Hingga kemudian mendekat dan berdiri di samping putranya itu.“Sedang mengenang masa lalu?” tanya Nic sambil melirik Biru.“Hem … “ jawab Biru kemudian diam cukup lama, sebelum kembali buka suara. “Menurut Papa, apa aku egois?” “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Nic mengerutkan dahi keheranan.Biru tersenyum getir, hingga kemudian menjawab, “Aku sudah membuat hati Segara terluka. Aku tahu Segara menyukai Senja, tapi aku malah akan menikahinya.”Nic tentu saja sangat terkejut mendengar ucapan Biru, padahal selama ini dia pikir Biru tidak tahu tentang perasaan Segara ke Senja.“Sekarang, ingin mundur pun aku tidak bisa, semua sudah berjalan sejauh ini. Aku tidak mungkin memutuskan pernikahan dengan Senja, karena itu pasti akan mel
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status