Semua Bab Dibuang Suami Dinikahi Sultan: Bab 1 - Bab 10

115 Bab

Bab 1

Prang!!Sebuah gelas jatuh ke lantai, hancur berserakan dan menimbulkan suara yang begitu nyaring.Seorang wanita hamil berdiri di dekatnya sambil memegangi perutnya yang besar. Ia sedang hamil sembilan bulan dan tampaknya malam ini sudah ada tanda-tanda hendak melahirkan.Nona Amira Lubna, atau yang kerap disapa Nona, dia terlihat begitu kesakitan karena mengalami kontraksi. Tangannya berpegangan pada sisi meja dan dia pun berusaha mengatur napasnya berulang kali.“Sakit!” rintihnya.Nona berusaha berjalan kembali menuju kamar untuk mengambil ponsel. Meski di rumah besar itu ada pembantu dan sang mertua, tapi sudah sejak empat bulan yang lalu Nona harus melakukan semuanya sendiri. Ia tidak tahu alasan pasti, kenapa mertua dan bahkan suaminya berubah sikap kepadanya.Nona terus mencoba mengatur napas, dia duduk di tepian ranjang dan mencoba menghubungi sang suami.“Halo, Mas. Kamu di mana? Aku sepertinya mau melahirkan.” Nona langsung menyampaikan maksud menghubungi.“Melahirkan itu u
Baca selengkapnya

Bab 2

[Apa kamu bisa pulang? Aku benar​​-benar membutuhkanmu.]Nona mengirimkan pesan ke suaminya karena nomor telepon Rafa tidak bisa dihubungi. Nona tidak tahu jika sang suami memang sengaja memblokir nomornya.Nona putus asa saat kesedihan membelenggunya. Kepada siapa lagi dia harus mengadu jika bukan kepada suaminya, satu-satunya pria yang dimilikinya saat ini.Nona pun mencoba bicara ke mertuanya karena Rafa tidak membalas pesannya, meski tahu jika keluarga sang suami pasti tidak acuh kepadanya.“Mau apa lagi sih kamu?” Suara Maya—ibu Rafa, terdengar menggelegar saat melihat Nona menemuinya di kamar. Maya menatap malas ke Nona yang berdiri di depan pintu kamarnya.Nona sudah tidak terkejut lagi, dia juga sudah menyiapkan hati untuk mendengar suara cacian ataupun amukan dari wanita itu.“Ma, apa bisa bantu hubungi Mas Rafa? Bayi kami meninggal, dia bahkan tidak pulang untuk pemakamannya. Aku sangat membutuhkannya saat ini,” ucap Nona memelas.“Bayimu mati? Itu karena kamu tidak becus me
Baca selengkapnya

Bab 3

Seorang pria bertubuh tinggi tampak keluar dari kamar mandi masih dengan mengenakan jubah mandi berwarna putih. Rambutnya masih basah, terlihat jelas dari buliran air yang menetes dari ujung rambutnya.Pria bernama lengkap Segara Sebastian Adam itu berjalan ke arah meja dan mengambil gelas berisi air. Pria yang kerap disapa dengan nama Segara itu baru saja melakukan kegiatan buruknya, yaitu bercinta dengan wanita panggilan untuk memuaskan hasratnya.Segara melepas jubah mandi yang membungkus tubuhnya kemudian melepas dan memakai celana juga kemejanya. Saat baru saja sedang mengancingkan kemeja, ponsel Segara berdering dan nama sang sekretaris terpampang di sana.“Halo, ada apa?” tanya Segara begitu menjawab panggilan dari Emir—sekretarisnya.“Saya hanya mengingatkan, Anda harus datang ke butik untuk fitting baju pernikahan adik Anda hari ini,” jawab Emir.Mendengar nama sang adik, membuat Segara terdiam, apalagi itu tentang pernikahan Biru—adik Segara yang akan menikah dengan seorang
Baca selengkapnya

Bab 4

“Paman!” Nona langsung berdiri begitu melihat Prabu datang.“Ada apa? Kenapa penampilanmu tampak berantakan seperti ini?” tanya Prabu begitu berhadapan dengan sang keponakan. Prabu pun mengajak Nona untuk duduk dulu, bahkan meminta sekretarisnya untuk membuatkan minuman.“Ada Apa? Rafa menyakitimu lagi?” tanya Prabu menebak, seolah sudah biasa mendengar hal itu.Nona menunduk karena merasa malu sebab dulu sering membantah apa yang diperingatkan sang paman, menyesal karena semua perkataan pamannya itu benar.“Maaf Paman karena tidak mempercayaimu. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang,” ujar Nona. Air matanya kembali menetes di pipi, kesedihan kini benar-benar sedang membelenggunya.Prabu menghela napas kasar, lantas mengambil tisu dan memberikan ke Nona.“Coba ceritakan apa yang terjadi kepada Paman,” kata Prabu sambil menyodorkan lembaran berwarna putih itu ke sang ponakan.Nona pun mengambil tisu itu, lantas menceritakan semua yang terjadi, termasuk perselingkuhan jug
Baca selengkapnya

Bab 5

Setelah mengusir Nona, Rafa mendaftarkan perceraiannya. Dia benar-benar bertekad menceraikan wanita malang itu, setelah mendapatkan apa yang diinginkan.“Ingat, kamu jangan mempersulitku. Jangan pula meminta harta gono-gini. Aku selama ini sudah menghidupimu anggap itu sebagai ganti rugi, lagi pula aku sudah banyak mengeluarkan uang untukmu!” Rafa bicara dengan penuh penegasan. Dia tidak mau ada kendala dalam proses perceraiannya dengan Nona.Nona hanya menatap Rafa dengan tatapan benci. Pria itu mengundangnya dan hanya ingin menekankan hal itu kepadanya. Meski Nona sekarang dalam posisi titik terendah, tapi tak lantas membuatnya berniat mengemis ke pria itu.“Apa kamu tuli, hah? Kenapa tidak jawab?” Rafa membentak karena Nona hanya diam.Rafa selama ini tidak pernah mencintai Nona. Dia pura-pura mencintai dan memikat hati Nona agar bisa menikahi wanita itu. Rafa melakukan itu karena Nona adalah putri tunggal seorang pengusaha. Pria itu menikahi Nona hanya untuk memanfaatkan dan menda
Baca selengkapnya

Bab 6

Nona terlihat ketakutan saat Segara meminta Prabu dan Emir meninggalkan mereka, dia mengepalkan tangannya yang gemetaran dan menyembunyikannya di sisi badan.“Paman!” Nona mencegah Prabu pergi, tapi sang paman malah melengos mengabaikan. Pria itu dan Emir keluar dari ruangan, meninggalkan Nona bersama Segara sendirian.“Kamu tahu berapa hutang pamanmu kepadaku?” tanya Segara saat pintu sudah ditutup oleh Emir.Nona menggelengkan kepala karena jelas tidak tahu tentang urusan pribadi Prabu.“Hutang pamanmu, tidak sebanding dengan tubuhmu. Aku merasa heran karena dia ingin menukarmu untuk membalas hutangnya. Memangnya kamu masih perawan?” tanya Segara. Ucapannya itu cukup menohok hati Nona.Wanita itu pun membulatkan bola mata lebar mendengar pertanyaan Segara. Hingga kemudian menjawab, “Aku sudah pernah menikah.”Nona merasa Segara menjatuhkan harga dirinya dengan melontarkan pertanyaan itu, tapi Segara malah tertawa mengejek mendengar jawabannya.“Ternyata kamu janda.” Terlihat jelas
Baca selengkapnya

Bab 7

Hari berikutnya. Nona terkejut melihat Emir datang ke rumah Prabu pagi-pagi. Belum lagi kedatangan pria itu ke sana ternyata untuk menjemputnya. “Kamu bersikaplah yang baik, jangan membuat malu!” pinta Prabu yang hari itu memang sengaja berangkat siang agar bisa bertemu Emir.“Aku tidak mau pergi dengan pria itu, Paman.” Nona ingin menolak, tapi Prabu langsung melotot. “Kamu tidak bisa menolak atau membantah, apa kamu lupa dengan apa yang aku bicarakan kemarin!” Prabu mengingatkan perdebatan yang sempat terjadi di antara mereka.Nona diam tak bersuara, akhirnya dia pun mengikuti perintah Prabu. Arum—istri Prabu tampak keheranan karena Nona dijemput Emir sepagi ini, sedangkan Sandra—sepupu Nona, juga bingung kenapa Nona dijemput menggunakan unit sedan mewah. Belum lagi Prabu tampak begitu hormat ke Emir, membuat Arum semakim bertanya-tanya siapa gerangan pria itu. Namun, dia dan sang putri tak berani mendekat, mereka banya bisa memandang dari depan pintu.“Ingat, jaga sikapmu,” ucap
Baca selengkapnya

Bab 8

Setelah memilih baju yang pas dikenakan, Nona kini berada di mobil bersama Segara. Wanita itu memerhatikan jalanan yang dilewati, dahinya berkerut halus karena jalan itu tidak mengarah ke rumah Prabu.“Kita mau ke mana lagi? Ini bukan jalan menuju rumah Paman. Bukankah kamu bilang kita akan pulang?” tanya Nona keheranan.“Tidak ada yang bilang kamu akan pulang ke rumah pamanmu.” Hanya kalimat itu yang terlontar dari bibir Segara.Nona semakin bingung, kenapa Segara bicara ambigu. Kalau tidak ke rumah Prabu, lalu ke mana pria sombong ini akan membawanya. Namun, tak berselang lama pertanyaan Nona itu terjawab. “Ini rumah siapa?”“Rumahku,” jawab Segara singkat.Nona menatap rumah besar itu, dan berpikir pasti banyak yang tinggal di sana.“Kamu tinggal bersama orangtuamu? Kenapa mengajakku ke sini?” tanya Nona lagi.“Aku tinggal sendiri,” jawab Segara sambil memarkirkan mobilnya.Nona melongo mengetahui Segara tinggal di rumah sebesar itu sendirian. Ia pun kembali bertanya,“Maksudmu ben
Baca selengkapnya

Bab 9

Segara menoleh Nona mendengar pertanyaan Mina. Dia memulas senyum, lantas mengulurkan tangan ke wanita yang dibawanya ke rumah itu.Nona memandang tangan Segara yang terulur ke arahnya dengan ragu, tapi kemudian menyambutnya karena tidak mungkin menolak, hingga akhirnya Nona berdiri sejajar dengan Segara.“Perkenalkan, Ma. Ini Nona, calon istriku,” ucap Segara memperkenalkan Nona ke sang mama dan juga seluruh anggota keluarga.Seluruh anggota keluarga pun kaget, mereka tidak pernah tahu kalau Segara memiliki pacar, tapi sekarang malah pulang memperkenalkan calon istri.Nona hanya mengulas senyum, kemudian mengangguk pelan ke arah keluarga Segara sebagai rasa hormatnya.Segara melirik Senja, terlihat senyum sinis di wajah ketika melihat Senja melongo karena melihatnya pulang membawa calon istri.Mina tidak berpikir berlebih, malah tersenyum dan menyambut hangat kedatangan Nona.“Ayo masuk!” ajak Mina dengan ramah, karena semua orang sudah menunggu dan siap untuk makan malam sambil memb
Baca selengkapnya

Bab 10

Setelah makan malam selesai dan satu persatu keluarga pergi dari rumah, Biru nampak terdiam menatap fotonya dengan Segara saat masih kecil. Di sana mereka terlihat saling merangkul dan tertawa lepas dan sangat bahagia.Nic melihat Biru yang berdiri termangu. Hingga kemudian mendekat dan berdiri di samping putranya itu.“Sedang mengenang masa lalu?” tanya Nic sambil melirik Biru.“Hem … “ jawab Biru kemudian diam cukup lama, sebelum kembali buka suara. “Menurut Papa, apa aku egois?” “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Nic mengerutkan dahi keheranan.Biru tersenyum getir, hingga kemudian menjawab, “Aku sudah membuat hati Segara terluka. Aku tahu Segara menyukai Senja, tapi aku malah akan menikahinya.”Nic tentu saja sangat terkejut mendengar ucapan Biru, padahal selama ini dia pikir Biru tidak tahu tentang perasaan Segara ke Senja.“Sekarang, ingin mundur pun aku tidak bisa, semua sudah berjalan sejauh ini. Aku tidak mungkin memutuskan pernikahan dengan Senja, karena itu pasti akan mel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status